-->
HEADLINE
Loading...

Indocement: Kini Hutan Mangrove Langadai Bernilai Ekonomis

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, LANGADAI - Hutan mangrove atau kayu bakau kebanyakan hanya dibuat warga untuk keperluan sehari hari padahal kalau dilestarikan dan dibudidayakan maka akan menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis hingga bisa menambah penghasilan warga setempat.

Kini kawasan hutan dipesisir Desa Langadai Kecamatan Kelumpang HIlir Kotabaru tersebut sudah ditetapkan seubagai kawasan ekowisata mangrove yangmana perlu perhatian dari semua pihak untuk menjaga kelestarian kawasan itu.

Melihat hal tersebut PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun yang peduli akan lingkungan melakukan berbagai kegiatan untuk tetap menjaga kawasan ekosistem tersebut guna keberlangsungan keanekaragaman hayatinya dan dampak positif yang dirasakan manusia disekitanya.

Selain menjaga dan melestarikan kawasan hutan mangrove, perusahaan juga berupaya memanfaatkan tanaman mangrove yaitu buah rambai untuk menjadi bahan makanan diantaranya sirup, selai, dan sebagai pewarna alami untuk pembuatan batik.

Mewakili management Indocement, H Teguh Iman Basoeki kepada wartawan menjelaskan, pihaknya terus konsen dalam hal pengembangan sumber daya manusia dengan memberikan edukasi yang baik tentang bagaimana mengelola kawasan hutan dengan bijak dan baik untuk keberlangsungan kehidupan dimasa mendatang.

Selain itu ungkapnya, bukan hanya untuk melestarikan dan menjaga hutan saja akan tetapi juga bisa memanfaatkan hasilnya seperti buah mangrove menjadi inovasi bagi masyarakat sekitar dengan berbagai kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Memang merubah pola pikir masyarakat agar tidak menebang pohon dikawasan mangrove tidak lah mudah namun perlahan lahan akhirnya usaha yang dilakukan perusahaan itu membuahkan hasil dan sekarang warga bisa mendapatkan penghasilan tambahan," ujar Teguh.

Lebih luas dipaparkannya, kini desa binaan Indocement sudah ada lokal heronya salah satunya penggiat lingkungan di Desa Langadai yaitu, Adawiyah yangmana sudah mendirikan bank sampah dan mempelopori terbentuknya kelompok sadar wisata dan terus dibina agar lingkungan tetap lestari.

Saat dijumpai di kawasan hutan mangrove Adawiyah mengatakan, kepedulian akan lingkungan harus dilakukan bagaimanapun cara dan langkahnya banyak hal yang bisa dilakukan misalnya, mendirikan bank sampah, kelompok sadar wisata, dan menjaga kelestarian kawasan ekowisata hutan mangrove.

"Ya, semua itu atas bantuan dan dukungan pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun hingga semuanya bisa berjalan sampai sekarang," tuturnya.

Ia dan warga lainnya berusaha untuk menjaga hutan mangrove dari penebangan kayu bakau, tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan penanaman pohon.

"Alhamdulillah, dengan bank sampah Desa Langadai warga disini tingkat kepeduliannya sudah terlihat dengan  baik, sampah-sampah pun tidak lagi dibuang sembarangan karena bisa bernilai ekonomis dan penebangan kayu mangrove sudah dapat di minimalisir sesuai harapan," jelasnya senang.

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Desa Langadai, Tri Sutrisno sangat mendukung apa yang telah dilakukan oleh perusahaan Indocement terkait dengan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan itu terlihat di desa-desa binaannya.

"Saya sangat apresiasi kepada Indocement karena telah banyak membantu dan itu merupakan wujud nyata dalam kepedulian akan kelestarian lingkungan hidup," ungkapnya bangga.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Bupati Kotabaru Kunjungi Pulau Kerayaan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, KERAYAAN - Dalam kunjungan kerjanya Bupati Kotabaru H Sayed Jafar bersama rombongan SKPD kunjungi Pulau Kerayaan Kecamatan Pulaulaut Kepulauan Kotabaru untuk mengetahui langsung keadaan warga disana dengan berdialog, Minggu (26/1/2020)

Pulau Kerayaan dengan luas wilayah sekitar lima hektar persegi mayoritas adalah nelayan dan ada dua desa ditempat tersebut yaitu, Desa Kerayaan dan Desa Kerayaan Utara.

Dalam acara dialog itu warga diberikan kesempatan menyampaikan masalah yang telah dihadapi warga setempat kepada orang nomor satu di Bumi Saijaan tersebut yangmana acara berlangsung di gedung bulutangkis Desa Kerayaan Utara Kecamatan Pulaulaut Kepulauan.

Salah satu warga Desa Kerayaan Utara menyampaikan, sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) di Desa Kerayaan Utara Kecamatan Pulaulaut Tanjung Selayar Kotabaru masih belum mempunyai listrik jadi pa bupati dan instansi terkait bisa mencarikan solusinya agar masyarakat bisa menikmati listrik seperti warga lainnya.

"Ya, kami ingin warga yang belum mempunyai aliran listrik bisa dibantu agar mereka juga bisa menikmati penerangan seperti halnya warga lainnya," ungkapnya.

Selain itu warga lainnya juga menyampaikan bahwa saat ini Pulau Kerayaan ingin memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) sebab sekitar 60 persen masyarakat disini hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja dikarenakan tidak adanya biaya untuk anak mereka sekolah ke luar atau kota.

Menanggapi hal itu Bupati Kotabaru H Sayed Jafar menyampaikan, untuk warga yang belum teraliri listrik pemerintah daerah nanti akan turun tangan bersama tim dalam mendata warga kurang mampu tersebut agar bisa mempunyai listrik dan menikmati penerangan sama dengan warga lainnya.

Sedangkan untuk bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) memang prosesnya akan lama masalahnya sekarang sudah bukan kewenangan bupati lagi namun kewenangan provinsi akan tetapi nanti kita akan siapkan proposalnya dulu seperti lahan sekolah dan lainnya hingga bersama kita ajukan ke provinsi untuk memprosesnya.

"Memang banyak permasalahan yang dihadapi oleh Kotabaru karena daerahnya sangat luas namun perlahan tapi pasti sekarang sudah mulai berubah baik pariwisata, insfrastruktur jalan, dan lainnya," ungkap bupati.

Acara tetsebut juga dirangkai dengan pembagian bantuan kepada para nelayan setempat oleh Bupati Kotabaru H Sayed Jafar disaksikan oleh Kepala SKPD dan ratusan masyarakat Kerayaan.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Sayed Jafar: Masalah Tapal Batas Desa di Kotabaru Sudah Selesai

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, HAMPANG - Banyaknya permasalahan selama ini yang dialami oleh 21 kecamatan khususnya masalah tapal batas desa yang jumlahnya ratusan membuat pemerintah desa harus melapor ke Pemkab Kotabaru agar bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam.kunjungan kerja bupati di Kecamatan Hampang, Sabtu (25/1/2020) Sumarno selaku Camat Hampang berkesempatan menyampaikan masalah tapal batas desa yang selama ini terjadi diwilayahnya kepada orang nomor satu di Bumi Saijaan itu agar bisa selesai hingga tidak terjadi masalah yang berlaku larut.

Menanggapi masalah tersebut Bupati Kotabaru H Sayed Jafar mengatakan, masalah tapal batas desa ini sekarang sudah diselesaikan oleh pemerintah masa kepemimpinan dirinya dan sudah ada ratusan desa bebas masalah tapal batas desa.

"Sekarang masyarakat jangan lagi takut masalah batas desa karena sudah sah dimata hukum dan selama kepemimpinan saya sekarang sudah ada 113 desa selesai permasalahan itu," ucap bupati.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Kotabaru H Sayed Jafar membagikan Perbup tapal batas  kepada 7 desa yaitu, Desa Lalapin, Limbungan, Hampang, Cantung Kanan, Cantung Kiri, Pramasan 2x9, dan Muara Uri, yang diterima langsung oleh masing masing kepala desa.

Selain itu acara juga dirangkai dengan sunatan masal yang diikuti oleh 26 anak anak desa setempat yang melibatkan tenaga medis Dinas Kesehatan Kotabaru. 










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah