-->
HEADLINE
Loading...

Teater Mamanda Tradisional Masih Diminati

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Seiring dengan perkembangan jaman di era modern sekarang ternyata teater mamanda tradisional masih diminati masyarakat baik tua maupun kalangan muda. Hal tersebut terbukti dengan pegelaran festival mamanda  se Kalsel di Kabupaten Kotabaru, ratusan pengunjung padati lokasi.

Acara yang dirangkai dalam memeriahkan peringatan hari nusantara di Kotabaru tersebut diikuti 11 peserta dari 13 kab/kota di Kalsel, dan dilaksanakan selama tiga hari dari 27 - 29 Nopember 2014 di halaman Pasar Limbur Raya.

Setiap malamnya ratusan pengunjung memadati lokasi pertunjukan yang tepat berada di pusat perbelanjaan jantung kota Kotabaru tersebut hingga warga yang melintas bisa melihat kegiatan itu.

Tetaer mamanda tradisonal dari dulu sudah ada namun seiring perkembangan jaman hingga mulai terkikis dan memudar, akan tetapi sekarang dengan adanya pagelaran pagelaran semacam ini hingga mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat.

"Alhamdulillah, sekarang teater mamanda tradisonal ini sudah mendapatkan tempat di hati masyarakat dan kemarin waktu pagelaran di Banjarmasin hanya ada tujuh peserta saja namun sekarang di Kotabaru ini diikuti 11 peserta," kata Firhansyah selaku ketua pelaksana Jumat di sela kesibukannya.

Ia, pun membeberkan bahwa hal ini dilakukan dengan cara jemput bola, yaitu sejak dua bulan sebelum pelaksanaan, panitia menyebarkan undangan ke kabupaten tetangga dan menyebarkan pemberitahuan melalui jejaring sosial.

"Tetaer mamanda tradisional ini kalau bisa dijadikan event tahunan oleh pemerintah, jangan hanya tampil pada event event tertentu saja agar tidak memudar dan hilang dan terus berkembang bahkan di cintai oleh generasi muda," harap Firhan.

Sedangkan untuk jadwal tampil peserta untuk malam pertama, Kamis, (27/11) yaitu, Sanggar Mamangan Balangan dengan judul "Kambar Kamanikan", Teater Tabalong dengan judul "Pusaka Bertuah", Teater Lentera Sendra tasik FKIP Unlam Banjarmasin dengan judul "Putri Cahaya Khairani".

Dan untuk malam kedua, Jum'at, (28/11) yaitu, Kelompok Seni Perguruan Banjarmasin dengan judul "Bungkalah C.P.S.K", Teater Laga Banua Etnika dengan judul "Gunung Rabung Partuga", Sanggar Pahimungan SMA Negeri 4 Banjarbaru dengan persembahannya "Bara Api Dari Utara", dan Belqis of Art menampilkan "Sultan Sidqi Baswara".

Selanjutnya malam ketiga, Sabtu, (29/11) yaitu, Sanggar Mentari SMAN 1 Banjarmasin mempersembahkan "Muntung Dibungkam Buntut Mahambat", Group Kariwaya Balangan dengan judul "Huhuwas di Pusaran Mayang Maurai", Forum Apresiasi Seni (FAS) Fakultas Hukum Unlam Banjarmasin judul yang dibawakan "Kabut Babunga Asmara", dan Yayasan Pusaka Saijaan Kotabaru (YPSK) selaku tuan rumah tampil dengan "Batu Jilatan".

Hingga berita ini diturunkan acara masih berlangsung dan dalam keadaan aman terkendali dengan kerjasama semua pihak.









- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Jelang Harnus Pemkab Kotabaru Gelar Seminar Nasional

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Jelang pelaksanaan Hari nusantara  (Harnus) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada 13 Desember mendatang Pemkab terus melakukan persiapan diantaranya seminar nasional bersama Kemenlu RI dan Kemenristek RI, selama dua hari dari 26-27 Nopember 2014 di Ballroom Hotel Grand Surya.

seminar nasioal hari nusantara 2014 tersebut mengusung tema "Menegakkan kedaulatan bangsa dengan dukungan pembangunan teknologi maritim dan membangun Kotabaru sebagai pusat pengembangan maritim nasional".

Laporan panitia penyelenggara seminar, Dr Ir H M Anshar Noor, MM menyampaikan "Tujuan seminar ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan kelautan, potensi kemaritiman di Kotabaru yang terintegrasi, dan pentingnya pemanfaatan keanekaragaman sumberdaya kelautan dan perikanan".

Dalam sambutannya Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani, mengatakan, memang masih banyak potensi dan sumber daya alam yang belum di gali, namun akan bertahap dilakukan pembangunan.

"Mudah mudahan lima tahun kedepan Kotabaru dapat menjadi pusat pengembangan maritim nasional. Dan layak untuk pengembangan maritim," harap bupati.

Acara dihadiri Ass III Bidang Administrasi umum Setda Prov Kalsel, M. Rusli, Dirjen hukum dan perjanjian internasional Kemenlu RI, Krisna Adi Putranto, Ass Deputi Relevansi kebijakan Riptek Kemenristek RI,  Dr Sadjuga, Kolonel Laut khusus, Kresno Buntoro, dari Mabes TNI AL.

Dan guru besar fakultas hukum Universitas Padjajaran Bandung, Prof Dr Eny R Agoes, SH. LL, M, ketua umum aliansi kebangsaan,  Dr. Ir. Ponco Sutomo, Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani dan Forkopinda juga diikuti kementrian atau lembaga negara, SKPD Prov, Bappeda kab dan kota ditenggara Kalimantan (Kab Paser Penajam Utara).

Selain itu dari tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, hingga 200 peserta dari 31 perguruan tinggi di Indonesia, undangn lain dari perusahaan (BUMN, BUMD dan Swasta) di Kotabaru, dan yang lainnya.










- Penulis : Siti Salasiah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Samadi Kunjungi Penangkaran Satwa Langka Indocement

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Kepala Istana Kepresidenan Bogor, Kementerian Sekretariat Negara, Samadi, beserta jajarannya mengunjungi lokasi penangkaran satwa langka PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) di kawasan perusahaan industri semen toga roda di Desa Tarjun Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Dan didampingi Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru, Rurien Srihardjanti beserta staf dan para pejabat serta dokter hewan Dinas Peternakan Kotabaru, SSECSR Departement Head Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki dan para staf CSR.

Adapun tujuan kunjungan adalah peninjauan, check dan evaluasi atas hibah rusa tutul dari Istana Bogor ke Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang sementara ini ditempatkan di penangkaran satwa langka Indocement.

Kepala Istana Kepresidenan di Bogor, Kementerian Sekretariat Negara, Samadi mengatakan ”Tujuan kunjungan ini untuk pengadaan penghibahan rusa tutul yang ada di Istana Kepresidenan Bogor, dan menindaklanjuti permintaan rusa tutul dari bupati Kotabaru.

"Permohonan ini sudah lama disampaikan hingga beberapa bulan diproses sesuai peraturan hingga berada di Kotabaru, karena rusa tutul merupakan aset negara," jelasnya

Ia, menuturkan, selama ini rusa tutul menjadi ikon kota Bogor dan harapan nantinya bisa juga menjadi ikon di Kotabaru.

Lebih luas Samadi, menuturkan bahwa rusa tutul ini agak berbeda dengan rusa-rusa lainnya karena suka ditempat-tempat yang bersih, maka dari itu badannya selalu bersih dan menjadikannya lebih eksklusif.

Tempat sementara di penangkaran satwa langka Indocement ini cukup bagus apalagi banyak satwa langka lainnya seperti, rusa sambar, bekantan, ikon kalimantan dan owa-owa juga hewan lainnya yang hidup dengan sehat, sedangkan kalau di Istana Bogor, rusa-rusa tutul ini kami lepas begitu saja dengan bebas diatas lahan seluas 28,8 ha,” ujar Samadi.

Sedangkan SSECSR Departement Head Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki menyampaikan ”Sebuah kehormatan bagi Indocement mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Kabupaten Kotabaru untuk menitipkan rusa tutul dari Istana Bogor sebelum nantinya ditempatkan di wisata hutan meranti, Sebelimbingan Kotabaru.

Hari ini Kepala Istana Kepresidenan Bogor dapat melihat secara langsung bahwa rusa tutul yang saat ini dititipkan di Indocement masih dalam kondisi sehat dan jinak. Dan rombongan juga dapat melihat program Konservasi dan Iwec (Indocement Wildlife Education Centre) yang dilakukan Indocement sebagai komitment perusahaan untuk turut serta dalam menjaga keanekaragaman hayati asli Kalimantan dan khususnya terhadap hewan-hewan langka, kata Teguh.

"Rencananya akan menangkarkan rusa tutul di area konservasi Indocement, itu pun kalau Pemkab Kotabaru masih memberikan kepercayaan, tentunya kami akan siap melaksanakan amanat tersebut,” ungkapnya.

Kurang lebih satu jam para tamu berkeliling mengunjungi satwa langka yang ditangkarkan Indocement dan sambil tersenyum gembira memandang tingkah laku hewan-hewan langka tersebut, kemudian para tamu kembali ke Guest House Indocement Plant Tarjun.

Seperti diketahui Sebagai wujud komitment PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terhadap pemeliharaan keanekaragaman hayati, salah satunya penangkaran hewan langka khas Kalimantan Selatan, dan sebagai wujud dari salah satu program CSR Indocement maka program penangkaran hewan rusa, bekantan dan Owa-Owa menjadi pilihan untuk dikembangkan.

Disisi lain Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru, Rurien Srihardjanti mengatakan ”Memang kita telah mengajukan permohonan kepada Istana Kepresiden Bogor untuk permintaan rusa tutul yang sifatnya hibah kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru, untuk ditangkarkan di wisata hutan meranti Sebelimbingan, Kotabaru.

"Sementara kita tempatkan dulu di penangkaran satwa langka Indocement, sambil menunggu sarana prasarana selesai dibangun, seperti pembangunan kandang, penanaman tumbuhan untuk pakan dan lainnya, sedangkan tenaga ahli yang mengelola sudah dipersiapkan dua orang, jadi tidak lama lagi lah akan dipindahkan," ungkapnya.

Rurien menuturkan, bahwa jumlah rusa tutul sebanyak 13 ekor terdiri dari 3 jantan dan 10 betina, syukur alhamdulillah dua ekor sedang hamil, rupanya cocok di penangkaran satwa langka Indocement, dan untuk pakan tidaklah sulit selain rumput juga kangkung, wortel serta ubi-ubian.

Untuk cuaca di wisata hutan meranti Sebelimbingan juga sangat bagus kiranya cocok untuk penangkaran ini, selain rusa tutul, nanti tak lama juga didatangkan jenis rusa lainnya, rusa timur juga rusa sambar. Jadi, di Wisata Hutan Meranti, sebelimbingan akan dijadikan Wadah Penelitian dan Pengembangan Perlindungan Satwa juga tumbuh-tumbuhan atau dijadikan arboretum,” jelas Rurien.









- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah