-->
HEADLINE
Loading...

Bupati Kotabaru Bantu Pembuatan Kanal Kapal Desa Sarangtiung

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Untuk mempermudah akses para nelayan keluar dan masuk membawa kapal motor mereka dan tidak terhalang lagi oleh hamparan batu karang disepanjang pantai, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar membantu warga di RT 03 Desa Sarangtiung Kecamatan Pulaulaut Sigam Kabupaten Kotabaru membuat kanal kapal.

Saat ini pengerjaan kanal kapal itu sudah berjalan empat hari dan orangy nomor satu di Bumi Saijaan itu bersama jajarannya meninjau kelokasi untuk mengetahui sudah sampai dimana pengerjaannya, Rabu (29/1/2020).

Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, kepada media gemasaijaanonline mengatakan, tujuan dari pembuatan kanal kapal ini untuk membantu para nelayan di RT 03 Desa Sarangtiung ini tetap beraktivitas kelaut walaupun air surut mereka tatap dengan mudah keluar dan masuk membawa kapal hingga sampai kepinggiran dan tidak parkir ditengah laut lagi.

"Memang kita hanya membantu meminjamkan alat berat untuk nelayan disini membuat kanal kapal sedangkan untuk bahan bakarnya dari desa dan nelayan setempat," ucapnya.

Dan tambahnya, nantinya bukan hanya diwilayah ini saja yang mempunyai kanal kapal akan tetapi diwilayah lain akan dibangunkan juga sebab wilayah pesisir Kotabaru memang hamparan karangnya luas dan panjang.

Disisi lain Kepala Urusan (KAUR) Perencanaan Desa Sarangtiung Bahtiar, mengatakan, selama ini para nelayan disini sangat terganggu dengan adanya hamparan batu karang di sepanjang bibir pantai sebab menghambat aktivitas nelayan bila mau melaut karena dangkal dan harus menunggu air pasang terlebih dulu sebalikya bila air surut maka kapal terpaksa harus parkir di tengah laut.

"Alhamdulilah, Pemkab Kotabaru mau membantu meminjamkan alatnya dalam pembuatan kanal kapal ini karena sangat membantu warga khususnya para nelayan sehingga tidak menunggu air pasang surut lagi untuk melaut," ungkapnya.

Dijelaskan Bahtiar, pengerukan batu karang untuk pembuatan kanal kapal ini sepanjang 120 meter dengan lebar 15 meter dan pengerjaannya pun harus menunggu air surut baru bisa dilakukan.

"Memang, kami hanya minta bantuan pinjam pakai alat dan operatornya saja kepada bupati sedangkan bahan bakar dan lain lainnya dari warga sini," jelas Bahtiar.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Kini Giliran Warga Kelumpang Hulu Dapatkan Bantuan Pemkab Kotabaru

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, CANTUNG - Seperti halnya kecamatan lain yang sudah lebih dulu mendapatkan bantuan dari Pemkab Kotabaru, kini giliran Kecamatan Kelumpang Hulu juga mendapatkan bantuan itu, Selasa (28/1/2020) dihalaman PAUD Desa Banua Lawas Kecamatan Kelumpang Hulu Cantung.

Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh orang nomor satu di Bumi Saijaan itu kepada perwakilan desa dan pengurus setempat diantaranya, satu unit mobil ambulance untuk Pukesmas Sungai Kupang, BPJS kesehatan untuk tiga desa, dan makanan tambahan ibu hami.

Sedangkan dibidang keagamaan adalah bantuan hibah 25 juta kepada pengurus GPDI Ekklesia Desa Karang Liwar, GPDI Eliezzer Desa Bangkalan Dayak sebesar 50 juta, GPDI Eben Haezer Desa Karang Liwar 50 juta, GPDI Bukit Sion Desa Laburan 75 juta, GPDI Exilsia Guntung Turap Desa Bangkalan Dayak 50 juta, dan pengurusan Wihara Sudha Subha Desa Karang Liwar 30 juta.

Selain itu bupati juga menyerahkan bantuan berupa gaji pribadinya selama dua bulan untuk Desa Banua Lawas, dan penyerahan cindera mata berupa photo bersama untuk anggota BPD yang telak dilantik.

Pemberian bantuan kesehatan, sosial, dan keagamaan, kepada warga di Kecamatan Kelumpang Hulu tersebut dirangkai dengan acara pelantikan 71 anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) oleh Bupati Kotabaru H Sayed Jafar.

Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, menyampaikan bahwa kita harus berlomba untuk memajukan pembangunan di desa masing masing agar lebih maju dari desa lain dengan cara saling bekerjasama antara anggota BPD dan perangkat desa.

"Ya, kita harus berkompetisi untuk meningkatkan pembangunan dimasing masing desa sesuai perundang undangan yang berlaku dengan transparan, sesuai, dan efektif," ujarnya.

Ia, pun, menjelaskan bahwa bukan hanya kalian saja yang berkompetisi namun bupati juga dengan13 kabupaten /kota di Kalsel saling berlomba agar tidak tertinggal dengan kabupaten lain terkait pembangunan.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Warga Kotabaru Geger Air PDAM Berbau

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Beberapa hari ini warga Kotabaru khususnya pelanggan PDAM Kotabaru dibuat geger dikarenakan air ledeng dirumah mereka berbau sehingga mereka langsung melaporkan hal tersebut kepetugas melalui forum pelanggang PDAM di media sosial Facebook.

Mayoritas di forum tersebut pelanggang menanyakan kenapa air dirumah mereka berbau lumpur sehingga membuat mereka tidak bisa menggunakannya untuk keperluan memasak dan minum sebab tidak layak dikonsumsi.

Keluhan pelanggang tersebut langsung direspon oleh Kepala Bagian Teknik PDAM Kotabaru Tri Basuki, setelah mendapat informasi tim langsung bergerak melakukan pengecekan kepenampungan air baku PDAM untuk mengetahui sumber masalahnya apa yang menyebabkan air jadi berbau.

Ia, pun, tidak menampik hal tersebut memang benar, kepada gemasaijaanonline, Selasa (28/1/2020) dikatakannya bahwa setelah dilakukan pengecekkan ke lokasi sumber air baku ternyata memang ada aroma berbau, dan kini sudah dilakukan pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi aroma bau itu.

"Benar, pemicu sumber bau air PDAM yang dikeluhkan warga berada di embung Gunung Ulin dan hasil analisa laboratorium masih menunggu pihak Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kotabaru apakah layak atau tidak untuk dikonsumsi," ujar Tri.

Sementara menunggu hasil tambahnya, analisa dari PDAM sementara air masih layak untuk dikonsumsi sebab aroma bau tersebut berasal dari pembusukan dedaunan dan sisa kayu di dasar embung namun pihak PDAM tetap menunggu hasil penelitian laboratorium dan bila hasilnya tidak layak maka pendistribusian air kepelanggan akan dihentikan.

Akan tetapi ujar Tri, secara pribadi ia masih menggunakannya untuk konsumsi namun apabila pelanggan ragu karena belum ada hasil analisa lab dari DLHD provinsi maka pelanggang harus bijak menggunakan air itu bisa sementara hanya untuk MCK saja artinya jangan dikonsumsi dan hingga saat ini kami masih mengusahakan mengurangi aroma bau tersebut.

"Ya, sekitar satu minggu ini kita tunggu hasil lab DLHD dulu apa, baru bisa mengambil tindakan selanjutnya apa yang harus dilakukan PDAM apakah tetap melakukan pendistribusian air kepelanggan atau dihentikan," kata Tri.

Lebih luas dipaparkannya, sebenarnya embung rutin dibersihkan oleh petugas apalagi bila kemarau tiba namun masalahnya bukan di embung akan tetapi ketika hujan tiba banyak matrial yang terbawa arus sungai dan tertumpuk di embung seperti ranting pohon kayu, dedaunan, dan lainnya.

Biasanya lanjut Tri, setelah air normal petugas melakukan pembersihan namun sekarang hal itu tidak bisa dilakukan karena dikhawatirkan sumber airnya habis dan tidak ada tambahan lagi sebab saat ini hanya itulah satu satunya sumber air yang bisa didistribusikan kepelanggan.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah