-->
HEADLINE
Loading...

Jupiter vs Beat, Adu Kuat

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA - PULAULAUT - Suasana sepi Jalan Pangeran Indera Kesuma Negara berubah ramai dan sesak oleh warga. Pasalnya dua buah motor, Yamaha Jupiter dan Honda Beat adu kekuatan, Jum'at, (21/3/2014) malam sekitar pukul 20.30 wita, depan kantor Cabang BRI.

Adu kuat, dua buah motor tersebut mengakibatkan pengemudinya luka parah pada bagian kepala dan patah kaki hampir putus hingga masing masing langsung dilarikan kerumah sakit.

Keadaan dua buah motor tersebut hancur, Yamaha Jupiter nopol DA 3775 GX warna merah dan Honda Beat warna putih biru, langsung diamankan pihak Satlantas Polres Kotabaru.

Informasi dilapangan, pengendara Yamaha Jupiter adalah laki-laki dan Honda Beat seorang perempuan. Dengan arah yang berlawanan diduga Yamaha Jupiter melaju cepat dari Hilir.

Warga di TKP mengatakan, kendaraan Yamaha Jupiter dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba langsung menghantam Honda Beat yang dikendarai oleh perempuan yang di duga seorang pedagang di Desa Hilir.

"Kejadiannya begitu cepat, hingga menimbulkan bunyi deguman yang cukup keras dan dua buah motor itu langsung terpental hancur" jelasnya.

"Kronologi kejadian belum diketahui, sebab pihak Satlantas belum melakukan olah tempat kejadian perkara" ucap salah seorang petugas Satlantas.   










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Indocement Ajarkan Warga Hidup Mandiri

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, TARJUN - Mengawali program peternakan tahun 2014, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru mengajarkan hidup mandiri kepada warga desa binaan, melalui Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M), dengan cara beternak kambing.

Pelatihan peternakan angkatan kedua ini dilaksanakan selama tiga hari dengan jenis ternak kambing. Hal semacam ini di gelar PT Indocement agar masyarakat desa binaan perusahaan lebih memahami secara baik dan  memiliki pengetahuan beternak hingga praktek peternakan yang matang.

CSR Section Head Indocement Pabrik Tarjun, Yanuar Arif mengatakan, perusahaan berusaha memberikan kesejahteraan kepada warga binaan, melalui program yang mereka kembangkan. Setelah mengikuti pelatihan dan magang, perusahaan melalui program CSR akan memberikan bantuan bergulir bibit kambing dengan komposisi satu peternak menerima dua ekor kambing.

"Harapan perusahaan, mereka bisa mengembangkan atau pun mempraktekkan peternakan ini didesa masing-masing” kata Yanuar.

Ia menambahkan, pelatihan dan magang ini sudah angkatan kedua, namun akan terus bertambah angkatan berikutnya dari peternak-peternak kecil terus berkembang dan meningkat untuk menjadi peternak-peternak besar.

Indocement ingin programnya selalu berdampak langsung pada peningkatan ekonomi sekitarnya, maka itu apa yang bisa kita lakukan untuk memberdayakan masyarakat akan kita lakukan,”ujarnya.

Instruktur pelatihan, Taufik dari Dinas Peternakan Kotabaru dan Kepala P3M Indocement Tarjun serta Sunaryo selaku peternak sukses dari Desa Tarjun angkatan pertama. Kegiatan ini diikuti 4 calon peternak.

Kepala P3M Indocement Tarjun, I Wayan Kedep menyampaikan, Peternak secara khusus diberikan materi tentang membuat kandang yang bagus, pemilihan bibit ternak, pengenalan beternak kambing, pemberian pakan yang tepat dan cara-cara penanganan hewan sakit.

Selain itu, kesehatan pakan, cara mengetahui umur, seleksi bibit yang baik, perkandangan, pasca panen hingga analisa usaha dan pemasaran. Bahkan peserta diberi kesempatan untuk praktik dan membandingkan antara peternak yang satu ke peternak yang lain sehingga mereka lebih terbuka.

“Kemampuan peserta menyerap materi pelatihan cukup bagus dan antusias, bahkan semangat mereka untuk beternak cukup bagus. Kiat-kiat sukses beternak kambing adalah telaten terhadap ternak, kebersihan kandang serta pakan yang cukup, sungguh-sungguh dalam memelihara, tanggap terhadap penanganan penyakit hewan dan rajin mencari pasar " beber Wayan.

Dikatakan Siswo Hadi, salah seorang peserta pelatihan warga Desa Serongga RT.08/ RW III, pelatihan ini menambah wawasan dan pengalaman kami tentang memelihara ternak. Harapan kedepan bisa untuk penghasilan tambahan bagi kami warga.

Diakui Hadi bahwa latar belakang mereka bukan peternak tetapi buruh harian lepas atau tukang bangunan dan berkebun, namun untuk kesiapan kami sudah mendapatkan pengetahuan bahkan ternak dibantu Indocement.

"Lahan sudah kami siapkan, modal juga ada dan jenis pakan ternak cukup banyak tersedia di desa kami, ya pada intinya ada kemauan yang ulet lah. Kalau untuk pemasaran, disekitar kami banyak sekali pembeli bahkan pembelantik ternak sehingga tidak ada masalah dengan penjualan" tuturnya.

Disisi lain Kepala Desa Serongga, H. Anwar Sayid menyampaikan, Terima kasih atas program CSR perusahaan atas bantuan nya di bidang peternakan kepada warga kami, apa lagi setelah mengikuti pelatihan peternakan kemarin, semoga mereka dapat mengaplikasikan dan berhasil.

Seperti telah diketahui, Produsen semen merk Tiga Roda ini memiliki program CSR perusahaan dengan 5 pilar pembangunan sosial, antara lain seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya agama olahraga dan keamanan, termasuk permberdayaan berkelanjutan (Sustainable Development).










- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Layang-Layang Kembali Marak

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Permainan layang-layang kembali merebak dikalangan masyarakat Kotabaru, permainan musiman ini datang dengan sendirinya tiap tahun bahkan dapat dimainkan oleh semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa.

Untuk mendapatkan layang-layang tersebut, bisa membuat sendiri atau membeli langsung kepada pengrajin layang-layang dengan harga yang terjangkau.

Layangan terbuat dari bahan tipis berkerangka dan memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya, merupakan sebuah permainan tradisional yang sangat tua. Diperkirakan sejarah permainan tradisional layang-layang ini telah ada sekitar 2.500 tahun sebelum masehi.

Menengok dari sejarahnya yang sangat panjang, bisa disimpulkan bahwa sejarah permainan tradisional layang-layang ini berasal dari dataran Cina.

Layang-layang berupa lembaran kertas tipis segi empat yang diberi kerangka dari bambu, lalu diberi benang atau tali untuk menerbangkannya. Namun pada perkembangannya semakin banyak bentuk layang-layang yang sangat unik di berbagai tempat seperti kotak, bundar, oval, dan lain sebagainya.

Dikotabaru bentuk layangan seperti pyramid menjadi jenis pilihan warga dan sangat populer hampir disemua kalangan.

Sekedar diketahui layang-layang sudah lama dikenal sebagai permainan tradisional anak-anak di seluruh Indonesia. Mainan ini mudah dibuat,bahan dasarnya adalah kertas, potongan bambu kecil dan lem.

Cara memainkannya layang-layang diterbangkan ke udara dengan segulung benang gelasan yang bisa ditarik-ulur, saat di udara layang-layang diadu dengan lawan musuh dan bagi siapa yang terlebih dulu memutuskan benang lawan dialah pemenangnya.

Musa, salah satu pengrajin layang-layang mengatakan, mainan musiman ini sangat memberikan manfaat yang besar bagi ekonominya, saat musim layang-layang tiba saya dapat menjual layangan yang saya buat dengan harga beragam dan relatif murah.

"Untuk layang-layang ukuran kecil harga berkisar 1000 rupiah sedangkan untuk ukuran sedang hingga yang besar sekitar 1500 hingga 3000 rupiah, bahkan saat lomba permainan layang-layang banyak peserta yang memesan secara langsung kepada saya" jelas Musa sambil tersenyum.










- Penulis : Siti Aisyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah