-->
HEADLINE
Loading...

Kotabaru Operasikan Angkutan Sampah Modern

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengoperasikan sarana angkutan sampah modern berupa "Garbage Compactor" alat angkut sampah dengan cara mengepres atau memadatkan sehingga sampah yang diangkut lebih banyak.

Kepala Dinas Cipta Karya Permukiman dan Perumahan Kotabaru H Akhmad Rivai, di Kotabaru, Minggu, mengatakan sebenarnya APBD 2016 pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk dua unit Garbage Compactor.

"Namun kenyataannya unit yang tersedia di pabriknya hanya satu Garbage Compactor," katanya.

Mudah-mudahan, tahun depan Kotabaru bisa menambah unit baru dan perusahaan juga telah menyiapkan armada yang dibutuhkan Kotabaru.

Mantan kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotabaru itu menjelaskan produksi sampah di Kotabaru beberapa tahun terakhir meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk "bumi Saijaan" terutama di wilayah perkotaan.

Dalam kondisi normal, produksi sampah di wilayah Kotabaru sekitar 99 meter kubik atau sekitar 30 ton per hari.

Jumlah tersebut akan meningkat drastis manakala terjadi musim buah, dan saat kondisi tertentu.

Untuk mengangkut sampah yang cukup besar tersebut, Dinas Cipta Karya Permukiman dan Perumahan Kotabaru mengoperasikan sedikitnya 12 unit truk sampah masing-masing kapasitas 5,5 meter kubik.

Dengan armada truk sampah yang tersedia, Rivai mengaku terpaksa menjadwal dalam mengangkut sampah, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat terutama saat di jalan raya, karena sampah bisa terbang terkena angin dan air yang ada pada sampah menetes dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Salah satu upaya untuk mengantisipasi bau sampah dan air menetes saat diangkut, serta sampah yang belum sempat terangkut karena terbatasnya waktu pengangkutan, maka disiapkan armada Garbage Compactor.

Keunggulan Garbage Compactor di antaranya, mampu menampung atau mengangkut sekitar 6-10 meter kubik, cukup dua orang tenaga terdiri dari satu sopir dan satu operator. "Sehingga lebih efesien dan efektif," jelas Rivai.

Sementara setiap satu unit mobil truk sampah biasa, hanya mampu mengangkut sekitar 5,5 meter kubik, tenaga yang diperlukan empat orang termasuk sopir, dan bau akan terbang terbawa angin.

Dikatakan, baru dua daerah di Indonesia yang mengoperasikan Garbage Compactor ukuran kecil, yakni, Kabupaten Kotabaru dan Medan. 










- Sumber : kalsel.antaranews.com
Share:

Warga Gunung Ulin Kotabaru Geger Temuan Mayat Pria Mengenaskan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Warga lingkungan RT 05, Desa Gunung Ulin, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru, Kalsel, Senin (5/12/2016) sekitar pukul 16.00 Wita langsung geger.

Diperoleh informasi, selain warga lingkungan RT setempat. Petugas terkait langsung dibuat sibuk, menyusul ditemukannya sesosok mayat laki-laki yang sudah dalam kondisi mengenaskan.

Belakangan korban yang diketahui bernama Wasit (85), warga RT 04, Desa Gunung Ulin, kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru.

Kapolres Kotabaru, AKBP Suhasto SIK, melalui Kasubag Humas, Tuti Sulistyowati, mengatakan terungkapnya identitas korban yang juga diketahui kesehariannya sebagai buruh berawal dari seorang saksi bernama Satu dan saksi lainnya Abdul Wahid.

"Awalnya para saksi menanyakan korban, karena hampir dua minggu tidak muncul di bengkel seperti biasa kumpul-kumpul dengam warga," kata Tuti, Senin (5/12/2016) malam.

Karena hampir dua pekan tidak bertemu korban, kedua saksi lalu mendatangi rumah korban yang saat itu dalam keadaan terbuka.

"Saksi melihat korban sudah tergeletak dalam keadaan tidak bernyawa dan kondisi tinggal tulang belulang yang berposisi di ruang bagian paling belakang dengan posisi tengkurap," ujar Tuti.

Mengetahui kejadian tersebut kedua saksi menghubungi aparat desa setempat yang kemudian menghubungi pihak kepolisian dan membawa korban ke rumah sakit Kotabaru. (*)










- Sumber : banjarmasin.tribunnews.com
Share:

Indocement Tingkatkan Kompetensi SDM

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Untuk meningkatkan dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat, PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk Plant Tarjun terus melakukan pembinaan maupun peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang handal dan mandiri.

Beberapa waktu lalu, perusahaan semen yang merupakan produsen dari Tiga Roda ini menggelar pelatihan peningkatan kompetensi kepada kalangan peternak serta pelatihan perikanan terkait budidaya ikan lele di kolam terpal di Desa Langadai melalui program binaan Corporate Social Responsibilty (CSR) yang diselenggarakan di Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Indocement Plant Tarjun.

Sebagai informasi, sebelumnya tim CSR Indocement berhasil mengembangkan bidang peternakan bagi masyarakat sekitar kawasan perusahaan. Melihat itu, Indocement kembali berinisiasi untuk melakukan pelatihan dalam rangka peningkatan peranan SDM dan saat ini jumlah peternak yang dibina sebanyak 26 orang.

CSR Section Head Indocement Nor Imansyah menyatakan, pelatihan tersebut merupakan kelanjutan dari pembinaan ternak kambing di desa-desa binaan Indocement dan dipandang perlu sebagai upaya peningkatan kompetensi para peternak dengan memanfaatkan peran sosial media dalam mengelola peternakan.

"Peternak harus bisa memanfaatkan sosial media dalam hal pengelolaan, sharing informasi hingga aspek pemasaran yang merupakan wadah bersilaturrahmi sesama peternak dan kelompok usaha. Tentunya menjadi harapan bersama para peternak tidak hanya mampu menjual produk berupa kambing yang berkualitas tapi bisa meningkatkan nilai jual ke konsumen berupa aneka makanan yang bahan utamanya kambing seperti menyediakan kareh, gulai kambing bagi warga yang punya hajatan Tasmiyah/Aqiqah," katanya berharap.

Kegiatan pelatihan selain melibatkan peternak juga kepada para isteri peternak dan petugas PPL Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru. Harapan lain adalah dengan modal peningkatan kompetensi peternak kambing bisa ditularkan ke pihak lain seperti petani, peternak  ikan, tambak dan lain sebagainya, serta kepada peserta yang ikut dalam pelatihan perikanan budi daya ikan lele karena bagusnya permintaan oleh karenanya sangat perlu dilaksanakan pembinaan.

"Mudah-mudahan saja kedepan setelah mengikuti pelatihan mereka dapat terus meningkatkan dan mengaplikasikan pengetahuannya sehingga kesejahteraannya akan semakin bagus, baik itu kalangan peternak dan juga masyarakat yang ikut dalam pelatihan budi daya ikan lele," pungkasnya.

Sementara, instruktur pelatihan Kepala P3M Indocement Pabrik Tarjun I Wayan Kedep Sudhiarta memaparkan, dengan adanya binaan CSR perusahaan beberapa peternak yang dibina telah berhasil dengan baik dan telah memiliki rata-rata saat ini 10-20 ekor ternak dari bantuan yang telah diberikan sejak tahun 2014 dan hingga sekarang jumlah peternak yang dibina perusahaan sebanyak 26 orang.

"Berkaitan dengan kendala yang dihadapi jika peternak memiliki ternak diatas 20 ekor maka kesulitannya adalah mengadakan pakan ternak, sehingga perlu pakan alternatif dan untuk pemasarannya masih banyak peluang pasar sehingga tidak ada masalah namun perlu peluang lebih ditingkatkan kembali dengan cara memasarkan produk ternak melalui sosial media yang ada, selain itu juga perusahaan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Kotabaru," tuturnya.

Dikatakannya lebih jauh, untuk materi pertama yakni mengingatkan kembali bagaimana beternak kambing yang baik dan sehat serta memutarkan video-video inspirasi pengusaha ternak sukses kemudian cara memasarkan ternak melalui sosmed. Meskipun perlu disadari peternak harus mendapatkan bimbingan lebih lanjut dan pendampingan secara langsung namun yang pasti peserta antusias mengikuti pelatihan.

"Intinya adalah peternak harus mempunyai kemauan dan ketekunan dalam pemeliharaan ternak sehingga hasil yang diharapkan pun akan maksimal," imbuhnya.

Sementara, untuk pelatihan teknik budidaya ikan lele sendiri karena melihat dari perkembangannya cukup baik serta adanya minat dan permintaan dari warga sekitar pabrik semen.

"Karena bagusnya minat permintaan ikan lele di sekitar perusahaan sehingga perlu kiranya perlu dikembangkan selain itu P3M juga sudah siap dan mampu mengembangkan dan memproduksi bibit lele sehingga masyarakat sekitar perusahaan tidak perlu susah mencari bibit lele," paparnya.

Peserta dijelaskan bagaimana cara pembuatan kolam dari terpal, masa waktu kolam terpal, jenis bibit lele, cara pemeliharaan ikan lele dan yang layak panen, serta juga diberikan bibit lele yang pastinya juga akan diberikan dampingan dalam pengelolaan budi dayanya.

Salah satu peternak Desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir Sumarji mengatakan bahwa, bisa dipastikan manfaat yang diambil dari pelatihan yang digelar yakni kalangan peternak dan petani bertambah wawasan serta pengetahuan dan diajarkan membuat grup di sosial media untuk mempermudah pemasaran sehingga dari kelompok peternak menjadi lebih mudah dalam berkomunikasi.

"Sangat bermanfaat sekali bisa mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Indocement, dengan adanya media sosial tentu pemasaran akan lebih memudahkan. Memang sebelumnya kami agak kesulitan dalam hal pemasaran karena secara umum pembelian kambing pada saat hari raya qurban dan akikah serta acara keluarga saja, disamping itu menjual kambing betina yang telah afkir dengan harga murah karena tidak tahu lagi harus menjual kemana. Maklum ya pa, dikampung namanya juga wong ndeso," kata Sumarji tersenyum.

Disambungnya, dengan adanya pelatihan tersebut tentu dari sisi komunikasi dan saling berkoordinasi dengan peternak lainnya akan terbuka aksesnya serta memperluas jaringan para peternak.

Ia juga merasa bersyukur karena dibantu subsidi handphone untuk bisa memperluas jaringan di sosmed dan dengan pengajaran yang telah diberikan sangat membantu. “Untuk memperluas cakupan, kami di sosmed membuat semacam grup peternak Barokah yang didalamnya akan saling bertukar informasi sehingga semakin mempermudah usaha,” tambahnya.

Senada dengan itu, peternak lainnya dari Desa Tegal Rejo Slamet Riyadi mengungkapkan, pelatihan tersebut sangat bermanfaat dan selain menambah wawasan serta pengetahuan dalam beternak kambing juga dibantu dari sisi pemasarannya dengan diperkenalkan dunia teknologi secara online dan itu sangat membantu.

Ia berharap dengan adanya pelatihan tersebut dapat meningkatkan harga penjualan dan peternak juga lebih mudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sesama kelompok peternak sehingga tak dirugikan.

"Intinya, kami sangat terbantu oleh Indocement karena sudah melatih dan diajarkan dengan baik serta dibantu subsidi handphone sehingga dapat langsung dipergunakan agar pelatihan ini segera diterapkan guna memperluas wawasan dan mempermudah terutama dalam hal pemasaran serta saling bertukar informasi untuk kemajuan bersama," jelasnya. (*)











- Penulis : MN Fauzi Rahman - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah