-->
HEADLINE
Loading...

Indocement Gelar Penyuluhan Kesehatan Gigi

Telah Dibaca : 0 kali


GEMA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Plant Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru Kalimantan Selatan menggelar “Penyuluhan Kesehatan Gigi” di SDN 1 Serongga, SDN 1 dan 2 Tegalrejo serta Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hjirah Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir selama Empaat hari.

Sebanyak 155 anak yang mengikuti pelatihan tersebut dan Instruktur dari Kepala Puskesmas Kecamatan Kelumpang Hilir serta Tim CSR Indocement Plant Tarjun, dengan materi pelatihan meliputi : cara menyikat gigi yang tepat, makanan yang baik untuk gigi & jenis makanan yang tidak baik untuk gigi, fungsi gigi & jenis gigi, pertumbuhan gigi serta proses terjadi lobang pada gigi (caries).

Instruktur, dr Hj Istaning Wardani mengatakan, "Kerusakan gigi pada anak umumnya berlubang, disebabkan karena perawatan gigi yang tidak tepat, jenis makanan dan pola makan serta faktor air yang kalsiumnya terlalui tinggi. Dan kesehatan gigi anak memerlukan peran orang tua agar mengingatkan anak-anaknya untuk rutin menyikat gigi terutama sebelum tidur”.

“Materi yang disampaikan mudah, disertai gambar dan alat peraga yang sudah dipahami peserta, kegiatan ini rutin dilaksanakan dan kami selalu terbuka untuk konsultasi atau informasi kesehatan gigi” lanjut Istaning.

Sementara itu, SSECSR Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki mengatakan, Konsep CSR yang dirancang merupakan program yang terintegrasi dan bermanfaat, baik untuk perusahaan dan masyarakat sekitar. Dan sejak 10 tahun yang lalu, Penyuluhan seperti ini telah rutin kita laksanakan disekolah-sekolah desa binaan, dengan harapan mengerti arti kesehatan sejak usia dini hingga mereka sudah terbiasa dengan pola hidup sehat. ujar Teguh.

Indocement Tarjun mentargetkan tahun 2013 ini minimal 500 anak, namun saat ini hanya sebanyak 155 anak yang mengikuti penyuluhan kesehatan gigi ini, dan diharapan pihak perusahaan Pola Hidup Sehat terus meningkat di masyarakat, terutama anak-anak pelajar lebih mengetahui arti kesehatan yang sesungguhnya dan bermanfaat buat keluarga, lingkungan sekitar dengan pola hidup sehat yang lebih baik.

Pelatihan ini merupakan Program CSR Indocement Pabrik Tarjun pada Pilar Pendidikan dan Pilar Kesehatan. 

Perlu diketahui bulan ini, untuk kedua kalinya Indocement dalam program 5 Pilar CSR-nya melaksanakan PMTAS (Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah), sebanyak 950 anak dari Empat sekolah dasar telah menerima, hingga penerima PMTAS keseluruhan 3000 anak dari 14 Sekolah Dasar dengan 6600 paket PMTAS tahun ini.

PMTAS diberikan untuk peningkatan gizi anak untuk menghindari terjadinya gizi buruk dan pelaksnaan pelayanan kesehatan keliling rutin setiap bulan hingga perbaikan jalan desa sepanjang 4 km di Desa Langadai.







- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Warga Keluhkan Formasi CPNS

Telah Dibaca : 0 kali


GEMA - Keluarnya formasi CPNS 2013 untuk Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, yang diumumkan oleh BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Selasa, (10/9) banyak dikeluhkan warga Saijaan.

Permasalahan itu terjadi ketika mereka pencari kerja melihat formasi yang di pasang oleh pihak BKD dipapan pengumuman, ternyata banyak formasi yang tidak sesuai bahkan tidak ada untuk sarjana di Kotabaru.

Seperti diketahui bahwa tahun ini jatah formasi untuk Kotabaru di setujui oleh pusat hanya 171 orang, seharusnya 3.000 orang seperti usulan BKD dan sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.

"Kita harus menerima keputusan ini walaupun banyak pihak yang kecewa, namun disisi lain Kotabaru mendapatkan jatah formasi yang lengkap untuk Kalsel, dari 171 orang diantaranya, 94 orang untuk guru, 60 orang untuk tenaga kesehatan dan 17 orang untuk tenaga teknis". ujar Selamat Riyadi, kepala BKD.

Harapnya, bagi para sarjana yang jenis pendidikannya belum ada dalam formasi tahun ini dimintakan untuk bersabar, karena kami sudah mengusulkan 3.000 orang namun disetujui hanya 171 orang oleh pusat.

Pendaftaran CPNS ini dimulai dari tanggal 13 - 28 September 2013, dan untuk pelaksanaan tes tertulis akan di laksanakan serentak se Kalsel pada tanggal 3 Nopember 2013.






- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Sejarah Kerajaan Cantung

Telah Dibaca : 0 kali


GEMA - Kerajaan Tjangtoeng dan Batoe Litjin (Kerajaan Cantung dan Batu Licin) adalah kerajaan pecahan dari Kerajaan Tanah Bumbu, wilayah kerajaan Cantung dan Batu Licin mencakup daerah aliran sungai Cantung dan daerah aliran sungai Batulicin serta daerah sekitarnya.

Penguasa pertama kerajaan ini adalah Ratu Intan I puteri Ratu Mas, Ratu Mas adalah penguasa terakhir Kerajaan Tanah Bumbu, yang kelak terpecah menjadi beberapa wilayah kerajaan-kerajaan kecil.

Pada Tahun 1870 Kerajaan Tanah Bumbu dibagi kepada anak-anak Ratu Mas yaitu Pangeran Prabu dan Ratu Intan I, Pangeran Prabu memperoleh wilayah utara Kerajaan Bangkalaan, sedangkan wilayah selatan diberikan kepada Ratu Intan I.

Pada tahun 1861 wilayah Kerajaan Batoe Litjin dan Tjangtoeng (Kerajaan Batu Licin dan Cantung) menjadi suatu wilayah pemerintahan Swapraja yang dikepalai seorang Bumiputera, bagian dari Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe.

Dalam Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang berkedudukan di Samarinda, pemerintah daerah Swapraja tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera yaitu Pangeran Syarif Hamid.

Batoe Litjin dan Tjangtoeng (Batulicin dan Cantung) masing-masing merupakan daerah-daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178, pada masa Republik Indonesia Serikat, wilayah ini termasuk ke dalam kesatuan kenegaraan Federasi Kalimantan Tenggara.

Sekarang wilayah Wapraja ini menjadi Kecamatan Hampang Kotabaru , Kecamatan Kelumpang Hulu Kotabaru dan Batu Licin Tanah Bumbu serta kecamatan-kecamatan pemekarannya. Batulicin sekarang merupakan ibukota dari Kabupaten Tanah Bumbu.

Kepala Pemerintahan saat itu, Ratu Intan I anak Ratu Mas, menjadi Ratu Tjangtoeng I dan Batoe Litjin I (1780-1800) dan menikah dengan Sultan Anom dari Paser (dikenal sebagai Sultan Dipati Anom Alamsyah Aji Dipati (1768-1799).

Raja Gusti Besar binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Besar berkedudukan di Cengal. Cantung dan Batulicin diwarisi dari bibinya yaitu Ratu Intan I. Gusti Besar menikahi Aji Raden Bin Aji Negara (Sultan Sepuh 1 Alamsyah). Dan Sultan Sulaiman dari Paser menganeksasi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, serta Cantung, tetapi kemudian dapat direbut kembali oleh Aji Jawi.

Sedangkan Gusti Muso  (tidak ada keterangan)

Kemudian Raja Aji Jawi (1840), (putera Gusti Besar) (1825-1840), dan Pangeran Aji Jawi (Aji Djawa) (1840-1841) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin.

Perlu diketahui pada mulanya Cengal adalah daerah pertama yang berhasil direbut kembali, kemudian Manunggul dan Sampanahan sedangkan Cantung diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, penguasa Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya.

Kemudian Bangkalaan diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) penguasa Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya.

Belakangan Sampanahan diserahkan kepada pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.

Sedangkan Raja Aji Mandura menganeksasi Buntar Laut, dan sepeninggal Gusti Dandai yang tidak memiliki ahli waris, Aji Madura menikah dengan Ratu Jumantan (anak Pangeran Prabu Nata, Raja Sampanahan) dan memiliki keturunan Aji pangeran kusumanegara (1864-1929).

Pangeran Abdul Majid Kasuma dan Pangeran Kusumanegara / Aji Darma (tidak ada keterangan).






- Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia - Editor : Rian
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah