-->

KM MARTASIAH B II TENGGELAM DI TANJUNG DEWA

Telah Dibaca : 0 kali


KM. Martasiah BII yang berangkat dari pelabuhan panjang Kotabaru tujuan Desa Geronggang Kecamatan Kelumpang Tengah, Senin siang  (6/6) tenggelam di perairan Tanjung Dewa.
Tim penyelamat bergegas ke tempat kejadian guna evakuasi korban. Tercatat kapal dan speedboat  yang membawa tim penyelamat adalah milik KPPP, Adpel, Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru, Pelindo III, ITP Tarjun, Arutmin, Thiess dan dibantu masyarakat nelayan.
Belum diketahui dengan pasti penyebab kecelakaan, namun dari informasi yang beredar di Posko KPPP di pelabuhan panjang jalan Cipta Sari Kotabaru, kapal terbalik dan tenggelam dikarenakan gelombang tinggi diiringi cuaca buruk di perairan Tanjung Dewa kapal. Martasiah BII meninggalkan pelabuhan pukul 11.00 wita, dan kurang lebih satu jam kemudian mengalami musibah.
Hingga pukul 21.00 wita, sumber di KPPP (Kepolisian Pelaksana Pengamanan Pelabuhan ) menyebutkan data korban telah berhasil dievakuasi berjumlah 90 orang, dimana 73 orang selamat dan 17 orang meninggal dunia. Korban meninggal dunia 4 jiwa dibawa ke Geronggang, sedangkan 13 jiwa lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru untuk dilakukan otopsi. Korban ini sebagian sudah teridentifikasi dan diperbolehkan pihak RSUD dibawa pulang oleh keluarga.


Dari 73 korban selamat, 25 orang korban berada di Posko Geronggang,  17 di Posko Tanjung Batu dan 31 orang yang dibawa ke Kotabaru. 10 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru, sisanya diperbolehkan pulang. Sedangkan 4 orang ABK (Anak Buah Kapal) Martasiah BII masih menjalani pemeriksaan Polrres Kotabaru.
Koordinasi penanganan musibah terus berjalan, di Posko KPPP nampak beberapa Kepala SKPD dan Ketua DPRD Kotabaru Alpidri Supian Noor dan anggota dewan lainnya Muhammad Faruk, H. Gegen Genta. Sementara masyarakat memenuhi pelabuhan menyaksikan proses evakuasi, dan sebagian warga yang sanak kerabatnya ikut menumpang di kapal naas tersebut, mencari kejelasan nasib keluarganya.

Bupati Kotabaru H. Irhami Ridjani saat mendengar informasi kecelakaan berada di luar kota, bergegas pulang dan langsung menuju RSUD Kotabaru dimana Wakil Bupati Rudy Suryana telah beberapa waktu sebelumnya telah berada di rumah sakit milik Pemkab tersebut.
Pada sore hari, informasi dari posko KPPP dinyatakan bahwa kapal Martasiah BII telah berhasil dipindah dari lokasi kecelakaan ke tempat lebih dangkal untuk memudahkan tindakan lebih lanjut dari tim penyelamat. Dan tidak berapa lama Bupati Irhami bersama unsur Muspida lainnya, memutuskan menuju lokasi kecelakaan perairan Tanjung Dewa guna melihat langsung penanganan korban di lapangan.


Pencarian kembali dilakukan Selasa (7/6) sekitar pukul 10.30 wita, korban kembali ditemukan 10 orang meninggal dan 1 orang kritis,  langsung ditangani tim medis dengan ambulance yang sudah disiapkan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru. Jumlah korban sementara bertambah, yang selamat jadi 74 orang dan yang meninggal dunia 27 orang.
Rabu, (8/6) tim gabungan penyelamat kembali menyisir area kejadian, dan kapal penumpang barang Martasiah II dibawa kedaerah lebih dangkal dikawasan Pulau Nangka dan Pulau Burung, sekitar pukul 9.00 pagi 2 korban ditemukan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru untuk dilakukan otopsi. Identitas korban masih belum diketahui.

Sumber di KPPP (Kepolisian Pelaksana Pengamanan Pelabuhan ) menyebutkan data korban telah berhasil dievakuasi di hari ketiga berjumlah 103 orang, yang mana 74 orang selamat dan yang meninggal dunia 29 orang, diperkirakan ada 2 orang lagi yang belum ditemukan karena info dilapangan mengatakan ada sekitar 105 orang penumpang. (sfr)
Share:

TARIAN KOLOSAL SUKSES, PENARI DIJAMU BUPATI MAKAN MALAM

Telah Dibaca : 0 kali

Memberikan apresiasi atas suksesnya penampilan tarian kolosal puncak pengingatan HUT Kotabaru ke 61/2011, Bupati H. Irhami Ridjani mengadakan jamuan makan malam, Sabtu (4/6) di gedung Paris Barantai.
Dan dalam kesempatan tersebut, Hj. Sri Maria Ningsih Irhami menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 7.500.000,- untuk pembinaan Yayasan Pusaka Saijaan. Malam ramah tamah bersama dengan Yayasan Pusaka Saijaan dan pendukung tari kolosal tersebut, merupakan bentuk penghargaan secara pribadi maupun pemerintah daerah atas keberhasilan menyuguhkan tari massal yang dapat menampilkan kesan dan pesan pembangunan Kabupaten Kotabaru.


Ketua Yayasan Firhansyah mengatakan bahwa apiknya penampilan tarian yang mengawali rangkaian puncak Hari Jadi Kabupaten Kotabaru 1 Juni lalu, adalah buah kerja keras siang dan malam dari semua pihak yang terlibat, termasuk para orangtua yang setia mendampingi anak-anaknya selama berlatih.
Firhansyah mengutarakan sejarah berdirinya Yayasan Pusaka Saijaan, awalnya hanya sebuah sanggar dalam menghimpun para seniman tari tradisional dan modern, dan juga sempat dibina langsung oleh H. Irhami Ridjani dan istri sewaktu masih menjabat Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotabaru. Namun dalam rentang waktu tersebut dan hingga kini, yayasan belum memiliki wadah tetap untuk berlatih maupun mengadakan pementasan yang memang khusus tempatnya, tambah Firhansyah
Menanggapi aspirasi ketua yayasan, Bupati H. Irhami Ridjani tidak bisa memberikan janji, akan tetapi dalam perencanaannya, diupayakan ada gedung kesenian yang representatif. “ Pergeseran pembangunan infrastruktur Kotabaru ke kota lama di Desa Sebelimbingan memungkinkan untuk dibangunnya gedung kesenian “ kata Irhami yang langsung mendapat aplaus hadirin.
Dan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru, hendaknya agar memanfaatkan Yayasan Pusaka Saijaan melalui kesenian yang telah banyak mengukir prestasi, dalam menyebar luaskan atau sosialisasi program kegiatan, saran bupati menyikapi promosi yang disampaikan ketua Yayasan Pusaka Saijaan.
Jamuan makan bersama, selain disuguhkan ragam macam makanan, hadirin dihibur kesenian mamanda berjudul “ tangisan tengah malam, “ dipersembahkan sanggar pusaka saijaan. Penampilan kocak mamanda ini menambah keakraban yang juga dihadiri Unsur Muspida, Wakil Bupati Rudy Suryana dan Plt. Sekda H. Suriansyah. (sfr)
Share:

SAR Temukan 27 Korban Tewas KM Martasiah

Telah Dibaca : 0 kali
KOTABARU - Tim Search And Rescue (SAR) Kotabaru, Kalimantan Selatan hingga Selasa (7/6/2011) petang berhasil menemukan 27 korban tewas akibat tenggelamnya KM Martasiah di Tanjung Dewa, Kotabaru, Kalsel Senin (6/6/2011).
example2
Rusliansyah mengaku belum dapat memastikan jumlah penumpang KM Martasiah yang pasti, karena tidak ada manives/daftar penumpang.
"Jika penumpang Martasiah nerjumlah 105 orang, maka masih ada lima korban belum ditemukan," jelasnya Akan tetapi jika jumlah penumpang hanya 100 orang, maka semua korban Martasiah sudah ditemukan, korban selamat 73 orang dan meninggal dunia 27 orang.
Korban meninggal dunia, lanjut Rusliansyah, semuanya disebabkan akibat mati lemas.
Ia menuturkan, telah mengerahkan sebanyak delapan penyelam untuk melakukan pencarian korban didasar laut.
Koordinator SAR Kotabaru belum memastikan kapan pencarian korban akan dihentikan.
Sementara itu, KM Martasiah merupakan jenis kapal kayu ang mengangkut penumpang dan barang.
Kapal Martasiah membuka pelayaran Kotabaru-Geronggang, Kelumpang Tengah, untuk menempuh perjalanan ke Geronggang memerlukan waktu tempuh sekitar 2-3 jam.
Rencananya, KM Martasiah Senin (6/6/2011) sekitar pukul 10.00 Wita bertolak dari pelabuhan Panjang Kotabaru menuju pelabuhan Geronggang.
Baru sekitar 1,5-2 jam berlayar, atau tepatnya di perairan Tanjung Dewa lambung kapal sebelah kanan dihantam ombak dan angin kencang yang membuat kapal oleng dan tenggelam.

Sumber : BANJARMASINPOST.co.id
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah