-->
HEADLINE
Loading...

Pansus III DPRD Bahas Empat Raperda

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, PULAULAUT - Panitia khusus (Pansus) III DPRD Kotabaru, dalam rapat kedua masa sidang pertama di tahun 2014 ini membahas empat Raperda (Rancangan peraturan daerah) dan penyampaian atas tiga buah Raperda.

Acara dipimpin ketua DPRD Alfidri Supiannoor, Jum'at, (7/2/2014), pukul 9.30 wita, lantai tiga gedung DPRD. Dan dihadiri anggota dewan beserta Forkopinda (Forum komunikasi pimpinan daerah).

Empat Raperda yang dibahas tim pansus III yaitu, 1. Penyelenggaraan perumahan dikawasan pemukiman. 2. Garis sepadan sungai,daerah manfaat sungai, daerah pengusaan sungai dan batas sungai. 3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan. 4. Penyelenggaraan kepariwisataan.

Hery Rahman selaku ketua tim Pansus III DPRD Kotabaru, dalam laporan akhirnya meminta maaf atas keterlambatan raperda tersebut, karena belum selesai pembahasan di pansus III, soalnya masalah hajat hidup orang banyak.

"Raperda ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi perlu pembahasan matang oleh tim pansus. Namun lebih baik terlambat daripada tidak" ujar Hery tersenyum.

Sedangkan tiga buah raperda yang disampaikan bupati melalui Setda Kotabaru, H Suriansyah, yaitu, 1. Tentang LPP Radio Gema Saijaan (RGS) dan Saijaan TV. 2. Penyelenggaraan dan pembinaan perpustakaan di daerah. 3. Retribusi perpanjangan ijin mempekerjakan tenaga asing.

Setda Kotabaru H suriansyah, dalam sambutannya mengatakan, terimakasih kepada anggota legislatif DPRD Kotabaru atas kerjasamanya, dan segera akan menyampaikan empat raperda tersebut kepada gubernur kalsel.

Suriansyah, berpesan agar instansi terkait nantinya bisa melaksanakan peraturan tersebut sesuai tupoksinya serta tugas fungsionalnya. Karena empat raperda tersebut merupakan jawaban terhadap pelayanan kepada masyarakat.









- Penulis : Salasiah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Pengumuman Hasil Tes Honorer Ditunda

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, PULAULAUT - Pengumuman hasil seleksi calon pegawai negeri sipil di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dari jalur tenaga honorer kategori dua (K2) yang seharusnys diumumkan 5 Februari 2014 ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Karena ada gangguan teknis, pengumumam calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk K2 ditunda," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotabaru H Slamet Riyadi, di Kotabaru, Kamis.

Slamet mengaku belum mengetahui pasti penyebab ditundanya pengumuman hasil seleksi CPNS untuk K2, karena belum menerima surat pemberitahuan resmi.

Ia menerima informasi tersebut dari alamat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada Kamis (6/2) pagi.

"Saya sudah meminta staf untuk menghubungi pihak Kemenpan RB melalui telepon, tetapi masih belum bisa terhubung," ujarnya.

Kepala BKD Kotabaru meminta para tenaga honorer K2 untuk bersabar menunggu pengumuman, meski belum ada kepastian kapan akan diumumkan hasil tes yang diselenggarakan pada 31 Oktober 2013.

Slamet mengatakan, hanya 30 persen atau sekitar 48 orang dari 162 orang tenaga honorer yang masuk dalam data base K2 di Kabupaten Kotabaru.

"Dari sekitar 600 ribu honorer, hanya sekitar 30 persen atau sekitar 180 ribu honorer yang akan diterima menjadi CPNS," kata dia.

Tenaga honorer di Kotabaru yang masuk data base K2 sebanyak 162 orang, dengan rincian 94 honorer tenaga guru, 19 orang honorer tenaga kesehatan dan 47 orang honorer tenaga teknis.

Para honorer K2 tersebut bermodalkan ijazah SD/SMP sebanyak 31 orang, SMA/Diploma III sebanyak 116 orang dan sarjana atau strata 1 (S1) sebanyak 13 orang.









- Sumber : Antara
Share:

Bendungan Sebuku Meluap

Telah Dibaca : 0 kali

(Photo : Banjarmasin Post)

GEMA, PULAU SEBUKU - Bendungan pencucian bijih besi milik PT Sebuku Iron Lateritic Ores Silo di Pulau Sebuku, Kabupateh Kotabaru, Kalimantan Selatan, meluap setelah diguyur hujan deras hingga beberapa jam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotabaru, Basuki Rahmad, di Kotabaru, Rabu, membenarkan bendungan milik PT Silo itu meluap setelah diguyur hujan sejak Selasa (4/2) malam, namun tidak diperoleh informasi tentang adanya korban.

Seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya, menambahkan, akibat hujan deras tersebut menyebutkan bendungan pencucian bijih besi milik PT SILO jebol.

"Pihak perusahaan siap bertanggungjawab atas peristiwa tersebut," katanya.

Saat ini pihak perusahaan langsung melakukan perbaikan terhadap bendungan yang jebol tersebut. Bahkan, pihak perusahaan kini sudah membangun dapur umum untuk membantu masyarakat setempat.

Selain menyebabkan bendungan PT SILO jebol, akibat curah hujan tersebut mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air setinggi lutu orang dewasa.

"Saat ini kondisi air sudah mulai surut, dan sebagian warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing," ujar seorang warga, Dayan.








- Sumber : Antara News
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah