-->
HEADLINE
Loading...

GOW KOTABARU SOSIALISASIKAN KESETARAAN GENDER

Telah Dibaca : 0 kali

Guna memperoleh pemahaman tentang kemitra-sejajaran pria dan wanita di kalangan remaja, GOW Kotabaru laksanakan sosialisasi, Selasa (24/5) di gedung Ratu Intan.
Dihadiri Ketua TP. PKK Kabupaten Kotabaru Sri Maria Ningsih, memasyarakatkan kemitra-sejajaran pria dan wanita di kalangan generasi muda oleh Gabungan Organisasi wanita (GOW) Kabupaten Kotabaru Program Kerja Bidang Pendidikan dan Iptek, menghadirkan nara sumber H. Ramadhan, S.Ag dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kotabaru dan Fajariana dari Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kotabaru.
Kegiatan ini diikuti 75 orang remaja, yang merupakan siswa-siswi dari 5 SMA/SMK di kota Kotabaru. Diharapkan dengan mengundang para pelajar yang sudah menginjak usia remaja ini, akan memberi bekal dan pemahaman yang baik mengenai kemitra-sejajaran pria dan wanita, atau lebih akrab dengan istilah kesetaraan gender. Dan hendaknya dari pemahaman ini dapat diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, demikian Ketua GOW Kotabaru Tri Laely Faruk melaporkan.
Kesetaraan gender merupakan kondisi tidak adanya perbedaan hak dan kewajiban antara kaum laki-laki dan kaum perempuan. Pemberdayaan terhadap perempuan di bumi Saijaan ini haruslah ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya, tambah Tri Laely Faruk. Pemberdayaan perempuan ini akan menimbulkan sikap kemandirian yang sangat diperlukan dalam mendukung kemitraan, dan dalam keadaan tertentu juga akan siap menjadi tulang punggung dalam keluarga, dengan tetap memenuhi kodratnya sebagai perempuan.
H. Ramadhan, S.Ag yang didaulat memaparkan kesetaraan gender dalam pandangan Agama Islam, menyebutkan bahwa 14 abad yang lalu, Islam telah memberikan apresiasi sepenuhnya pada persamaan antara laki-laki dan perempuan, terutama dalam hal ibadah kepada Allah SWT, namun Islam akan menolak apabila kesetaraan gender melupakan kodrat dan nilai atau norma yang harus ditaati dalam menjaga harkat dan martabat ummat.
Dan tidak dapat dipungkiri, laki-laki dan perempuan memang berbeda, baik fisik maupun fisiologi-nya, tambah Ramadhan mengutip hasil penelitian ahli. Akan tetapi dalam mengejar kehidupan didunia ini tentunya harus sesuai dengan tuntunan agama, dan Allah SWT tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, bahkan dianjurkan harus bersinergi. “ Sudah ada wilayahnya masing-masing, dan saling mengisi kekurangan antara keduanya, “  ujarnya.
Terkait bidang pekerjaan yang sesuai untuk perempuan yang ditanyakan peserta, Ramadhan tidak menyebutkan secara spesifik, namun prinsipnya tidak menjurus pada pekerjaan yang diharamkan, sesuai dengan kemampuan, kewajiban atau kodrat tidak terabaikan dan jangan melupakan tanggung jawab kepada Allah SWT.
Sementara pemateri kedua Fajariana, mengatakan bahwa Indonesia mengakui persamaan hak dan kewajiban dalam mengisi pembangunan, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sudah banyak wanita Indonesia sukses dalam meniti karier dari bidang pekerjaan yang digelutinya dan memperoleh pengakuan di dalam negeri maupun dunia internasional.
Lebih menonjolkan diskusi interaktif dalam penyampaian materinya, dalam sesi ini muncul harapan kepada perempuan untuk lebih memberdayakan diri hingga berkualitas dan bertanggung jawab terhadap perannya, dengan tidak menutup diri terhadap perkembangan jaman. Dengan demikian nantinya tidak tertinggal dengan kaum pria, baik dalam pekerjaan maupun dalam rumah tangga, dapat mendampingi buah hati sesui dengan tingkatan usia perkembangannya. (Sfr)
Share:

Teluk Temiang Disiapkan Jadi Wisata Unggulan

Telah Dibaca : 0 kali
Potensi Teluk Temiang
Potensi Teluk Temiang

Dinas Pemuda dan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) siap    benahi beberapa objek wisata andalan di Kabupaten Kotabaru. Salah satunya menjadikan Teluk Temiang, Kecamatan Pulau Laut Barat menjadi salah satu destinasi unggulan.

"Karena potensi yang dimiliki Teluk Temiang memang luar biasa dan layak untuk dijadikan kawasan pariwisata unggulan, potensi yang dimiliki adalah pemandangan bawah laut dan terumbu karang yang dimiliki tempat itu", ungkap Kepala Disporabudpar, Armadi Tamajo. Tahap awal untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, tahun ini Disporabudpar akan mengembangkan warga sadar wisata (darwis) di desa Teluk Temiang, selain itu juga akan mendidik seorang untuk kursus diving (menyelam).

"Rencananya akan dikursuskan selama 8 bulan di Bali, persiapan-persiapan ini dilakukan untuk menjadikan Kotabaru sebagai tempat yang layak untuk dikunjungi, dengan banyaknya potensi wisata", katanya.

Sementara itu, beberapa objek wisata yang sudah eksis seperti Pantai Gedambaan dan Air Terjun Tumpang Dua juga akan terus dikembangkan, objek wisata tersebut akan terus dibenahi.

Disporabudpar akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk membuka trayek baru di Tumpang Dua dan Gedambaan. Untuk tahap awal nantinya, Disporabudpar akan mengadakan angkutan ke tempat tersebut dengan menggunakan bus wisata yang ada.

Selain itu, Diporabudpar juga akan mengembangkan seni budaya berbasis lokal, dan harus memiliki ciri khas tersendiri untuk kabupaten Kotabaru.

Banyaknya suku yang ada di Kotabaru menjadikan kabupaten ini kaya dengan seni dan budaya dari suku-suku yang ada, selanjutnya pemerintah akan melestarikan dan pengembangan budaya tersebut dengan ciri khas lokal.

"Misalnya seperti japin, balamut, mamanda, serta beberapa budaya lainnya tapi memiliki khas lokal, itu yang sekarang ini akan dikembangkan", demikian Armadi.
Share:

KOTABARU SIAP BERLAKUKAN KTP ELEKTRONIK

Telah Dibaca : 0 kali
 
GEMA – Dalam kesiapan Kabupaten Kotabaru menerapkan eKTP berbasis eketronika, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melatih tenaga pengelola (operator) SIAK.

Pelatihan tenaga pengelola (operator) SIAK (Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan) berlangsung selama dua hari di Aula Gedung Abdi Negara Lantai III, dibuka secara resmi oleh Bupati Kotabaru H. Irhami Ridjani. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam penerapan eKTP berbasis Elektronik ini, peserta pelatihan adalah perwakilan dari 20 kecamatan,

Diperoleh keterangan bahwa Kotabaru adalah salah satu kabupaten di Indonesia dari 197 Kabupaten/Kota yang siap melaksanakan penerapan eKTP Elektronik pada tahun ini. Penerapan SIAK ini diharapkan adanya ketertiban administrasi kependudukan, dan warga masyarakat akan mempunyai hanya satu Nomor Induk Kependudukan (NIK), dengan demikian dapat meminimalisir KTP ganda.

Bupati Kotabaru H. Irhami Ridjani dalam arahannya mengatakan, diantara sekian banyak Kabupaten/Kota di Indonesia, tentu suatu kebanggaan bagi Kabupaten Kotabaru diberikan kesempatan menerapkan eKTP elektronik 2011 berbasis NIK. Diharapkan para peserta pelatihan dari kecamatan dapat mensukseskan program ini melalui pelatihan dengan serius dan sungguih-sungguh.

Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Ir. H. Hasbi M Tawab, SH, MM mengatakan, dalam seratus hari kerja kedepan, pihaknya akan menyelesaikan pengambilan gambar dan rekaman sidik jari sebanyak 224 ribu penduduk. Untuk mengejar target tersebut setiap kecamatan akan ada 4 hingga 6 orang operator dan untuk peralatan  setiap kecamatan akan dibagikan dua set.

Pelatihan ini akan kembali dilakukan pada bulan Juni – Juli 2011, agar para peserta operator kecamatan bisa lebih mengetahui apa itu SIAK dan cara setting peralatan juga mengetahui cara pengambilan gambar dan rekaman sidik jari. fjr




                                                                                 

Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah