-->
HEADLINE
Loading...

Kemarau Basah Melanda Kotabaru

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Walaupun musim hujan sudah tiba dan mengguyur hampir seluruh wilayah di Kabupaten Kotabaru namun kemarau masih juga belum mau pergi dari Kota yang berjuluk Bumi Saijaan tersebut.

Bisa dikatakan kejadian ini adalah kemarau basah yang melanda pasalnya hujan sudah turun akan tetapi warga Kotabaru belum bisa seluruhnya menikmati air bersih.

Padahal embung dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PDAM Kotabaru sudah mulai terisi dampak turunya hujan walau belum mencapai batas normal penampungan sebab hujan terjadi hanya diperkotaan sedangkan dihulu air baku tidak terjadi hujan hingga pihak PDAM harus melakukan penggiliran pendistribusian kepelanggan.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Bagian Teknis PDAM Kotabaru, Tri Basuki, ia tidak menampik bahwa Kotabaru berapa kali di guyur hujan akan tetapi selalu mengarah ke laut dan hanya diperkotaan sedangkan di hulu atau di gunung tidak ada hujan dan tidak merata.

"Ya, dilihat karakternya bisa dikatakan kemarau basah soalnya hujan tidak merata dan masyarakat yang kurang paham pasti berpendapat bahwa bila hujan air akan mengalir padahal tergantung debit air bakunya," jelas Tri.

Oleh karena itu tambahnya, pihak PDAM sering memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sebenarnya yang di butuhkan PDAM itu hujanya di hulu atau digunung karena sumbernya berada disitu untuk dialirkan ke IPA dan di olah airnya baru bisa didistribusikan ke pelanggan.

Ia, pun, mengungkapkan, bahwa PDAM Kotabaru saat ini memiliki 5 sumber air baku yang terdiri dari sumber air Gunung ulin. Gunung Sari, Gunung Mandin, Gunung Perak Dan Gunung Tirawan, yangmana masing masing sumber berbeda untuk layanan pendistribusianya

Untuk sumber air Gunung Ulin dan Gunung Mandin wilayah cakupanya meliputi seputaran Sungai Taib sampai seputaran Dirgahayu , perkotaan sampai terujung Hilir Mesjid Anur , untuk sumber air Gunung Sari mencakup wilayah seputaran Stagen sampai dengan perumahan Pulau Laut .

Dan sumber air Gunung Perak meliputi Panorama, Teluk Bayur, Bima, Puteri Jaleha, sampai belakang SDN Dirgahayu, sedangkan sumber air Gunung Tirawan meliputi daerah seputaran gunung Menanggulangi, Tanah Rata, Sigam. Hilir Muara, Batu Selira.

"Jadi pada dasarnya walaupun ada hujan belum tentu distribusi air mengalir karena berbeda sumber dan layanan pendistribuaianya, misalkan yang kena hujan Gunung Sari dan yang lain tidak hujan otomatis yang mengalir daerah layanan Gunung Sari," dipaparkan Tri.

Sekedar diketahui informasi untuk ketinggian Air di Embung dan di masing masing IPA ( Instalasi Pengolahan Air ), Rabu (1/1/2020) Embung Gn Ulin 355 cm maksimal ketinggian air 600 cm, Embung Gn Tirawan 125  cm maksimal ketinggian Air 250 cm

Dan IPA Gn Relly 30 cm maksimal ketinggian air 250 cm, IPA Gn Perak 90 cm maksimal ketinggian  air 200 cm, IPA Gn Ulin  75 cm maksimal ketinggian air 150 cm, IPA Gn Pemandangan 15 cm maksimal ketinggian air 200 cm, IPA Gn Tirawan 120 cm maksimal ketinggian air 250 cm, IPA Gn Sari 150  cm.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Indeks Membangun Desa di Kotabaru Meningkat

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Masih banyaknya desa tertinggal di Kabupaten Kotabaru tentunya membuat pemerintah Kotabaru terus bergerak melakukan pembinaan kepada perangkat desa dan memberikan pendampingan agar dana desa yang digunakan bisa terarah tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) H Hariansnyah bahwa, hasil evaluasi Indeks Membangun Desa (IDM) 2019 ada peningkatan walaupun masih ada dua desa yang sangat tertinggal yaitu, Desa Hulu Sampanahan dan Desa Limbur Kecamatan Hampang, Selasa (31/12/2019) di opration room setda Kotabaru.

Selain itu jelasnya, masih ada 55 desa tertinggal, desa berkembang 123 dan desa maju 15, dan desa mandiri ada 3, asal mula desa mandiri cuma ada satu namun berkat kawan kawan mengisi formulir data hingga bisa berubah.

"Kita berharap tahun depan nantinya angka angka ini ada perubahan dan berharap agar dalam pengelolaan dana desa tidak mendapatkan permasalahan," ujar Hariansnyah.

Tidak semua desa tambahnya, mendapatkan pendampingan desa karena ada satu desa yang membawahi desa lainnya memang kerja kawan kawan sangat berat dilapangan.

Disisi lain, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, menyampaikan, kalau kita melihat sekarang harus yang muda muda bergerak.untuk membangun Kotabaru bersama pemerintah sebab masalah yang kita hadapi di desa harus bersama sama mencari solusinya karena desa adalah ujung tombak dalam percepatan pembangunan di desa.

"Management pengelolaan dana desa ini sebenarnya tidak sulit tergantung dari orangnya dalam menjalankannya hingga tidak melenceng dari sistem dan undang undang yang ada," ujar bupati.

Disinilah tugas para pendamping desa untuk bisa mengawasi jalannya pengelolaan dana desa tersebut agar tepat sasaran hingga tidak terjadi masalah pada desa itu.

Lebih luas dijelaskan orang nomor satu di Bumi Saijaan itu bahwa, visi misi Pemerintah Kabupaten Kotabaru yaitu Agrobisnis dan Pariwisata semua itu tidak akan bisa terwujud kalau tidak di dukung dengan infrastruktur jalan yang baik.

"Saya minta kepada pendamping desa untuk bisa melakukan percepatan pembangunan melalui dana desa secara terbuka, terarah, dan tetap berkomunikasi hingga perekonomian setempat bisa berkembang," kata bupati.

Jadi tambahnya, pemerintah desa harus bisa mandiri melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) mengelola desanya agar mempunyai penghasilan sendiri sebab apabila dana desa berhenti maka desa tidak mati suri karena sudah mempunyai pendapatan sendiri.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Pemkab Kotabaru Bantu Dunia Pendidikan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Puluhan sekolah di Kabupaten Kotabaru mulai dari pra sekolah hingga menengah pertama mendapatkan bantuan dari Pemkab Kotabaru baik rehab kelas baru maupun sarana prasarana sekolah.

Bantuan untuk sekolah tersebut bervariasi tergantung dari keperluan masing masing sekolah dan secara simbolis bantuan diberikan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar kepada para pengurus sekolah, Senin (30/12/2019) di aula Islamic Center.

Untuk sekolah tingkat Taman Kanak kanak yang mendapatkan bantuan yaitu, TK Kartika, TK Al Hidayah Fajar, berupa pengadaan Alat Permainan Edukatif (APE), sedangkan tingkat Sekolah Dasar (SD), adalah SDN 2 Semayap pengadaan peralatan laboratorium komputer, SDN 5 Baharu Selatan pembangunan toilet, SDN 2 Batuah pengadaan buku koleksi perpustakaan.

Dan SDN Kotabaru Hulu, SDN 2 Hilir Muara, SDN Sungai Taib, SDN Muhamadiyah mendapatkan bantuan pembangunan Rehab Kelas Baru (RKB).

Sedangkan untuk sekolah menengah pertama yaitu, SMPN 1 Kotabaru, SMPN 5 Kotabaru, SMPN 4 Kotabaru, dan SMPN 6 Kotabaru mendapat bantuan pengadaan peralatan laboratorium IPA.

Dan SMPN 2 Kotabaru, SMPN 3 Kotabaru dan SMPN 7 Kotabaru,  yayasan pendidikan Islam Al Munawarah, MTS Darul Ulum penyempurnaan rehab kelas baru.

Madrasyah Tsanawiyah Raudhatul Jannah, pemasangan paping blok halaman dan untuk SKB Kotabaru yaitu, rehab total rumah dinas guru, pembangunan ruang praktek, pembangunan toilet, pengadaan buku, pengadaan peralatan pendidikan dan pengadaan media pendidikan.

Dalam sambutannya Bupati Kotabaru H Sayed Jafar mengharapkan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah ini bisa bermanfaat dan dipergunakan sebaik-baiknya.

"Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Kotabaru agar kedepan dapat lebih maju lagi," ungkapnya.

Selain itu bupati juga memberikan bantuan peralatan pembuatan kue kepada kelompok Anugrah dan Posyandu Seroja.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah