-->

Indocement Tingkatkan SDM Guru Melalui Pelatihan MRI

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Untuk meningkatkan Sumber Daya Manuasia (SDM) para guru di desa binaan, ITP Tarjun menggelar pelatihan Matematika Realistik Indonesia (MRI) kepada 33 guru dari tingkat sekolah dasar hingga menengah pertama dan sederajat di sejumlah desa binaan Indocement.

Pelatihan tersebut dilaksanakan selama tiga hari di Club House PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Plant Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru.

Para guru tersebut berasal dari SDN 1 dan 2 Tarjun, SDN 1 dan 3 Langadai, SDN 1 dan 2 Serongga, SDN 1 dan 2 Tegalrejo, SDN Pulau Panci, SDN Sidomulyo, SDN 1 dan 2 Sungai Kupang, SDIT, SMPN 1 Kelumpang Hilir, SMPN 1 Kelumpang Hulu, MTs Sabiilul Muttaqin dan MTs Nurul Musthafa.

Ir. H. Achmadi, mengatakan, tujuan pihaknya menggelar pelatihan ini adalah sebagai implementasi program CSR Indocement untuk pilar pembangunan pendidikan. Dan dalam hal ini adalah peningkatan kompetensi bagi para guru SD dan SMP di desa-desa binaan Indocement,’’ katanya.

Achmadi berharap, para guru dapat mengimplementasikan hasil pelatihan ini untuk kepentingan proses belajar mengajar, terutama pendekatan yang lebih baik kepada anak didik dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

Sementara itu, Camat Kelumpang Hilir Budi Antara menyatakan apresiasinya atas penyelenggaraan pelatihan Matematika Realistik untuk para guru yang dilaksanakan Indocement ini.

‘’Program ini sangat baik untuk meningkatkan kualitas SDM. Kita berharap kegiatan bermanfaat semacam ini terus berlanjut,” katanya.

Instruktur pelatihan dari Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara, Prof. Dr. Hasratuddin mengatakan, Matematika Realistik Indonesia (MRI) adalah suatu pembelajaran matematika yang memandang bahwa matematika merupakan aktivitas manusia dengan paradigma reinvention guru memberikan masalah kontekstual yang realistik kepada anak berupa konflik kognitif atau tantangan, Kemudian, siswa menemukan model jawaban sendiri

Adapun kelebihan metode ini dibandingkan metode lain, seperti Gasing, Jarimatika, dan lain-lain, menurut Hasratuddin, adalah belajar MRI lebih menyenangkan,siswa menemukan sendiri pengetahuan matematika dan siswa bisa saling berinteraksi.

Mengenai lama mempelajarinya, jelas dia, untuk pemahaman prinsif dan karakteristik selama satu minggu. Kemudian, pengembangan masalah matematis yang menantang dan realistik bagi siswa selama empat hari.

Matematika Realistik sudah diterapkan di beberapa negara maju, termasuk ASEAN. Di Indonesia meliputi beberapa SD, SMP, dan SMA sederajat di 30 provinsi,’’ beber Hasratuddin.

‘’Pelatihan MRI ini sangat mendukung standarisasi guru dan sangat mudah dipelajari serta diaplikasikan,’’ jelas Hasratuddin.

Salah seorang peserta, Winarti, guru SDN 2 Tarjun, mengaku, sangat mudah memahami materi pelatihan MRI, karena materi bisa dikaitkan atau dihubungkan dengan lingkungan sekitar yang realistik atau nyata.

‘’Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dan tentunya bias diterapkan di sekolah,’’ katanya.










- Penulis : Agus Rifani ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah