GEMA, KOTABARU - Kasus Stunting di Kotabaru mengalami penurunan tiap tahunnya oleh karena itu agar Updating Data dan penghapusan kemiskinan ektrim yang ada di Kabupaten Kotabaru agar menjadi perhatian serius seluruh elemen untuk menekan percepatan penurunan stunting.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kotabaru H Said Akhmad kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) .Muhajir Effendy pada acara Roadshow Daring di Ruang Operation Room Sekretariat Daerah, Kamis ( 16/2/2023).
"Kepada Stakeholder atau camat se Kabupaten Kotabaru agar benar benar melakukan pendataan karena data dari EPPBGM untuk kasus stunting di Kotabaru terus mengalami kenaikan," tuturnya.
Peelu diketahui, berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM) penyakit atau faktor resiko ( Pravelensi) pada tahun 2021, Stunting ada mengalami penurunan terjadi pada balita sebanyak 1.375 dengan persentase yang tersebar di 41 Desa Lokasi Khusus ( Lokus) sesuai standar WHO diatas 20%,
Disisi lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rurien Srihardjanti mengatakan, masalah data kemiskinan ekstrem dan stunting seharusnya terpisah karena data kemiskinan ekstrem yang digunakan kemarin adalah data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem ( P3KE) dari BKKBN Pemerintah Pusat.
"Kita akan lakukan kroscek data kedaerah, kecamatan, dan desa karena ada miskomunikasi masalah updating data antara Pemkab Kotabaru dengan pemerintah pusat," ujarnya.
Lebih luas dipaparkan Rurien, dari data di empat kecamatan yang sudah masuk saat ini ternyata datanya tidak sebesar seperti punya Kementerian dan data P3KE jadi kita akan sinergikan hal itu.