-->
HEADLINE
Loading...

IKAHI Wilayah Hukum Banjarmasin Lakukan Pembinaan dan Diskusi di Kotabaru

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Puluhan pejabat pengadilan tinggi di 13 kab/kota se Kalimantan Selatan yang tergabung dalam Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) wilayah hukum pengadilan tinggi Banjarmasin menggelar pembinaan dan diskusi hukum di Kabupaten Kotabaru, Sabtu (28/9/2019) di aula Gedung Paris Barantai.

Acara ini berlangsung dari tanggal 27-29 September 2019 dengan rangkaian acara diantaranya di wisata punycak hutan meranti, senam gembira di wisata pantai gedambaan, diskusi di gedung Paris Barantai, dan ramah tamah bersama pejabat Pemkab Kotabaru di taman Siring Laut.

Program ini rutin dilakukan IKAHI Wilayah Hukum Banjarmasin setiap 4 bulan sekali bergiliran di 13 kab/kota setelah melakukan lebih dulu siapa yang ditunjuk sebagai panitia atau tuan rumah.

Dalam wawancaranya kepada wartawan Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin Yohannes Ether Binti, SH, M.Hum, mengatakan bahwa, kegiatan ini adalah program rutin bulanan IKAHI Kalsel dan selain menyamakan persepsi juga menambah pengetahuan dan mempererat silaturrahmi antara para hakim se Kalimantan Selatan.

"Kegiatan ini memang rutin dilakukan setiap 4 bulan sekali sesuai hasil kesepakatan nantinya dimana yang akan menjadi tuan rumah dan sebelum di Kotabaru kemarin dilaksanakan di Tanjung Tabalong," ungkapnya.

Lebih luas dijelaskan Yohannes, untuk sekarang ini wilayah hukum kita di Kalimantan Selatan ini rata rata pengadilan negerinya semua sudah teragreditasi A dengan melaksanakan pelayanan publik dan keterbukaan informasi secara transparan.

Ditambahkan Ketua Pengadilan Negeri Kotabaru, Kukuh Kurniawan, SH, MH, saat ini pelayanan diera modern dan digitalisasi sekarang sudah diberlakukan satu pintu atau ruang tamu terbuka dalam artian tidak ada lagi hakim atau aparat langsung bersentuhan dengan orang tersebut namun harus di dampingi.

"Hal ini sesuai dengan visi misi Mahkamah Agung bahwa diera digitalisasi ini setiap pengadilan tinggi diseluruh Indonesia harus bebas korupsi dengan pelayanan terpadu satu pintu jadi tidak sembarang orang bisa masuk," kata Kurniawan.

Hingga berita ini diterbitkan nampak para pejabat pengadilan tinggi wilayah hukum Kalimantan Selatan yang tergabung di Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) 13 kab/kota se Kalsel masih asik melakukan sesi diskusi masalah hukum.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Indocement Distribusikan Air Bersih Kepada Warga

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Kekeringan akibat hujan tak kunjung turun menyebabkan warga Kotabaru kesulitan air bersih dan hal tersebut membuat pihak perusahaan produsen semen Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (PT ITP) mengerahkan armadanya mendistribusikan air bersih gratis kepada warga.

Kegiatan bantuan air bersih oleh perusahaan PT ITP Tarjun ini adalah bentuk kepedulian kepada masyarakat khususnya desa binaan perusahaan.

Dalam pendistribusiannya perusahaan menurunkan 2 buah tanki air bersih dengan kapasitas 5.000 liter dan 1 buah mobil Fire truck yang dioperasikan oleh tim CSR PT ITP Tarjun sedangkan untuk pengaturan pembagiannya diatur oleh aparat desa setempat.

Hal itu disampaikan CSR PT.ITP Plant Tarjun, Agus Rifani, kami setiap harinya mendistribusikan air bersih ke desa binaan perusahaan dengan kapasitas tanki 5.000 liter sebanyak dua kali tiap armada memasuki desa dan mobil Fire truck untuk mengisi tong pamsimas Desa Tarjun.

"Sementara ini hanya Desa Tarjun yang dilayani dan nantinya menyusul Desa Langadai," ungkap Agus.

Lebih luas disampaikan Agus bahwa, pendistribusian air bersih ke pemukiman warga ini dilakukan 2 kali sehari oleh armada perusahaan dengan kapasitas 5.000 liter ditambah 1 unit mobil Fire truck untuk mengisi tandon pamsimas. 










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Limbah Kayu Ulin Bisa Bernilai Jutaan Rupiah

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, SIDOMULYO - Workshop kerajinan limbah kayu ulin yang berada di Desa Sidomulyo Kecamatan Kelumpang Hulu, Kotabaru yang dimotori oleh Muhammad Zulfiqli, walau hanya setahun berjalan sudah menjadi incaran para kolektor seni baik lokal maupun luar dan kisaran harga jualnya pun cukup mahal.

Walaupun terbuat dari bahan bekas atau sisa kayu ulin namun Zulfiqli bisa menyulapnya menjadi kerajinan seni yang bernilai jual tinggi mulai kisaran harga Rp 2 juta hingga Rp 10 juta rupiah.

Dalam perjalanan selama ini banyak kendala yang dihadapi pihak pengelola kerajinan ini diantaranya pemasaran dan peminat yang masih belum maksimal khususnya di lokal.

Diungkapkan Zulfiqli memang banyak pemesan dari luar daerah diantaranya Pulau Jawa namun biaya kirim ekspedisi juga tinggi.

"Kita kepikiran juga lah masalah biaya pengiriman melalui ekspedisi keluar daerah ini karena mahal," ujar Zulfiqli.

Disinggung masalah bahan baku, Ia, pun, mendapatkannya di kawasan perkebunan kelapa sawit yangmana akar akar ulin itu tertimbun di dalam tanah.

"Biasanya kayu limbah ulin itu sudah ada diatas tanah, karena saat perusahaan perkebunan kelapa sawit mengerjakan lahan menggunakan alat berat sehingga bekas-bekas kayu ulin terangkat naik dan itu yang kami manfaatkan," jelasnya pula.

Walaupun pernah ikut promo di ajang ekspo namun ia berharap ada bantuan khususnya peralatan, sebab sekarang ini peralatan yang kami pergunakan hanya seadanya saja. Namun, kami dari sisi pelaku usaha sangat berterimakasih kepada pihak Indocement karena menjadi salah satu pembina usaha yang kami geluti sekarang ini," imbuhnya.

Sementara, Management PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant Tarjun, H Teguh Iman Basoeki mengatakan bahwa, perusahaan tentunya akan terus memberikan support kepada para pelaku UMKM dalam pengembangan kemandirian untuk kemajuan.

Perusahaan sendiri memiliki 10 desa mitra dan pastinya menjadi perhatian besar sehingga hal tersebut di wujudkan dalam berbagai kegiatan yang sudah terlaksana baik itu pelatihan, pembinaan dan pemberian bantuan secara langsung dan itu salah satu wujud nyata perusahaan.

"Melalui berbagai program ke masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Indocement, diharapkan akan membantu masyarakat untuk lebih maju dan berkembang sebagaimana yang di harapkan. Kami dari Indocement terus berupaya dengan baik untuk kepentingan masyarakat dalam membangun kebersamaan, kemandirian guna meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat kedepannya," katanya.

Salah satu penyuka kerajinan limbah ulin, Syahril menilai, kerajinan limbah kayu ulin tentu menjadi salah satu daya tarik karena jarang dijumpai pelaku usaha mampu memanfaatkan limbah kayu endemik asli Kalimantan yang di buat dan di bentuk memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Kebetulan saya dirumah ada beberapa kerajinan limbah kayu ulin yang saya beli, dan pelaku usaha semacam ini harus selalu di support karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar," ucap Syahril.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah