-->
HEADLINE
Loading...

Indocement Bangun Dua Gedung Sekolah

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Awal tahun 2014 ini Indocement kembali membantu program pendidikan dengan membangun gedung madrasah diniyah ”Izharul Ulum” Desa Langadai dan sebelumnya Indocement membangun gedung Taman Kanak-Kanak Desa Langadai yang bekerjasama dengan pemerintah desa untuk mengoperasikan berdirinya Taman Kanak-Kanak tersebut.
Program CSR di Pabrik Tarjun dilakukan khususnya 10 desa binaan yang berlokasi disekitar perusahaan. Berpedoman pada ”Program Lima Pilar Pembangunan” yaitu Pilar Pendidikan, Pilar Kesehatan, Pilar Ekonomi, Pilar Sosial Budaya Agama & Olahraga, serta Pilar Keamanan.

Program tersebut diterapkan diseluruh lokasi usaha, baik di Pabrik Citereup, Pabrik Cirebon maupun Pabrik Tarjun, serta seluruh Terminal Semen Tiga Roda.

CSR Section Head Indocement, Yanuar Arif menyampaikan, bantuan bangunan untuk madrasah diniyah sebanyak 2 ruang kelas dan TK sebanyak 2 ruang kelas, bantuan CSR kepada sekolah ini didasari hasil musrenbangdes dengan Indocement.

Perusahaan berharap agar kiranya sekolah ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mutu pendidikan dalam rangka peningkatan SDM. Adapun Program CSR Indocement Pabrik Tarjun ini dilaksanakan pada semester pertama tahun 2014. Ungkap Yanuar.

Dilain pihak kepala Desa Langadai, Eddy Marhadi mengatakan, Sebelumnya Indocement telah membantu 1 unit bangunan ruang kelas untuk SDN 1 Langadai dan bantuan rehab gedung MTs Langadai dan ini wujud nyata kepedulian perusahaan semen ber-merk tiga roda ini kepada peningkatan sumber daya manusia dan juga mutu pendidikan masyarakat pedesaan disekitar perusahaan.

”Sebelumnya, Desa Langadai belum memiliki sekolah TK, sedangkan bangunan madrasah diniyah yang kami miliki sudah tidak layak dan memprihatinkan untuk dipergunakan, karena bangunan sudah lapuk dan kelas mau roboh serta lantai rusak" Beber Eddy.

Dan saat ini, sebanyak 75 anak bersekolah di madrasah diniyah dan 52 anak bersekolah di TK desa Langadai, sedangkan tenaga pengajar yang tersedia sebanyak 4 guru untuk madrasah diniyah dan 3 guru dibiayai secara swadaya melalui yayasan, 1 guru bantuan dari Indocement. Kemudian, untuk TK tersedia 3 guru dan saat ini dibiayai Indocement dan semoga tahun depan semua guru dikelola baik oleh Pemerintahan Desa Langadai.

Eddy berharap para guru dan pelajar dapat berbuat maksimal dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, untuk meraih prestasi yang berguna bagi masa depan dan pelajar maupun guru harus giat dalam proses belajar mengajar.

Tambahnya, disamping itu dapat memelihara dan memanfaatkan sarana-prasarana pendidikan dengan sebaik-baiknya dan ntuk perusahaan Indocement, kami berharap teruskan kepeduliannya kepada pendidikan terutama perhatian kepada anak-anak desa sekitar operasional perusahaan” harap Eddy.

Sekedar diketahui, bahwa selain itu ada beberapa pilar yang dilakukan pihak Indocement diantaranya pada Pilar Pendidikan yaitu beasiswa dan anak asuh, Lomba kreativitas siswa, perbaikan atap Madrasah Sabilul Muttaqin Desa Tegalrejo, alat bantu belajar TK Batulasung, bantuan lapangan olahraga SDN 1 Tarjun, Pelatihan Keterampilan, Training perikanan peternakan pertanian perkebunan.

Pada Pilar Kesehatan, Pelayanan Kesehatan disemua desa binaan, Pemberian makan tambahan untuk anak guna hindari gizi buruk, Donor darah, pembangunan MCK umum Desa Cantung Kiri Hilir, bantuan kendaraan angkut sampah, pengelolaan dan operasional sampah desa.

Dan Pilar Ekonomi, Pembinaan, Permodalan dan Pelatihan untuk usaha kecil menengah (UKM), penyalurkan kredit modal kerja untuk UKM, bantuan alat tangkap ikan nelayan.

Selanjutnya Pilar Sosial Budaya Agama Olahraga, bantuan renovasi Masjid Darul Muttaqin Desa Tarjun, perbaikan jalan utama desa, pembangunan parit, perbaikan gorong-gorong, semenisasi halaman kantor, 1 unit bangunan ruang kelas TPA Desa Sidomulyo, bhakti sosial, acara keagamaan dan tabliq akbar, bantuan sarana kesenian, pembangunan pagar musholla, bantuan computer desa, perbaikan plapon Masjid Al Mustaqiem Desa Sungai Kupang, pembangunan pagar makam desa sidomulyo dan desa langadai.

Kemudian, Pilar Keamanan yakni pembangunan pos kamling 2 unit, training pemadaman kebakaran dan linmas Tarjun.







- Penulis : Humas PT ITP TARJUN - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Indocement Didik Warga Kerajinan Ex-Sampah ke Surabaya dan Bogor

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, TARJUN - Setelah diresmikannya Bank Sampah Manshurin di Desa Tarjun beberapa waktu lalu dan kini Indocement kembali membentuk bank-bank sampah lainnya, diantarannya, Bank Sampah Mulia Desa Tarjun Pesisir dan Bank Sampah Andesla Desa Langadai Dalam.

Tak cuma kebersihan di lingkungan sekitar saja, namun Indocement juga memberikan pelatihan pengelolaan dan pemilahan sampah hingga bentuk kerajinan bahan ex-limbah sampah, dengan menggelar pelatihan-pelatihan kerajinan di desa-desa binaan.

Pelatihan tersebut telah menghasilkan berbagai macam kerajinan atau sampah yang berasal dari plastik seperti bungkus kopi, mie instan, minuman kemasan dan yang lainnya. Dan untuk kemasan ulang berbgai macam botol-botol air mineral, gelas minuman serta apa saja yang dapat dijadikan lampion hias, hiasan jendela, bungkus kopi, mie instans dan minuman kemasan juga dapat dijadikan dompet, tempat elektronik dan lain-lain.

Sedangkan sampah jenis lainya seperti sampah yang terbuang tetapi bersifat mengurai baik itu ilalang, dedaunan, kertas yang pasti sampah rumah tangga dapat dijadikan kompos.

Untuk harga per kilogram sampah, dengan jenis sampah berbeda. Mengacu kepada harga beli pengumpul yang melakukan kerja sama dengan kelompok bank-bank sampah setempat.

SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Teguh Iman Basuki mengatakan, bank sampah sebagai bentuk upaya perusahaan menanamkan lingkungan bersih kepada masyarakat sekitar lingkungan perusahaan, mengingat sampah salah satu persoalan upaya menciptakan lingkungan bersih.

Karena bisa dibayangkan, untuk sampah rumah tangga wilayah Desa Tarjun dan Langadai dalam sehari mencapai 3 ton lebih. Diharapkan melalui program bank sampah ini dapat mengatasi persoalan sampah yang didominasi sampah plastik dan kertas.

“Adapun cara pengelolaan sampah melalui program itu, jelas Teguh, operasi bank sampah seminggu sekali rata-rata sampah yang disetorkan warga tujuh kilogram per minggu per orang. "Operasi bank sampah seminggu sekali. Buka pada Jumat dan Sabtu," ujar Teguh.

Lebih luas Teguh menjelaskan, "Harga dibeli pengumpul cukup tinggi. Tidak seperti penjual umumnya. Karena sampah yang diantar pengelola bank sampah, sebelumnya dipilah dan diketahui beratnya. Jadi pengumpul tinggal mengemas," ucapnya.

Hanya untuk program ini, warga yang menyetorkan sampah. Mereka tidak langsung dibayar, tetapi nominal harga dari setoran sampah dimasukan ke dalam rekening yang dalam waktu tiga bulan bisa dicairkan. Tambahnya.

Hal senada disampaikan Manager Indocement, Achmadi, kegiatan bank sampah murni program dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Diharapkannya, program yang memberikan aspek positif untuk kebersihan lingkungan, dapat berjalan secara kontinyu atau berkelanjut yang didasari dengan konsep-konsep yang matang oleh pengelola bank sampah.

Tak hanya itu, Achmadi juga berpesan, “Program yang dilaksanakan bukan semata hanya karena ada sisi ekonomi. Akan tetapi, jadikanlah program tersebut sebagai awal memulai untuk bersama-sama memerhatikan lingkungan terlebih kepada anak-anak sebegai regenerasi penerus".

Untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan mutu kerajinan ini, Indocement mendidik warga dengan mengajak beberapa warga selaku para kader desa binaan keluar daerah seperti ke kampung wisata desa jambangan, Surabaya-Jawa Timur guna mengikuti pelatihan kerajinan ex-limbah sampah selama 10 hari.

Kepala Desa Langadai, Eddy Marhadi mengatakan, kami menyambut baik ide dan pemikiran dari tim CSR Indocement tentang pemilahan dan pengelolaan sampah desa melalui bank sampah di desa serta kerajinan creative ex-sampah oleh warga desa.

Sebelumnya permasalahan sampah ini sangat ribet, berbagai keluhan warga desa karena banyaknya sampah-sampah yang berserakan tak terkelola baik, bau yang menyengat serta kekhawatiran adanya penyakit. ujar Eddy.

Eddy melanjutkan, kami selaku aparat desa dan BPD sangat merespon positif kepedulian kebersihan dalam hal penanganan sampah, saya sangat berterima kasih kepada Indocement yang sudah peduli terhadap lingkungan di desa langadai, dan akan menindaklanjuti kerjasama atau kesepahaman antara Indocement dengan desa kami.

Hal ini kelanjutan pengelolaan sampah desa serta pelatihan-pelatihan untuk warga desa binaan yang digelar perusahaan sehingga melahirkan para kader desa binaan guna pengelolaan sampah dan kerajinan ex-sampah yang di didik Indocement dengan mengikuti pelatihan selama 10 hari di kampung wisata desa jambangan, Surabaya-Jawa Timur dan Citereup, Bogor-Jawa Barat.










- Penulis : Humas PT ITP Tarjun- Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

DPRD Tolak Hiburan Malam

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, PULAULAUT - DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menolak dibukanya usaha hiburan malam di Kotabaru, karena dikhawatirkan akan mempengaruhi pembangunan karakter generasi muda.

"Tidak ada hiburan malam saja generasi muda kita sudah banyak yang tersandung kasus narkoba, apalagi apabila usaha tersebut diizinkan dibuka di Kotabaru," kata Ketua Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Kotabaru, Hary Rahman, di Kotabaru, Jumat.

Penolakan tersebut disampaikan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dengan menghapus pasal 29 ayat 2 huruf G pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diusulkan Dinas Pemuda Olahraga Seni Budaya, dan Pariwisata tentang Perijinan di Bidang Kepariwisataan dan Izin Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan.

Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan IV tersebut menyebutkan, isi dari ayat 2 yang dihapus "hiburan malam dengan sub jenis usaha klub malam, diskotek dan pub".

Yang parahnya lagi, lanjut dia, hiburan tersebut tidak cocok dengan kondisi Kotabaru yang "religius" ini.

Terkecuali, karaoke keluarga, itupun dibatasi non ladies dan alkohol.

Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, beberapa kali dalam pertemuan menyatakan, meminta petugas satuan Polisi Pamong Praja untuk menertibkan tempat-tempat hiburan di wilayah Kotabaru, karena kerap dijadikan tempat transaksi "esek-esek".

"Seperti blok di lantai III Limbur Raya, dan Siring Laut sering dijadikan tempat transaksi, setelah sepakat mereka akan melaksanakan kegiatan di tempat lain," katanya.

Bupati mengaku merasa kurang nyaman, apabila tempat berjualan di pasar Limbur Raya itu disalahgunakan sebagai ajang transaksi esek-esek. 










- Sumber : Antara 
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah