-->
HEADLINE
Loading...

Indocement Terima Penghargaan Dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, JAKARTA - Upaya yang telah dilakukan pihak Indocement bersama masyarakat desa mitra perusahaan di semua lokasi operasional seperti PROKLIM, Kampung Ramah Lingkungan (KRL), dan sekolah Adiwiyata, secara berkelanjutan dan juga dilakukan di lingkungan internal serta proses produksi membuat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menjadi satu-satunya produsen semen yang dianugerahi penghargaan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Rabu (2/10/2019) di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.

Acara penganugrahan tersebut dirangkai dalam acara Festival Iklim 2019 yang berlangsung dari tanggal 2-4 Oktober 2019, yangmana penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri KLHK, Siti Nurbaya Bakar, dan diterima oleh Direktur Indocement, Antonius Marcos.

Selain itu penghargaan juga diberikan kepada pelaksana PROKLIM 2019 yang sudah melaksanakan joint activities mitigasi dan adaptasi di tingkat tapak serta kepada penanggungjawab atau pelaksana aksi mitigasi yang sudah melakukan registrasi di SRN dalam rangka penurunan emisi serta kepada kepala daerah yang telah memberikan dukungan dalam implementasi Proklim melalui regulasi dan kebijakan.

Sekedar diketahui bahwa pada tahun 2019 ini, tercatat 779 lokasi telah diregistrasi di SRN dan tersebar di 29 Provinsi yang mencakup 248 kabupaten/kota, dan umlah tersebut telah dilakukan verifikasi kepada 321 lokasi setingkat desa/kelurahan atau dusun/dukuh/RW/jorong/ banjar yang telah memenuhi kriteria, dan ditetapkan 30 lokasi sebagai Proklim utama, juga 2 lokasi yang masuk kategori Proklim lestari.

Perubahan iklim telah menjadi fokus pertimbangan dalam perumusan tujuan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Mengingat kerentanan Indonesia akan dampak perubahan iklim, pemerintah mengarusutamakan isu perubahan iklim dalam RPJM 2015- 2019 dan selanjutnya mengintegrasikan aksi perubahan iklim dibawah satu entitas kelembagaan melalui pembentukan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim atau SRN merupakan sistem pengelolaan dan penyediaan data dan informasi berbasis web tentang aksi dan sumber daya untuk Adaptasi dan Mitigasi perubahan iklim di Indonesia.

Seiring dengan upaya pengarusutamaan isu perubahan iklim di tingkat kebijakan pemerintah, aksi pengendalian perubahan iklim telah pula diinisiasi oleh berbagai pihak. Ditingkat tapak, masyarakat baik inisitiatif mandiri maupun melalui pendampingan mitra turut berkontribusi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Dan melalui SRN inilah, data dan informasi dari aksi maupun sumber daya yang digunakan upaya kolektif tersebut dihimpun. Ini merupakan bentuk pengakuan pemerintah atas kontribusi berbagai dalam upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Pengelola Sumur Bor Diserbu Warga

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Mayoritas warga Kotabaru di Pulau Laut Utara kesulitan air bersih paska kemarau tahun ini dan mereka seakan tak ada hentinya hilir mudik baik siang maupun malam tak kenal lelah berlomba untuk mencari air bersih yang masih mengalir untuk keperluan sehari hari.

Setelah resmi pada tanggal 20 September kemarin pihak PDAM menghentikan pendistribusian air ke pelanggan yang di aliran oleh tiga IPA yaitu, IPA Gunung Relly, IPA Gunung Perak, dan IPA Gunung Pemandangan, maka warga pun menyerbu pengelola air sumur bor.

Dimana ada kabar air mengalir warga pun langsung menyerbu tempat tersebut menggunakan jiregen dengan harga yang bervariasi antara Rp 750-1000 rupiah per jiregennya.

Salah satu warga sebut saja mama Ifal, seorang ibu rumah tangga yang tiap harinya harus berburu air bersih untuk keperluan sehari hari.

"Ya, mau tidak mau saya harus mencari air untuk keperluan sehari hari dimana ada yang keluar airnya bagus saya langsung bawa jiregen dan antri walaupun berjam jam asalkan bisa dapat air," tuturnya.

Warga pun berharap hujan segera turun sehingga kemarau cepat berakhir karena sudah sangat lelah tiap hari hanya air yang selalu dikejar.

Mereka harus ekstra kuat untuk mendapatkan air bersih tersebut baik waktu antri hingga subuh belum lagi harus mengeluarkan kocek yang sangat besar diluar keperluan perekonomian lainnya dan semua itu mau tak mau harus mereka lakukan.

Pantauan tim Gema dilapangan nampak jalan raya hilir mudik para pengguna jasa air tandon dan juga warga yang menggunakan jiregen  dengan roda dua maupun gerobak yang dilakoni oleh bapak bapak, ibu ibu, dan anak anak seolah tak perduli dengan sekitarnya yang pasti mereka bisa mendapatkan air.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

DPRD Kotabaru Bahas Satu Buah Raperda Perubahan RAPBD

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotabaru membahas satu buah Raperda tentang perubahan RAPBD yang dibacakan langsung oleh wakil ketua DPRD Mukhni AF, Senin (30/9/2019).

Laporan akhir proses pembahasan DPRD Kabupaten Kotabaru atas satu buah raperda tentang perubahan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) tahun anggaran 2019 masa persidangan 1 rapat ke-9 tahun sidang 2019/2020 tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD Syairi Mukhlis.

Kemudian dilakukan penandatanganan persekutuan masalah RAPBD tersebut antara Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis dan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar disaksikan oleh anggota DPRD dan Kepala SKPD.

Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa, masalah RAPBD ini telah disetujui anggota DPRD dan Pemerintah Daerah mengapresiasi atas masukan oleh DPRD tentang kemajuan pembangunan di berbagai sektor untuk kesejahteraan masyarakat banyak dan kedepannya yang belum masuk atau jalan pembangunannya maka akan dimasukkan ke anggaran tahun 2020.

Ia, pun, memerintahkan kepada semua Kepala SKPD agar bisa mempercepat kinerjanya dalam penyusunan program dan menyelesaikan permasalahan yang ada agar pembangunan bisa lebih cepat dilaksanakan.

Infrastruktur jalan di Kotabaru ini terbagi beberapa kelompok yaitu, jalan nasional,  jalan strategis provinsi, dan jalan kabupaten. Maka dari itu nantinya kami akan ke provinsi untuk membicarakan permasalahan tersebut  dan bersama sama melihat langsung jalan jalan di daerah Kotabaru, ungkap bupati.

Selain itu lebih luas di beberkan bupati, tentang agrobisnis akan bisa meningkat apabila fasilitas jalan baik sebab tidak akan bisa tercapai bila tidak di dukung oleh infrastruktur jalan yang baik karena infrastruktur ini bisa menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Infrastruktur jalan ini adalah kunci untuk mengangkat perekonomian masyarakat setempat dan pariwisata tentu akan ikut terdongrak juga perkembangannya," kata Sayed Jafar.

Nantinya kami bersama Ketua DPRD, Dandim 1004 dan instansi terkait lainnya untuk mengontrol pekerjaan yang sudah berjalan agar bisa menggejot pekerjaan para kontraktor lebih cepat jangan pas habis masa jabatan baru melakukan cek kelapangan.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah