-->

Calon Haji Kotabaru Mengalami Kulit Kering

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, MADINAH - Sekitar 118 calon haji asal Kabupaten Kotabaru yang tergabung di kloter 06 BDJ bersama Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Banjar, kini mulai terserang kulit kering karena faktor cuaca di Kota Madinah yang cukup panas sekitar 50 derajad.

Walaupun jarak dari pemondokan jamaah kloter 06 BDJ dengan Masjid Nabawi sekitar 200 meter, namun suhu udara yang panas membuat para jamaah mengalami kulit kekeringan, seperti kaki pecah-pecah, bibir kering dan yang lainnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh dokter kloter 06 BDJ Maya, melalui via telepon bahwa, 293 jamaah calon haji secara umum kesehatannya bagus, dan jamaah hanya terserang kulit kering sebab cuaca yang panas namun jamaah selalu dianjurkan memakai masker dan membawa semprotan agar tidak terlalu kering untuk wajah mereka.

"Memang saat ini para jamaah sudah mulai terserang kulit kering dan pecah-pecah karena cuaca panas dan adaptasi namun semuanya masih bisa ditangani oleh tim kesehatan kloter saja," ungkap Maya.

Ditambahkan ketua kloter 06 BDJ Sulaiman, selain kulit kering para jamaah juga kebanyakan terserang sakit kepala dan lelah sebab mereka mengejar Arbain bolak balik ke Masjid Nabawi dan Raudah.

"Jamaah calon haji di kloter 06 BDJ ini mayoritas mempunyai semangat tinggi, namun kami pihak petugas terus mengingatkan agar tenaga jamaah jangan di porsir dikarenakan waktu masih panjang hingga nantinya ke Makkah," harapnya. 










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Indocement Bangun I-Shelter Untuk Karyawan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Sebagai bentuk perhatian khususnya kepada kalangan karyawan utamanya berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L), produsen semen merk tiga roda PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun yang berada di Kecamatan Kelumpang Hilir membangun I-Shelter yaitu sebuah sarana dan fasilitas terpadu di bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (K3L) yang diperuntukkan bagi karyawan, mitra kontraktor dan masyarakat.

Gedung tersebut dibangun diatas lahan hijau seluas 15.000 m2 dan bangunan permanen dengan ukuran 2.833 m2 serta 15 ruangan yang dilengkapi berbagai sarana dan fasilitas tersebut diresmikan oleh Drektur Utama Indocement Christian Kartawijaya, dan dalam pelaksanaannya tampak pula berhadir Direktur Teknik, General Manager, Serikat Pekerja dan pimpinan Indocement Plant Tarjun dari berbagai lini.

Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya dalam kesempatannya mengatakan bahwa, Indocement Safety Health Environmental Learning Center (I-Shelter) dibentuk dengan modul life Saving Rules, fasilitas terpadu bidang K3L dan ini diperuntukkan bagi karyawan, mitra kontraktor dan masyarakat guna mendukung safety culture yang berujung pada safe work healthy life environmental friendly.

"Oleh karenanya marilah kita tetap fokus dan berusaha untuk mencapai keunggulan dalam Health and Safety di tempat kerja kita. Saya berharap I-Shelter pusat pelatihan keselamatan baru dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melatih serta meningkatkan kesadaran akan keselamatan di semua tingkat karyawan dan kontraktor serta masyarakat. Selain itu, saya juga meminta karyawan untuk tidak melupakan safety talk," paparnya.

Sementara, Kepala Departement SSECSR Indocement, Teguh Iman Basoeki saat diwawancara mengatakan bahwa, pembangunan I-Shelter sebagaimana namanya digunakan sebagai sarana dan prasarana pelatihan untuk keselamatan, kesehatan dan lingkungan dan semua pelatihan akan dilaksanakan secara terpadu baik teori maupun dari segi prakteknya.

"Untuk sarana yang tersedia seperti showroom untuk memberikan contoh-contoh alat, APD, seragam, standar kerja, ruang kelas untuk pelatihan. Disamping itu juga, pelatihan lapangan yang terdiri prosedur kerja ketinggian, pekerja didalam ruang terbatas, bekerja dengan panas dan lain sebagainya," papar Teguh menerangkan.

Dijelaskannya lebih jauh, I-Shelter sendiri didesain semirip mungkin dengan aplikasi pekerjaan dilapangan sehingga pelatihan yang dilakukan dapat memberikan materi aplikasi seperti diaktual pekerjaan dengan harapan ilmu yang diberikan dapat lebih mudah diterima dan kemudian diaplikasikan  pada ruang lingkup pekerjaan yang nyata atau real.

"Menjadi harapan bersama fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan dan dijalankan secara berkelanjutan sehingga K3 menjadi budaya dengan tujuan awalnya yakni Zero Accident dapat tercapai sebagaimana harapan bersama," tambahnya pula.

Pihak karyawan Indocement, Isra Mulyadi mengatakan, tentunya melihat hal tersebut merupakan langkah yang sangat baik sekali, karena menurutnya dengan begitu secara tidak langsung akan lebih meningkatkan kualitas pengetahuan para pekerja.

"Menurut saya sih hal itu sangat bagus sekali, karena akan semakin meningkatkan kualitas pengetahuan pekerja utamanya dalam hal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan cara memberikan pelatihan sekaligus prakteknya secara langsung, ungkap Isra Mulyadi dengan senyum.

Ia sebagai karyawan Indocement berharap agar fasilitas seperti itu dapat terus berkembang dengan fasilitas pendukung lainnya sehingga ilmu yang didapat bisa dikembangkan dalam program pelatihan dengan adanya sarana tersebut.









- Penulis : Agus Rifani ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah