-->

Adawiyah Pejuang Lingkungan Langadai

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, LANGADAI - Berbekal mimpi dengan keterbatasan financial untuk bisa membenahi kampung dengan sampah-sampah yang ada dan secara aktif menjaga kelangsungan ekosistem kawasan hutan mangrove di daerahnya, sosok wanita dari Desa Langadai Kecamatan Kelumpang Hilir Adawiyah, mendapat predikat local hero oleh Indocement.

Dengan apa yang telah dilakukannya tersebut dengan mencoba mengambil langkah kecil untuk memulainya, hingga sekarang ia berhasil mengelola Bank Sampah Andesla (Anak Desa Langadai). Hal tersebut campur tangan pihak perusahaan produsen Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Plant Tarjun, baik secara pribadi maupun perhatian terhadap lingkungan.

Akhirnya, kerja keras Adawiyah berbuah manis dengan menyandang predikat local hero yang diberikan oleh Indocement dan diundang langsung ke Jakarta bersama beberapa orang lainnya dari wilayah yang sama. Sekedar diketahui bahwa, Indocement telah melaksanakan berbagai program CSR khususnya 10 desa binaan yang berlokasi disekitar operasional perusahaan dan dalam kerangka pemberdayaan, dan mendidik warga desa binaan untuk menjadi pilar di desanya masing-masing sehingga melahirkan para local hero yang mahir diberbagai bidang.

Kepala Departement SSECSR Indocement Teguh Iman Basoeki mengatakan bahwa, sebagai langkah untuk bisa mewujudkan mimpi Adawiyah tentunya perusahaan melihat potensinya dan bisa menjadi pelopor di desanya. Oleh karenanya, Indocement memberikan bekal baik melalui studi banding maupun pelatihan dan pendampingan.

“Dengan berbekal pelatihan yang diikutinya akhirnya pengelolaan sampah di Desa Langadai bisa tertata dengan baik dan tentunya juga menghasilkan nilai ekonomis sebagai tambahan hidup dan itu sangat membantu,” ungkapnya.

Terkait dengan pengelolaan sampah, menurutnya pengelolaan sampah adalah salah satu langkah untuk memberikan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan karena dalam satu langkah dengan memilah sampah maka sampah tersebut dapat bernilai dan nilai ekonomi dapat ditingkatkan sehingga masyarakat dapat menikmati langsung selain dari sampah yang terkelola, lingkungan juga menjadi bersih.

"Untuk lokal hero sendiri, bagi Indocement adalah personal atau kelompok yang secara sukarela dan konsisten dalam pengembangan di masing-masing bidangnya dan telah memberikan nilai manfaat bagi lingkungan sekitarnya," tambahnya.

Dikatakannya lebih jauh, pengelolaan sampah harus dilakukan dari lingkungan yang paling kecil dan di organisasikan dalam bentuk bank sampah dengan semangat sedikit demi sedikit lama lama jadi bukit yang positif sehingga kerjasama semua pihak untuk secara konsisten mengedukasi masyarakat dengan salah satu output adalah jumlah nasabah bank sampah  yang bertambah dan neraca sampah positif meningkat.

"Adawiyah merupakan pelopor untuk lingkungan dan dalam rangkaian desa hijau dan area konservasi wisata mangrove maka kerjasama semua pihak untuk membantunya maka target desa hijau dan terintegrasinya kawasan konservasi wisata mangrove akan tercapai," jelasnya.

Senada dengan itu, CSR Section Head Indocement Nor Imansyah mengatakan, diawali Indocement memberikan berbagai program sebagaimana kebutuhan masyarakat dan berkembang, kemudian secara berkelanjutan memberikan pelatihan-pelatihan dan mengikutsertakan pada event-event seperti expo, gathering sesama warga peduli lingkungan hingga mendapatkan apresiasi sebagai local hero.

"Khusus untuk desa langadai, sudah ada Bank Sampah Andesla dengan anggota sebanyak 200 orang yang awalnya hanya beranggotakan sebanyak 20 orang dan ini berarti kesadaran masyarakat sudah sangat signifikan bagus dan langkah kedepan akan memperluas peran local hero dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove untuk tujuan wisata," katanya.

Kesempatan lain, penggiat lingkungan Desa Langadai yang juga selaku Direktur Bank Sampah Andesla Adawiyah menyampaikan, melalui bank sampah yang dibangun sejak beberapa tahun silam, ia meyakini tujuannya bukan hanya dapat membantu masyarakat saja namun juga banyak hal yang dapat dilakukan kedepannya bagi masyarakat sekitar utamanya Desa Langadai.

"Alhamdulillah perusahaan sangat membantu dari awal, hingga sekarang dan sampah yang kami hasilkan di jual kepada ITP dan kedaerah Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu," ujarnya.

Ia, bersyukur kalau dahulu sampah terlihat berserakan saja di jalan atau didalam kampung tapi sekarang karena memiliki nilai ekonomis sehingga wilayah Desa Langadai menjadi bersih dan secara tidak langsung itu memberikan pendidikan lingkungan kepada warga.

Disambungnya, untuk sekarang perhatian kepada kawasan hutan konservasi mangrove menjadi keseriusannya hingga akhirnya ia membuat pembibitan mangrove selain dapat dijual juga di peruntukkan bagi hutan mangrove Desa Langadai yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah tujuan destinasi wisata.

"Karena Langadai menjadi pusat kawasan ekowisata mangrove di Kotabaru, komunitas Andesla merencanakan untuk dapat membuat kain batik khas yang bahan pewarnanya dari tanaman mangrove. Namun yang sudah mulai dikerjakan adalah memperkenalkan sirup mangrove yang bahan dasarnya dari buah rambai dan campuran air gula. Alhamdulillah, saat direksi Indocement berkunjung mereka membawa beberapa sampel sirup untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke Jerman,” pungkasnya senang.

Untuk diketahui, Adawiyah juga telah menjadi narasumber dalam mengedukasi pengelolaan lingkungan khususnya tentang bank sampah dan pengadaan produk hasil hutan mangrove.










- Penulis : Agus Rifani ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Bupati Kotabaru Ikut Apel Gabungan Konflik Sosial

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, BANJARBARU - Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alidrus, SH menghadiri acara apel gabungan Pemda, Tni dan Polri se wilayah Kalimantan Selatan, di Gedung Idham Chalid kawasan Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Selasa (01/11/2016) yang bertujuan membahas sinergitas penanganan konflik sosial, .

Dalam apel gabungan tersebut, para peserta mendapatkan pengarahan dari Pangdam VI Mulawarman, Kapolda Kalimantan Selatan dan Gubernur Kalimantan Selatan tentang konflik sosial, tren perang masa kini dan pengamanan Kamtibnas.

Bersamaan dengan itu Bupati Kotabaru Sayed Jafar menjelaskan, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam meredam konflik sosial yakni terkait permasalahan kesejahteraan dan keamanan yang merupakan tugas pemerintah dan aparatur keamanan.

apabila daerah yang kondusif tentunya dapat meningkatkan investasi dan perekonomian  yang akan berdampak baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Pembangunan.

"Kan apabila kondisi suatu daerah itu kondusif tentunya para investor akan senang berinvestasi, jadi perekonomian rakyak bisa meningkat dan kesejahteraan akan terwujud," tutur Sayed Jafar.

Disamping itu Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto., S. I. K mengatakan selama ini indikasi potensi terjadinya konflik sosial di Kotabaru pasti ada, namun  pihak yang terlibat konflik selalu bisa dimediasi dengan melibatkan pihak Pemerintah Daerah, TNI dan POLRI.

"Setiap ada konflik pasti semuanya bergerak dari pihak Pemerintah Daerah, TNI dan POLRI, dan selama ini peran Polres Kotabaru dalam meredam konflik sosial melalui cara optimalisasi peran Babinkantibmas dan pos penjagaan Siskamling," tegas Suhasto.

Ia, pun menambahkan, bahwa Polres Kotabaru selalu siap bersinergisitas dalam menjaga keamanan ketertiban di Kotabaru, dan menghimbau kepada seluruh masyarakat Kotabaru agar sadar hukum dan bersama sama menjaga ketertiban dan keamanan sehingga terwujud hidup yang sejahtera.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dalam kesempatan ini juga menyinggung tentang masalah pungli dan pengamanan Pilkada Kalsel 2017 nanti.

Secara sederhana, pengertian konflik adalah saling memukul (configere). Namun, konflik tidak hanya berwujud pada pertentangan fisik.

Secara Umum Pengertian Konflik Sosial (Pertentangan adalah) sebagai suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Latar belakang adanya konflik adalah adanya perbedaan yang sulit ditemukan kesamaannya atau didamaikan baik itu perbedaan kepandaian, ciri fisik, pengetahuan, keyakinan, dan adat istiadat.











- Penulis : Reza Fahlevi - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah