-->

Indocement Latih UMKM Kerajinan Lokal

Telah Dibaca : 0 kali



GEMA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di Desa Tarjun Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru, kembali memberikan Pelatihan UMKM Anyaman kepada masyarakat, khususnya para Usaha Kecil dan para Ibu Rumah Tangga disekitar lingkungan perusahaan.

Kegiatan ini merupakan realisasi dari Pilar Pendidikan dan Pilar Ekonomi, dua  dari 5 pilar yang mendasari Program Bina Lingkungan sebagai bagian dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) Produsen semen merk tiga roda tersebut. Dan sebagai upaya untuk menciptakan unit-unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang kerajinan di daerah Tarjun dan sekitarnya, serta aplikasinya kepada desa-desa binaan lainnya sekitar operasional pabrik untuk dikembangkan.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari hasil kerjasama Indocement Pabrik Tarjun dengan Dinas Koperasi, Perdagangan, Usaha Kecil Menengah dan Industri Kabupaten Kotabaru dan Pelatihan digelar di Rumah Seni & Budaya Indocement di Tarjun, diikuti 26 Peserta dari Desa Tarjun dan Desa Langadai.

Kegiatan ini disampaikan 1 staf ahli dari Dinas Koperasi, Perdagangan, Usaha Kecil Menengah dan Industri Kabupaten Kotabaru dengan didampingi 2 Pengrajin Swasta dan materi disampaikan, antara lain Jenis-jenis bahan baku, Tata Cara Mengayam, Desain dan Motif yang disukai Pasar serta Pemasaran.

Salah satu Instruktur, Mastono.SB menjelaskan ”Mengayam adalah Karya Seni yang sudah tidak asing lagi dinusantara ini yang merupakan suatu sumber kehidupan dikalangan masyarakat didaerah tertentu. Banyak motif dan corak yang telah dikembangkan para pengrajin dan hasilnya banyak diminati masyarakat untuk kegiatan sehari-hari. Kami sangat mendukung Program CSR Indocement Pabrik Tarjun dalam hal Peningkatan SDM masyarakat sekitarnya juga mendorong kemajuan para UKM dengan menggelar berbagai Pelatihan, Khusus Pelatihan Anyaman ini sangat menarik perhatian para peserta dan hal ini dapat dilihat dari minat dan antusiasnya mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir dan kemampuannya membuat beberapa bentuk anyaman”.

”Untuk pemasaran tidaklah sulit karena kerajinan lokal ini cukup diminati dipasaran baik pasar pedesaan maupun perkotaan, dan salah satu pemasaran yang perlu dilakukan adalah mempromosikan hasil kerajinan anyaman ini pada pameran-pameran pembangunan atau menawarkannya ke toko-toko atau hotel-hotel untuk dijadikan souvenir atau cinderamata,”demikian lanjut Mastono.

Seorang peserta, Amey Susanti dari Desa Tarjun, mengatakan ”Pelatihan ini cukup mudah kami pahami karena Instrukturnya lebih komunikatif atau selalu memberi kami kesempatan untuk bertanya bahkan dengan contohnya. Saat ini, kami sudah mampu membuat anyaman dengan baik, yang perlu pendalaman lagi adalah desain, motif dan corak yang diminati para konsumen. Kami tidak kesulitan dengan bahan baku karena ditempat kami cukup banyak”.

Amey melanjutkan ”Harapan saya dengan pelatihan ini, dapat memproduk kerajinan anyaman yang hasilnya dapat memberikan tambahan penghasilan guna membantu biaya rumah tangga, apalagi kerajinan ini kegiatan kemandirian yang tidak mengharuskan kami bekerja pada orang lain tetapi kami sendiri yang membuat juga memasarkannya. Selain itu, kerajinan ini mengisi waktu luang setelah kegiatan rutin di rumah”.

Head CSR Indocement Pabrik Tarjun, Yanuar Arif Mengatakan ”Perusahaan melalui Pilar Pendidikan dan Pilar pembangunan Ekonomi bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan sekitar operasional perusahaan, terkhusus ekonomi yang terkait dengan usaha mikro atau usaha kecil termasuk kerajinan lokal”, katanya.

“Dengan diberikannya pelatihan ini kepada masyarakat di harapkan agar nantinya berguna bagi usaha mereka, dengan tujuan perusahaan berharap adanya peningkatan perekonomian dimasyarakat sekitar”, tambah Arif. ( gus/fjr)
Share:

Mayat Elle Ditemukan Tertelungkup di Lumpur

Telah Dibaca : 0 kali


GEMA  - Sungguh naas nasib dialami Effendi alias Elle (24), warga Antasan Satu Kuin, Kelurahan Kotabaru Tengah, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru, yang sempat beberapa jam tenggelam di lokasi Pelabuhan Panjang, Kamis (19/1/2012) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita.

Betapa tidak. Saat ditemukan Kamis (19/1/2012) sekitar pukul 11.00 Wita, oleh penyelam tradisional. Korban dalam kondisi tidak bernyawa karena lebih kurang 10 jam tenggelam di perairan tersebut.

Informasi diperoleh, tenggelamnya Elle, berawal saat ia bersama temannya asik memancing di pelabuhan tersebut. Tiba-tiba, pancing miliknya dipatok ikan besar.

Namun, setelah berjuang untuk berupaya mengangkat ikan ke atas, ikan tidak berhasil dilakukan. Takut ikan hasil menyangkut di pancingnya terlepas, korban pun langsung mengambil keputusan nekad dengan menceburi pancingnya itu.

Menurut keterangan teman korban, Molen, mengatakan, saat korban menceburkan diri ke air, korban sempat muncul dua kali ke permukaan air. Namun, begitu penyelaman ketiga dilakukan korban tak lagi muncul ke permukaan air.

(helriansyah/www.banjarmasinpost.co.id)
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah