-->
HEADLINE
Loading...

1. Pulau Halimun Terapung Ditengah Laut

Telah Dibaca : 0 kali

Cerita Rakyat


Menurut catatan portopolio Sulaiman Najam:

Keberadaan Pulau Halimun ini atas jasa Datu Mabrur dan 3 saudaranya, semula Datu Mabrur bermukim di Muara Sungai Kukusan salah satu wilayah di Pagatan. Hingga pada suatu hari Datu Mabrur duduk bertapa diatas batu besar muara sungai Kukusan yg kemudian batu besar tersebut mengantarkan datu Mabrur ketengah laut, bertahun-tahun Datu Mabrur terombang ambing diatas batu namun tdk mengurangi kekhusuan pertapaanya sehingga atas upaya pertapaan tersebut batu tempat pertapaanya tadi menjadi sebuah Pulau yg kemudian diberi nama dengan Pulau Halimun. Ketika kemunculan Pulau Halimun Datu Mabrur kemudian menjadikan sbg tempat pemukiman bagi keluarganya. Pada suatu hari Datu Mabrur mendapat kunjungan dari sahabatnya yaitu Datu Pujung, dalam pertemuan istimewa ini Datu Mabrur kemudian meminta tolong kepada Datu Pujung agar mencarikan gunung di Pulau Jawa, agar nantinya Pulau Haliman menjadi Pulau yg indah dan elok. Datu Pujung dgn senang hati pula memenuhi keinginan sahabatnya kemudian didatangkannya sebuah gunung yg kemudian dikenal dgn gunung Jambangan.

Share:

Cerita Kotabaru

Telah Dibaca : 0 kali

Cerita Rakyat

Dalam riwayat Pulau Laut yg kita ditempati sekarang ini merupakan lautan, kemudian tiba-tiba muncul sebuah pulau yg dlm cerita dikenal dgn Pulau Halimun. Pulau Halimun konon menajubkan bagi para pelaut yg melintasi selat makasar, sebab kalau malam hilang yg terlihat hanya bayang-bayang kukusan awan mega raksasa yg terapung diatas laut dibawah bayang-bayang rembulan. Kemudian menjelang matahari terbit dan meninggi secara perlahan-lahan selimut awan mega menguap memunculkan Pulau yg indah dan elok.


Share:

Pengecer Bensin Kelumpang Barat Datangi DPRD

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA - Meski telah mengantongi rekomendasi kecamatan, pengecer bensin di Kelumpang Barat mengeluh tidak lagi dilayani SPBU diwilayahnya . 

Akibatnya, dalam lima hari ini mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang biasa mereka layani, yakni warga di pegunungan dan pinggiran sungai, kata perwakilan pengecer Khairudin. 

Untuk dapat dilayani kembali, pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengharuskan para pengecer memperlihatkan surat ijin dari Dinas Koperasi Perdagangan UKM dan Industri Kabupaten Kotabaru. 

“Sudah dua tahun usaha mengecer ini tidak ada masalah, kasihan warga pegunungan dan pinggiran sungai yang jauh dari SPBU yang bergantung dari kami guna memenuhi kebutuhan bensin untuk menjalankan kendaraan bermotor maupun genset penerangan listrik,” kilah Khairudin saat diterima Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru, Senin (21/1). 

Sementara Wakil Ketua Komisi II Muhammad Arif, SH bersama anggota Alamaturadiah dan Halomoan Manik, menyatakan untuk menindaklanjuti keluhan pengecer dan berjanji memanggil pihak terkait, termasuk SPBU-SPBU yang ada di Desa Serongga, Sido Mulyo, Cantung dan Magalau Hulu. 

Menurut Muhammad Arif, memang SPBU hanya melayani pengisian BBM untuk alat transportasi umum, tidak ada aturan melayani pengecer. Akan tetapi pada kenyataannya para pengecer juga telah memberikan sumbangsih dalam pendistribusian BBM hingga ke wilayah terpencil. 

Diharapkan dalam pertemuan yang difasilitasi DPRD Kabupaten Kotabaru, nantinya dapat dicapai kesepakatan bersama agar pengecer dapat menjalankan usahanya kembali melayani masyarakat di pelosok pedesaan







- Penulis : Humas Setwan - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online


  




Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah