-->
HEADLINE
Loading...

Indocement Gelar Seminar Motivasi

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Para pengajar dan siswa SLTP dan SLTA desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Plant Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru menggelar seminar motivasi, dengan tema " Peningkatan SDM bangsa melalui konsep pembentukan generasi penerus profesional dan religius " di Club House Indocement Plant Tarjun.

Acara ini diikuti internal perusahaan 33 karyawan. Dan 170 pelajar, dengan mendatangkan motivator terkenal, Bambang Jasnanto.

Management Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki, Rabu, mengatakan, seminar motivasi ini dilaksanakan sebagai wujud dari kepedulian perusahaan terhadap keinginan meningkatkan SDM khususnya disekitar area perusahaan, dan bagi siswa-siswi SLTP & SLTA akan menjadi generasi penerus yang profesional namun tetap religius.

“Program-program CSR perusahaan, semuanya sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar perusahaan. Dan dari kegiatan tersebut dapat ditularkan hal-hal positif, sehingga keberadaan Indocement dapat dirasakan kehadiran dan manfaatnya." urainya Teguh.

Ditambahkannya, para peserta benar-benar memanfaatkan acara ini dengan baik hingga selesai. Diharapkan nantinya dapat mengimplementasikannya, baik untuk pribadi masing-masing maupun juga untuk kepentingan proses pendekatan antara guru dengan murid, orang tua, masyarakat dan lingkungannya sehingga terjalin hubungan yang lebih harmonis, katanya.

Kegiatan seminar ini merupakan program CSR Indocement Plant Tarjun pada Pilar Pendidikan.

Materi yang disampaiakan, antara lain : Latar belakang kondisi indonesia saat ini, SDM yang diperlukan, Konsep SDM professional, Success Oriented Professional Religius, Bhakti & budi luhur generasi penerus dan Hasil optimum professional.

Salah seorang peserta, Syahril mengatakan “seminar kali ini sangat bagus dan bermanfaat untuk kami secara pribadi karena motivasi memacu kita untuk lebih baik bekerja dengan kenyataan yang dihadapi setiap hari.

"Semuanya kita yang menentukan sukses maupun gagal, tidak ada pihak lain yang menggagalkannya karena semua berawal dari kita dengan istilah lainnya orang lain bisa dan kita pun harus bisa” pungkas Syahril.












- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Dinkes Kotabaru Waspadai DBD

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menyusul tingginya curah hujan akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru drg Cipta Waspada, Kamis, mengatakan, untuk menghindari jatuhnya korban, perlu antisipasi penyakit DBD sejak dini.

"Baru-baru ini kita sudah melakukan tiga kali pengasapan atau fogging di daerah ditemukannya jentik nyamuk demam berdarah," katanya menjelaskan.

Cipta mengakui, penyakit DBD merupakan salah satu jenis penyakit yang membahayakan, untuk itu perlu antisipasi dan penanganan serius agar penyakit tersebut tidak menyebar di Kotabaru.

"Secara umum, penderita penyakit demam berdarah untuk Kotabaru turun dari tahun ke tahun," ujar Cipta dengan tidak menyebutkan data secara rinci.

Begitu juga dengan korban meninggal dunia, mungkin saja masih ada. Menurut Cipta pemberantasan penyakit demam berdarah tidak akan bisa tuntas, terlebih kondisi geografis Kotabaru yang terdiri dari kepulauan dan masih banyak hutan.

"Pasien demam berdarah setiap tahun masih tetap ada, akan tetapi jumlahnya terus menurun, karena kondisi daerah yang mendukung untuk hidupnya nyamuk demam berdarah," imbuh Cipta.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kotabaru Mursalin, menambahkan, tiga tahun terakhir jumlah penderita penyakit DBD terus menurun.

Selama 2009 penderita DBD sekitar 75 orang, empat di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 2010 diperkirakan turun menjadi sekitar 51 orang dan 2011 menjadi sekitar 37 orang satu meninggal dunia.

Menurut Mursalin, salah satu faktor turunya jumlah penderita DBD mulai meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan melakukan 3 M, yaitu, menutup, menguras dan mengubur tempat/wadah yang menjadi genangan air yang bisa dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk penular demam berdarah.








- Sumber : Antara News
Share:

Warga Desa Binaan Indocement Hasilkan Produk Kerajinan

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, TARJUN - Indocement didik warga desa binaan khususnya Tarjun dan Langadai. Mereka mengikuti pelatihan satu minggu di kampung wisata, Desa Jambangan, Surabaya dan satu minggu di Citeureup, Bogor.

Saat ini, mereka telah memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk dipraktekkan dan menghasilkan produk berbagai macam kerajinan unik juga menarik. Warga begitu antusias dan tertarik untuk turut serta dalam kegiatan tersebut.
 
Indocement terus mengembangkan kerajinan bahan limbah sampah kepada warga desa-desa binaan, bahkan kini telah terbentuk kelompok-kelompok kerajinan dengan menghasilkan berbagai macam bentuk kerajinan.

Sementara, CSR Section Head Indocement Tarjun, Yanuar Arif menyatakan, Program ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut program CSR perusahaan untuk desa proklim, sehingga kita perlu membawa beberapa warga desa binaan untuk bisa melihat dan belajar langsung ditempat yang telah menata desanya dengan baik, bersih, sehat dan hijau.

"Warga yang kita kirim akan menjadi pelopor, fasilitator dan motivator untuk membawa masing-masing desanya menjadi desa yang baik, bersih, sehat dan hijau" ungkap Yanuar.

Ditambahkan, Teguh Iman Basoeki selaku SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Program ini adalah Implementasi program-program CSR dengan mensinergikan pilar pendidikan, kesehatan, sosial budaya agama juga termasuk pilar ekonomi, karena jika hal ini dijalankan bersama seluruh aspek SDM, kesehatan masyarakat, ekonomi dapat terus ditingkatkan. 

Salahsatu Motivator dan Fasilitator, Eva Ariani menjelaskan, pelatihan yang didapatkan di desa jambangan, Surabaya adalah pelatihan tentang management bank sampah dengan figure dan karateristik yang berbeda di setiap RT serta pengelolaan sampah daur ulang.

Ditambahkannya, bukan hanya itu saja tetapi juga bagaimana peran aktif aparat desa menjalankan fungsinya untuk mensukseskan program penanggulangan sampah, dan dukungan warganya yang saling bahu membahu dalam kegiatan kebersihan dan penghijauan di desa mereka.

"Hal ini menarik perhatian kami. Karena itu, kami bertekad sepulang dari pelatihan ini kami ingin mengubah desa kami menjadi desa yang bersih, hijau dan bermanfaat" ungkap Eva penuh semangat.

Sedangkan di bogor, warga diajarkan bagaimana cara memasarkan produk dan membuat produk daur ulang menjadi siap pasar. Selain itu, baik di Surabaya maupun bogor warga juga mendapatkan keterampilan tentang pengolahan sampah organik, diantaranya, anyaman dari sampah plastik seperti membuat baju, dompet, tas dan topi.

Keterampilan lainnya yaitu membuat kerajinan berbahan dasar kertas Koran, membuat bunga dari kantong kresek, juga membuat bunga dari botol mineral dan botol plastik lainnya. Produk tas dari kantong semen bekas, tudung saji dari gelas mineral, tempat tisu dari pelepah pisang, daun-daunan, taplak meja dari sedotan, kap lampu dari kertas majalah bekas, membuat sandal dari limbah plastik dan membuat kerajinan tutup gallon bekas.

Eva meneruskan.“Saya kira keterampilan ini sangat aplikatif untuk masyarakat, selain dapat dipakai sendiri juga layak untuk dipasarkan sehingga menambah pendapatan keluarga, sudah banyak keterampilan yang kami ajarkan ke warga desa lainnya, seperti membuat tudung saji, anyaman plastik menjadi tas, dompet, tikar, souvenir dari kertas Koran.

Sedangkan untuk bank sampah, kami sudah berdiri dan aktif sejak 3 bulan yang lalu, semua bahan baku bisa kami dapatkan sehingga produk-produk tersebut dapat kami buat, lanjut Eva.

Peserta dari desa Tarjun, Rusminah mengatakan, Keterampilan yang diajarkan kepada kami dapat diserap dan dipelajari, karena semangat para motivator untuk merubah lingkungan dan penyampaian yang cukup jelas hingga menarik penuh keakraban.

"Kelompok kerja akan kami bentuk, untuk meningkatkan pendapatan keluarga dengan mengolah sampah menjadi kerajinan kreatif, inovatif dan cantik. Tidak ada rasa yang kotor tetapi bersih juga jujur, dan ini sesuai dengan motto bank sampah kami, yaitu membuat sampah menjadi berkah benar-benar terwujud”, katanya.












- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah