GEMA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan menggelar
Pameran Konservasi Sumber Daya Alam di Pusat Pelatihan & Pemberdayaan
Masyarakat (P3M) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk,(Indocement) di Desa Tarjun
Kecamatan Kelumpang Hilir, Kab.Kotabaru dan turut mendampingi Management
Perusahaan beserta Tim CSR, Rabu, (05/12).
Sebanyak 500 siswa dari SDN, SMP hingga SMA serta Perguruan Tinggi dan
masyarakat sekitar mengunjungi Pameran Konservasi ini dan mendapat perhatian
serius dari para Siswa, mereka berebut mengajukan pertanyaan kepada petugas,
antara lain Jenis-jenis Hewan Langka, Bentuk Fisik Hewan, Kenapa Populasi Hewan
tersebut terus berkurang jumlahnya, Permasalahan yang dihadapi serta
Undang-Undang yang melindungi dan Tujuan Penangkaran oleh PT Indocement dan
Tata Cara Penangkaran yang baik.
Kepala
Resort Cagar Alam Selat Laut BKSDA Kalimantan Selatan, Yudono Susilo mengatakan
“BKSDA mengadakan kegiatan Pameran konservasi ini bertujuan untuk mengenalkan
atau mensosialisasikan tentang kawasan konservasi yang ada di Kabupaten
Kotabaru serta mengenalkan jenis flora dan fauna liar yang dilindungi
Undang-Undang yang tidak boleh dimanfaatkan secara illegal atau tanpa izin dari
Instansi Pemerintah yaitu Kementerian Kehutanan”.
Ditambahkan Susilo “Kami memilih lokasi di P3M
Indocement Tarjun karena terdapat penangkaran satwa liar yang dilindungi
Undang-Undang seperti Bekantan, Owa-Owa dan Rusa. Penangkaran
di P3M Indocement ini sangat bagus baik dari Fisik sarana prasarananya yang
sangat mendukung bahkan lengkap dengan tenaga ahli serta tenaga kesehatannya.
Disamping itu, lokasinya berdekatan dengan masyarakat khususnya anak-anak
sekolah agar bisa mengenal sejak dini adanya kawasan
konservasi dan peraturan tentang pemanfaatan satwa liar diwilayah Kalimantan
Selatan ini. Kegiatan pameran ini dilaksanakan secara umum dan setiap
masyarakat bisa melihat menyaksikan langsung, kalau
nanti populasi satwa di Penangkaran dianggap sudah cukup akan dilakukan
pelepasan kembali ke habitatnya”.
Salahsatu
Pengunjung, Novia Hesti Puspitawati Kelas IPA SMA Tarjun menyampaikan “ Saya
dan teman-teman sangat bersyukur dilaksanakannya pameran konservasi SDA karena bisa
mendapatkan informasi dan pengetahuan terutama tentang Konservasi dan Jenis-Jenis
Satwa Liar Langka yang dilindungi Undang-Undang termasuk hewan mascot
Kalimantan yaitu Bekantan. Dan manfaat lainnya dari Pameran ini, dapat
mengetahui nama-nama latin dan bentuk asli hewan seperti penyu, buaya,
trenggiling, rusa sambar, rusa timur, bekantan dan owa-owa.
Sedangkan
Guru Pembimbing, Lista Setiawati menyampaikan “Manfaat secara edukatif yang
dapat kita petik dari kegiatan ini adalah mengenal lebih jauh tentang Flora dan
Fauna termasuk bentuk Satwa Liar dan Langka yang dilindungi Undang-Undang, para
siswa yang selama ini kurang mengetahuinya dapat bertanya langsung kepada
ahlinya dari BKSDA.
Manager
Indocement Pabrik Tarjun, Achmadi mengatakan “Perusahaan sangat mendukung Pameran Konservasi Sumber
Daya Alam ini dan juga bersyukur Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
atau P3M PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Pabrik Tarjun menjadi Pilihan
diselenggarakannya kegiatan ini dan semoga masyarakat mengetahui juga mengenal
Satwa Liar dan Langka agar tetap dilestarikan.
Achmadi menambahkan anak-anak para siswa dari SD, SMP hingga SMA agar sejak
dini peduli dengan Flora Fauna Satwa Liar Langka yang dilindungi ini. Dan
kegiatan merupakan peningkatan SDM Masyarakat kita juga termasuk realisasi
dari Pilar Pendidikan, Satu dari 5 pilar yang mendasari Program Bina
Lingkungan sebagai bagian dari Program Corporate
Social Responsibility (CSR) Indocement Pabrik Tarjun”.
Kegiatan penangkaran Satwa Liar Langka di P3M
Indocement Pabrik Tarjun telah berkembang baik dan perusahaan terus
mendukungnya, dengan melakukan perluasan area, penambahan sarana prasarana,
tenaga ahli yang mengelola dan tenaga medis. Dan Hewan yang ditangkarkan
Indocement saat ini adalah Bekantan, Rusa dan Owa-Owa.
Saat ini Bekantan maupun Rusa sudah
ada yang melahirkan, dan diharapkan bertambah lebih
banyak lagi di Tahun 2013 setelah melihat
perkembangan rusa hamil yang ada saat ini.
- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online