GEMA - Ari Rizky Novardi dan Larasati Pranidasari terpilih menjadi Duta Wisata Saijaan 2011 dan berhak mewakili Kotabaru pada ajang Pemilihan Nanang dan Galuh Kalsel 2012.
Yuses Epip Henas dan Astri Afriani juga turut mewakili Kotabaru pada ajang yang sama setelah menempati urutan kedua atau sebagai runner up pertama.
Dalam grand final pemilihan duta wisata saijaan, Minggu (4/12), penantian siapakah diantara mereka yang terpilih, membuat ketegangan sejenak bagi dua pasangan maupun pengunjung yang sebagian besar juga pendukung para finalis, di Dewan Kesenian Kabupaten Siring Laut tempat kegiatan berlangsung.
Hal ini disebabkan, pemenang ditentukan dari rangkaian bunga yang akan diserahkan oleh Nazlul dan Rosi, pasangan duta wisata saijaan tahun lalu. Beberapa kali mereka mengelilingi dua pasangan sebelum menyerahkannya kepada pelajar SMAN 2 Stagen Ari Rizky Novardi dan Larasati Pranidasari pelajar SMAN 1 Kotabaru.
Sebelum pengumuman pemenang, para finalis melakukan aksi performance dan sesi tanya jawab dengan dewan juri yang diketuai H. Mahmud Dimyati, S. Sos. Satu peserta satu pertanyaan tentang etika, kebudayaan, kesenian, pariwisata, tata pemerintahan dan bahasa Inggris.
Pemenang menerima kalungan kain selempang, piala dan piagam penghargaan dari panitia. Untuk duta wisata secara khusus diserahkan oleh Hj. Sri Maria Ningsih Irhami Ridjani, kemudian runner up pertama oleh Asisten Pemerintahan Drs. H. Selamat Riyadi.
Berturut-turut menyerahkan tanda penghargaan Sekretaris Disporabudpar M. Husin, S. Sos kepada runner up dua Rizki Nurbandi dan Bening Lestari Kusuma Rafik, kemudian para dewan juri kepada runner up tiga Danil Abidin dan nurul Fitria, runner up empat Rahadian Wirandi dan Vibriany Putri, serta runner up lima Khalid Sabirin dan Halimatus Sa’diah.
H. Selamat Riyadi dalam amanatnya mewakili bupati, meminta duta wisata dan runner up yang terpilih mengikuti Nanang dan Galuh Banjar nantinya agar mempersiapkan diri, dengan menambah pengetahuan sesuai tuntutan sebagai duta wisata Kalsel, terutama tentang kepariwisataan baik lokal, regional maupun nasional.
Sementara Firhansyah selaku panitia pelaksana melaporkan, bahwa banyak aspek yang dinilai dewan juri. Penilaian dimulai dari prakualifikasi, penyisihan, masa karantina dan grand final, dimana etika dan sopan santun menjadi kriteria utamanya. (sfr)