-->
HEADLINE
Loading...

Sayed Jafar: Tanpa Pupuk Lahan di Sengayam Sudah Subur

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, SENGAYAM - Untuk meningkatkan kesuburan tanah mayoritas petani harus menggunakan pupuk pada lahan mereka namun hal itu tidak berlaku di lahan pertanian Desa Sengayam Kecamatan Pamukan Barat Kotabaru, para petani setempat tidak menggunakan pupuk pada lahan mereka karena tanahnya sudah bagus dan subur.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar saat menghadiri acara Panen Raya Jagung di Desa Sengayam, Rabu (12/2/2020).

Selain itu bupati juga mengatakan, Sengayam adalah salah satu lumbung jagung di Kotabaru karena dengan adanya para penyuluh membuat pertumbuhan jagung bisa berkembang tentu saja dengan dukungan tanah yang subur dan bagus.

"Alhamdulilah, tanah di Sengayam ini sangat subur walau tanpa pupuk dan ini salah satu faktor penunjang pertumbuhan jagung ini bisa berkembang," ungkap bupati.

Walaupun tanah disini subur tambahnya, para petani tetap harus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk bisa lebih mengembangkan tanaman jagung ini.

Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kotabaru, Hairuddin menyampaikan, kelompok tani di Desa Sengayam ini dalam satu hektar bisa menghasilkan 12 ton jagung pakan dari hasil produksi 15 ton.

Hal ini, jelasnya, disebabkan lahan yang ada di desa sengayam ini tidak perlu dipupuk lagi, karena sangat subur dan lebih unggul dari lahan yang ada di Pelaihari.

"Ya, kita hanya berharap nantinya lahan jagung pakan ini terus berkembang dan maju bahkan tidak berubah menjadi tanaman sawit atau lainnya," ujar Hairuddin.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Yayasan Kangker Indonesia Gandeng Dinas Kesehatan Kotabaru Sosialisasikan Penyakit Kangker

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Untuk memperkuat keberadaan Yayasan Kangker Indonesia (YKI) cabang Kalimantan Selatan di Kabupaten Kotabaru dalam mensosialisasikan deteksi dini penyakit kangker, mereka pun menggandeng Dinas Kesehatan Kotabaru dalam melaksanakan program tersebut.

Kunjungan kerja pihak YKI cabang Kalsel itu ke Kotabaru untuk menekan potensi penyakit kangker di masyarakat melalui sosialisasi dan pemeriksaan dini, Senin (10/2/2020) di Gedung Ratu Intan.

Hal tersebut disampaikan Ketua YKI Provinsi Kalsel Hajjah Farida Hasan, saat pertemuan sosialisasi dan deteksi dini kangker di gedung Ratu Intan Kotabaru bersama Dinas Kesehatan, kader PKK, Dharma wanita, dan undangan lainnya.

Selain itu ungkapnya, kedatanganya ke kotabaru ini juga untuk memperkuat Yayasan Kangker Indonesia dan bagaimana perkembangannya di Kabupaten Kotabaru.

"Ya, Kunker YKI ini ke Kotabaru selain memperkuat juga ingin mengetahui perkembangan sejauhmana pelaksanaan sosialisasi deteksi dini masalah kangker di masyarakat," tuturnya.

Disisi lain, Ketua TP PKK Kabupaten Kotabaru Hajjah Fatma Idiana menyambut baik kunjungan Yayasan Kangker Indonesia (YKI) cabang Kalsel ke Bumi Saijaan dengan harapan dapat mensosialiasikan segala sesuatu yang menyangkut penyakit kangker.

Menurut Fatma, resiko penyakit kangker tidak memandang batas gender jadi sosialisasi program deteksi dini kangker ini sangat penting diketahui untuk upaya pencegahan.
.
Dalam pertemuan tersebut dilakukan tanya jawab dengan penyampaian materi oleh Ketua YKI Kalsel, dan dihadiri oleh Plt Kadis Kesehatan Kotabaru Ernawati, Ketua PKK Kotabaru Hajjah Fatma Idiana, Ketua Dharma Wanita Persatuan Hajjah Yulianti Zairina Said Ahmad, perwakilan polres dan Lanal Kotabaru serta persatuan bidan kabupaten kotabaru.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Adi Mulyono: Kotabaru Akan Jadi Penyangga Ibukota

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Untuk mempersiapkan diri sebagai penyangga ibukota dalam hal administrasi aset kepemilikan tanah Pemkab Kotabaru setiap tahunnya melakukan pengajuan sertifikat aset tanah agar jelas dan terjamin kepastian badan hukumnya. Selain itu untuk menghindari terjadinya sengketa dan kehilangan aset daerah.

Hal itu diungkapkan Kepala BPN Kotabaru Adi Mulyono, ketika menyerahkan 28 Sertifikat tanah aset daerah di Operation Room Setda Kotabaru, Senin (10/2/2020).

"Aset pemerintah daerah itu jumlahnya ribuan dan bila disertifikatkan maka akan mengurangi resiko kehilangan dan adanya sengketa tanah yang pastinya akan merugikan daerah itu sendiri," tutur Adi.

Sebenarnya ungkapnya, persyaratan pembuatan sertifikat tanah milik Pemda itu sangatlah mudah cukup dengan surat pernyataan aset dan surat pernyataan penguasaan fisik saja maka akan segera diproses untuk diterbitkan.

Apalagi beber Adi, nantinya Kotabaru akan menjadi penyangga ibukota jadi harus mempersiapkan diri secara administrasi untuk kepemilikan tanah, sebab kalau tidak bisa terjadi adanya sengketa tanah yang dapat merugikan Pemda.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Pertanahan (DPRPP) Kotabaru H Selamat Riyadi mengatakan setiap tahun Pemerintah Daerah melalui Dinasnya mengusulkan sertifikasi tanah aset milik Pemda.

“Pada tahun 2019 lalu, kita mengusulkan dengan pagu 25 persil tanah aset dan setelah diproses Alhamdulillah, terealisasi sebanyak 28, berarti ada peningkatan dari target. Selanjutnya kita akan inventaris aset dan kita proses sertifikasi ke BPN,” tuturnya.

Untuk tahun ini ungkap Selamat, DPRPP akan melakukan inventaris aset di Kecamatan Pulau Sembilan, karena kecamatan yang lain sudah di inventaris, selanjutnya tinggal mengusulkan sertifikasi tanah sesuai dengan ketersediaan anggaran yang diberikan.

Penyerahan 28 sertifikat tanah aset pemerintah daerah ini diberikan secara simbolis kepada Asisten I, Kepala Dinas Pariwisata dan pemuda olahraga, Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Plt Kadis Kesehatan disaksikan Setda Kotabaru dan Kepala SKPD.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah