-->
HEADLINE
Loading...

Air Terjun Tumpang Dua

Telah Dibaca : 0 kali

Air Terjun Tumpang Dua yang berlokasi di desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Laut Utara.
 http://www.iannnews.com/media/tempat/kotabarukab_tumpang2.jpg
Air terjun Tumpang Dua
Merupakan kawasan objek wisata tirta yang sangat menarik, indah dan sejuk dengan fasilitas kolam renang alami yang sangat nyaman, santai buat keluarga dengan suasana alam pegunungan yang jarang terdapat di daerah lain.
Share:

LPM SUNGAI KUPANG JAYA GELAR PENTAS SENI

Telah Dibaca : 0 kali

Beragam tarian dibawakan siswa SD dan SMP dalam pentas kesenian yang digelar Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Sungai Kupang Jaya Kecamatan Kelumpang Hilir, Sabtu (14/5).

Gaya tarian dari lagu India chaiya-chaiya yang menghebohkan seantero Indonesia lantaran lipsing Briptu Norman Kamaru anggota Brimob Polda Gorontalo, diperagakan siswa SMPN Sungai Kupang jaya dan mendapat aplus luar biasa dari warga yang memadati gedung serba guna desa tersebut. Siswa dari sekolah yang sama, juga menyumbangkan tarian laila canggung.

Lugu dan lucu ciri khas anak-anak nampak pula pada penampilan siswa kelas I dan II SDN Sungai Kupang jaya dengan tarian abata dan cublek-cublek suweng. Kemudian drama berjudul ziarah dan grup rebana dari remaja Masjid Nurul Huda turut melengkapi kesemarakan ajang kreatifitas anak dan remaja tersebut.

Ketua pelaksana Imam Subadrus dalam laporannya mengatakan bahwa pentas seni ini dilaksanakan oleh Seksi Pemberdayaan Perempuan, Anak dan remaja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, merupakan malam penutupan dari kegiatan seleksi peserta yang akan mewakili desa dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) tingkat Kecamatan kelumpang Hilir, yang rencananya juga akan dilaksanakan di Desa sungai Kupang jaya bulan Nopember mendatang.

Seleksi MTQ telah berlangsung dari tanggal 7 hingga 9 Mei, diikuti 70 orang peserta untuk dua bidang perlombaan, yakni keagamaan dan umum. Untuk bidang keagamaan terdiri dari cabang tilawah Qur’an, tartil Qur’an, khatil, azan dan hapalan juz amma. Sedangkan umum adalah lomba menyanyi, puisi dan cerdas cermat, tambah Imam Subadrus.

Untuk memberikan motivasi kepada warga desa dalam menggemakan syiar Islam dan diharapkan di waktu mendatang melahirkan bibit berbakat dalam ajang yang sama, penghargaan berupa hadiah diberikan sampai dengan peringkat nilai harapan 15, atau dapat dikatakan hamper semua peserta mendapatkan hadiah, jelas Imam Subadrus.

“ Kami sangat bangga pentas seni yang pertama kalinya didesa ini terselenggara dengan baik dan mendapat sambuatan luar biasa dari warga desa, “ ungkap Kades Sungai Kupang Jaya Sujatmiko yang diwakili Sekdes Muh. Said. Dan kebanggaan akan bertambah lengkap lagi apabila duta desa ini dapat menyabet juara umum pada MTQN tingkat kecamatan nantinya.

Dalam kesempatan tersebut, diserahkan hadiah dari panitia pelaksana bagi pemenang lomba dari juara pertama hingga harapan ketiga. Untuk juara pertama berhak mewakili desa di ajang MTQN tingkat kecamatan, yaitu Rijal Fauzi dan Nurmalia dari cabang tilawah, Siti Ainun Madrian dan Juana cabang tartil, Kusrimiati dan Hasan cabang kaligrafi (khatil), M. Taufiq  juara I azan, Iwantoro dan Nur Melinda hapalan surat pendek , serta Aris Prasetyo dan Purnomo untuk puitisasi. (sfr)

Share:

GOW KOTABARU SOSIALISASIKAN KESETARAAN GENDER

Telah Dibaca : 0 kali

Guna memperoleh pemahaman tentang kemitra-sejajaran pria dan wanita di kalangan remaja, GOW Kotabaru laksanakan sosialisasi, Selasa (24/5) di gedung Ratu Intan.
Dihadiri Ketua TP. PKK Kabupaten Kotabaru Sri Maria Ningsih, memasyarakatkan kemitra-sejajaran pria dan wanita di kalangan generasi muda oleh Gabungan Organisasi wanita (GOW) Kabupaten Kotabaru Program Kerja Bidang Pendidikan dan Iptek, menghadirkan nara sumber H. Ramadhan, S.Ag dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kotabaru dan Fajariana dari Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kotabaru.
Kegiatan ini diikuti 75 orang remaja, yang merupakan siswa-siswi dari 5 SMA/SMK di kota Kotabaru. Diharapkan dengan mengundang para pelajar yang sudah menginjak usia remaja ini, akan memberi bekal dan pemahaman yang baik mengenai kemitra-sejajaran pria dan wanita, atau lebih akrab dengan istilah kesetaraan gender. Dan hendaknya dari pemahaman ini dapat diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, demikian Ketua GOW Kotabaru Tri Laely Faruk melaporkan.
Kesetaraan gender merupakan kondisi tidak adanya perbedaan hak dan kewajiban antara kaum laki-laki dan kaum perempuan. Pemberdayaan terhadap perempuan di bumi Saijaan ini haruslah ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya, tambah Tri Laely Faruk. Pemberdayaan perempuan ini akan menimbulkan sikap kemandirian yang sangat diperlukan dalam mendukung kemitraan, dan dalam keadaan tertentu juga akan siap menjadi tulang punggung dalam keluarga, dengan tetap memenuhi kodratnya sebagai perempuan.
H. Ramadhan, S.Ag yang didaulat memaparkan kesetaraan gender dalam pandangan Agama Islam, menyebutkan bahwa 14 abad yang lalu, Islam telah memberikan apresiasi sepenuhnya pada persamaan antara laki-laki dan perempuan, terutama dalam hal ibadah kepada Allah SWT, namun Islam akan menolak apabila kesetaraan gender melupakan kodrat dan nilai atau norma yang harus ditaati dalam menjaga harkat dan martabat ummat.
Dan tidak dapat dipungkiri, laki-laki dan perempuan memang berbeda, baik fisik maupun fisiologi-nya, tambah Ramadhan mengutip hasil penelitian ahli. Akan tetapi dalam mengejar kehidupan didunia ini tentunya harus sesuai dengan tuntunan agama, dan Allah SWT tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, bahkan dianjurkan harus bersinergi. “ Sudah ada wilayahnya masing-masing, dan saling mengisi kekurangan antara keduanya, “  ujarnya.
Terkait bidang pekerjaan yang sesuai untuk perempuan yang ditanyakan peserta, Ramadhan tidak menyebutkan secara spesifik, namun prinsipnya tidak menjurus pada pekerjaan yang diharamkan, sesuai dengan kemampuan, kewajiban atau kodrat tidak terabaikan dan jangan melupakan tanggung jawab kepada Allah SWT.
Sementara pemateri kedua Fajariana, mengatakan bahwa Indonesia mengakui persamaan hak dan kewajiban dalam mengisi pembangunan, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sudah banyak wanita Indonesia sukses dalam meniti karier dari bidang pekerjaan yang digelutinya dan memperoleh pengakuan di dalam negeri maupun dunia internasional.
Lebih menonjolkan diskusi interaktif dalam penyampaian materinya, dalam sesi ini muncul harapan kepada perempuan untuk lebih memberdayakan diri hingga berkualitas dan bertanggung jawab terhadap perannya, dengan tidak menutup diri terhadap perkembangan jaman. Dengan demikian nantinya tidak tertinggal dengan kaum pria, baik dalam pekerjaan maupun dalam rumah tangga, dapat mendampingi buah hati sesui dengan tingkatan usia perkembangannya. (Sfr)
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah