-->

Indocement Didik Warga Kerajinan Ex-Sampah ke Surabaya dan Bogor

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, TARJUN - Setelah diresmikannya Bank Sampah Manshurin di Desa Tarjun beberapa waktu lalu dan kini Indocement kembali membentuk bank-bank sampah lainnya, diantarannya, Bank Sampah Mulia Desa Tarjun Pesisir dan Bank Sampah Andesla Desa Langadai Dalam.

Tak cuma kebersihan di lingkungan sekitar saja, namun Indocement juga memberikan pelatihan pengelolaan dan pemilahan sampah hingga bentuk kerajinan bahan ex-limbah sampah, dengan menggelar pelatihan-pelatihan kerajinan di desa-desa binaan.

Pelatihan tersebut telah menghasilkan berbagai macam kerajinan atau sampah yang berasal dari plastik seperti bungkus kopi, mie instan, minuman kemasan dan yang lainnya. Dan untuk kemasan ulang berbgai macam botol-botol air mineral, gelas minuman serta apa saja yang dapat dijadikan lampion hias, hiasan jendela, bungkus kopi, mie instans dan minuman kemasan juga dapat dijadikan dompet, tempat elektronik dan lain-lain.

Sedangkan sampah jenis lainya seperti sampah yang terbuang tetapi bersifat mengurai baik itu ilalang, dedaunan, kertas yang pasti sampah rumah tangga dapat dijadikan kompos.

Untuk harga per kilogram sampah, dengan jenis sampah berbeda. Mengacu kepada harga beli pengumpul yang melakukan kerja sama dengan kelompok bank-bank sampah setempat.

SSECSR Dept Head Indocement Tarjun, Teguh Iman Basuki mengatakan, bank sampah sebagai bentuk upaya perusahaan menanamkan lingkungan bersih kepada masyarakat sekitar lingkungan perusahaan, mengingat sampah salah satu persoalan upaya menciptakan lingkungan bersih.

Karena bisa dibayangkan, untuk sampah rumah tangga wilayah Desa Tarjun dan Langadai dalam sehari mencapai 3 ton lebih. Diharapkan melalui program bank sampah ini dapat mengatasi persoalan sampah yang didominasi sampah plastik dan kertas.

“Adapun cara pengelolaan sampah melalui program itu, jelas Teguh, operasi bank sampah seminggu sekali rata-rata sampah yang disetorkan warga tujuh kilogram per minggu per orang. "Operasi bank sampah seminggu sekali. Buka pada Jumat dan Sabtu," ujar Teguh.

Lebih luas Teguh menjelaskan, "Harga dibeli pengumpul cukup tinggi. Tidak seperti penjual umumnya. Karena sampah yang diantar pengelola bank sampah, sebelumnya dipilah dan diketahui beratnya. Jadi pengumpul tinggal mengemas," ucapnya.

Hanya untuk program ini, warga yang menyetorkan sampah. Mereka tidak langsung dibayar, tetapi nominal harga dari setoran sampah dimasukan ke dalam rekening yang dalam waktu tiga bulan bisa dicairkan. Tambahnya.

Hal senada disampaikan Manager Indocement, Achmadi, kegiatan bank sampah murni program dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Diharapkannya, program yang memberikan aspek positif untuk kebersihan lingkungan, dapat berjalan secara kontinyu atau berkelanjut yang didasari dengan konsep-konsep yang matang oleh pengelola bank sampah.

Tak hanya itu, Achmadi juga berpesan, “Program yang dilaksanakan bukan semata hanya karena ada sisi ekonomi. Akan tetapi, jadikanlah program tersebut sebagai awal memulai untuk bersama-sama memerhatikan lingkungan terlebih kepada anak-anak sebegai regenerasi penerus".

Untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan mutu kerajinan ini, Indocement mendidik warga dengan mengajak beberapa warga selaku para kader desa binaan keluar daerah seperti ke kampung wisata desa jambangan, Surabaya-Jawa Timur guna mengikuti pelatihan kerajinan ex-limbah sampah selama 10 hari.

Kepala Desa Langadai, Eddy Marhadi mengatakan, kami menyambut baik ide dan pemikiran dari tim CSR Indocement tentang pemilahan dan pengelolaan sampah desa melalui bank sampah di desa serta kerajinan creative ex-sampah oleh warga desa.

Sebelumnya permasalahan sampah ini sangat ribet, berbagai keluhan warga desa karena banyaknya sampah-sampah yang berserakan tak terkelola baik, bau yang menyengat serta kekhawatiran adanya penyakit. ujar Eddy.

Eddy melanjutkan, kami selaku aparat desa dan BPD sangat merespon positif kepedulian kebersihan dalam hal penanganan sampah, saya sangat berterima kasih kepada Indocement yang sudah peduli terhadap lingkungan di desa langadai, dan akan menindaklanjuti kerjasama atau kesepahaman antara Indocement dengan desa kami.

Hal ini kelanjutan pengelolaan sampah desa serta pelatihan-pelatihan untuk warga desa binaan yang digelar perusahaan sehingga melahirkan para kader desa binaan guna pengelolaan sampah dan kerajinan ex-sampah yang di didik Indocement dengan mengikuti pelatihan selama 10 hari di kampung wisata desa jambangan, Surabaya-Jawa Timur dan Citereup, Bogor-Jawa Barat.










- Penulis : Humas PT ITP Tarjun- Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:
Show comments
Hide comments

0 Comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Sobat Sudah:

1. Berkomentar Dengan Sopan
2. Tidak Memasukkan Link Aktif Dalam Form Komentar
3. Berkomentar Sesuai Artikel/Postingan
4. Berilah Informasi Kepada Admin Jika ada script yang Sudah tidak berfungsi
5. komentar Jorok/kasar /berbau Sara/Porno /saya anggap sebagai SPAM
6. Tidak Mengcopy paste artikel ini ( Ingat Bahaya Copy paste )

Demikian harap di maklumi

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah