-->
HEADLINE
Loading...

Berbagi Kebahagian di Usia Ke-50

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, SUNGAI PINANG - Diusia yang ke-50, Bank Kalsel cabang Kotabaru bersama tim penggerak PKK Kotabaru, berbagi kebahagian bersama anak-anak Pasantren Ar-Raudah, Desa Sungup Kanan, Pulaulaut Tengah.

Puluhan anak-anak pesantren SMP Islam ini pun memadati ruangan pesantren, untuk menerima santunan dari Bank Kalsel cabang Kotabaru, Rabu, (13/3).

Kepala Bank Kalsel cabang Kotabaru, Nordin mengatakan, penyerahan bantuan ini hasil dari dana ZIS (Zakat,Infaq,Sedekah), yang bersumber dari gaji para karyawan yang dipotong secara sukarela tiap bulannya 2,5%.

Selain itu, kata Nordin, bantuan ini sebagai bentuk program tanggung jawab sosial dan kepedulian Bank Kalsel cabang Kotabaru kepada kaum dhuafa yang berada di wilayah kabupaten Kotabaru.

Sedangkan untuk alokasi dana yang diberikan kepada masing-masing cabang dibedakan berdasarkan wilayah kabupaten.

Untuk cabang tersendiri maksimal 50 juta dan sebaliknya bagi cabang yang mempunyai KCS/KCPS atau kedai syariah diwilayah tersebut, maka alokasi yang diberikan maksimal 70 juta, sehingga perlu dilakukan koordinasi dan kerjasama dalam penyalurannya, ungkap Nordin.

Acara ini dihadiri tokoh masyarakat setempat, rombongan PKK dan Bank Kalsel cabang Kotabaru.










- Penulis : Siti Aisyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Pesta Mapandaoesasi Kurang Perhatian

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TANJUNG SELOKA  -  Pesta adat memandikan laut (Mapandoesasi) yang digelar warga Sungai Bulan, Kecamatan Pulaulaut Selatan, setiap bulan April, kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Padahal acara ini sudah menjadi tradisi warga setempat.

Mayoritas Desa Sungai Bulan dari suku Mandar dan sehari hari pekerjaan mereka nelayan. Acara memandikan laut (Mapandoesasi) Minggu, (9/3) tahun ini kurang meriah, pasalnya banyak warga setempat tidak mengetahuinya karena tahun 2013 kemarin tidak ada perayaan.

Ketua panitia Hairudin, mengatakan, acara ini terlaksana atas bantuan pemerintah daerah, maksud perayaan memandikan laut ini bentuk syukur terhadap rejeki yang di dapatkan warga dari yang kuasa.

"Wisata di Desa Sungai Bulan ini kalau di kelola dengan baik dengan sarana dan prasarana yang memadai otomatis akan menarik wisatawan untuk berkunjung ketempat ini, namun sayang hamparan pasir putih sepanjang pantai di Sungai Bulan belum ada fasilitas dari pemerintah" ungkap Hairudin.

Ditambahkan Hamka selaku camat Pulaulaut Selatan, kurangnya kemeriahan acara tahun ini dikarenakan warga banyak yang tidak mengetahuinya sebab tahun 2013 lalu tidak bisa dilaksanakan karena dana.

Ia menjelaskan bahwa, proses adat ini gambaran masyarakat yang beraneka macam suku, agama dan budaya. Mari kita kembangkan budaya daerah dan mencintainya sebab dengan sendirinya kita akan mencintai tanah air kita, ujar Hamka.

Hamka pun berharap, pemerintah kabupaten bisa membantu untuk sarana dan prasarana seperti tenda dan kursi, bahkan pembebasan lahan satu hektar untuk lokasi wisata Sungai Bulan.

Bupati Kotabaru yang diwakili Assisten III administrasi umum Sekretariat Daerah, Abd Hamid, dalam sambutannya mengatakan, acara ini jangan hanya sebagai seremonial saja, namun harus mampu meningkatkan perekonomian daerah setempat.

Selain itu, kata Hamid pemerintah kabupaten terus menggalakkan pembangunan, dan diharapkan dukungan semua element sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Bahkan kekompakan dan kebersamaan selalu dijaga dengan informasi yang positif.

Abd Hamid yang mewakili bupati Kotabaru diberi kesempatan melakukan tampung tawar memandikan laut (Mapandoesasi) disusul dengan pejabat lain, namun sebelumnya dilakukan doa bersama terlebuh dulu. 














- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Buah Rambutan Menjamur

Telah Dibaca : 0 kali

GEMA, PULAULAUT - Siapa yang tidak kenal dengan buah rambutan, baik kalangan anak-anak maupun  dewasa kenal dengan buah yang satu ini. Jenis tanaman tropis ini sangat mudah di dapat dan biasa tumbuh di Indonesia. Kini buah rambutan menjamur di Kotabaru hampir setiap tempat perbelanjaan dan jalan bisa dijumpai.

Jenis buah ini bervariasi namun musiman, harganya pun terjangkau sehingga para pembeli tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.

Ibu Hayati, salah seorang pedagang buah rambutan di pasar kemakmuran mengatakan, bahwa rambutan yang ia jual di datangkan dari Kapuas, setiap harinya.sebanyak 5.500 ikat hingga 6.000 ikat.

"Harganya beragam, Rp 2.000 hingga Rp. 2.500 per ikat. Setiap harinya habis terjual hingga 5000 ikat" lumayanlah kata Hayati.

Ditanya penghasilan yang di dapatkan per harinya, Hayati bersyukur, alhamdulillah, bersihnya sekitar Rp 500.000 hingga Rp. 1.000.000, tuturnya dengan senyum.

Menurut pedagang buah yang sudah berpengalaman lebih 20 tahun ini, tumpukan rambutan ini akan habis ketika menjelang sore.

Buah rambutan biasanya mulai berbuah sekitar bulan Desember hingga Maret, yang dikenal dengan musim rambutan dan biasanya bersamaan dengan buah musiman lain seperti buah durian, mangga, cempedak, pempaken, manggis,ramania dan buah lainnya.

Disamping buahnya yang enak ternyata buah rambutan memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C.

Kulit buah, kulit batang hingga daun mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance dan zat besi. Biji mengandung lemak dan polifenol.








- Penulis : Misnawati - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah