-->
HEADLINE
Loading...

Prima Khusnul Khatimah Juara Umum Bagarakan Sahur 2015

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Dari 39 peserta yang mengikuti lomba bagarakan sahur kreatif 2015 yang di gelar oleh KNPI Kotabaru, group Prima Khusnul Khatimah dinyatakan sebagai juara umum.

Moment tahunan ini selalu di lakukan oleh KNPI Kotabaru untuk menumbuhkembangkan kreatifitas kawula muda di Bumi Saijaan.

Puluhan peserta yang tergabung dalam organisasi dan remaja mesjid maupun mushola yang ada di dearah tersebut unjuk kebolehan dengan alat tradisional yang mereka mainkan seperti, drum plastik, jeregen, pipa besi, gendang, dan yang lainnya.

Mereka keliling di jalan ibukota sambil memainkan alat musik tersebut dengan indahnya di sertai lantunan lagu-lagu islami dan teriakan sahur sahur sahur, layaknya ketika mereka membangunkan warga di tempat tinggalnya setiap malam.

Sebelumnya acara di buka oleh Wakil Bupati Kotabaru, Rudy Suryana dan di saksikan oleh kalangan DPRD dan Forkopinda kabupaten hingga Muspika di depan Gedung DPRD Kotabaru, Sabtu, (11/7/2015), malam.

Pemenang lomba bagarakan sahur kreatif 2015 yaitu, Juara satu sekaligus Juara umum adalah Prima Khusnul Khatimah, mendapatkan uang pembinaan Rp 2 juta, Juara dua dari Thoriqul Jannah, mendapatkan uang pembinaan Rp 1,5 juta, Juara tiga dari Langgar Ar Rahman, mendapatkan uang pembinaan Rp 1 juta.

Sedangkan untuk Juara empat Ar-Rahman, Juara lima Raudarul Jannah, Juara enam MAN Kotabaru, Juara tujuh Wildan Junior, Juara delapan PK KNPI Kecamatan Pulaulaut Tengah, Juara sembilan Remaja Langgar Raudatul Jannah, dan Juara sepuluh dari Tunas Muda.

Untuk juara empat hingga sepuluh masing-masing mendapatkan uang pembinaan Rp 400 ribu rupiah, dan selain itu para pemenang lomba juga diberikan piagam penghargaan.










- Penulis : Fachrizal - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Kotabaru Bangun Jembatan Terpanjang Di Indonesia

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, SALINO - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, membangun jembatan terpanjang di Indonesia dengan bentangan 6,5 kilometer yang akan menelan biaya sebesar Rp3,7 triliun.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudi Ariffin di Kotabaru, Kamis mengatakan, untuk saat ini jembatan Tanjung Serdang, Kabupaten Kotabaru-Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu dan yang pembangunanya dimulai Kamis (9/7), masih yang terpanjang di Indonesia, lebih panjang dari Jembatan Surabaya-Madura yang memiliki bentangan 5,4 kilometer.

"Meski pembangunan diproyeksikan akan menelan waktu hingga lima tahun, tetapi kita semua berharap apabila masing-masing daerah komitmen untuk fokus mengalokasikan anggaran maka pembangunan jembatan cukup waktu tiga tahun," terang Gubernur pada acara Ground Breaking atau peletakan batu pertama di Tanjung Serdang, Kotabaru.

Gubernur berharap, dengan dibangunnya jembatan yang menghubungkan Pulaulaut dengan daratan Kalimantan tersebut, mampu mendorong laju roda pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan, khususnya untuk Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu.

Dikatakan, pembangunan jembatan yang menyambungkan Pulau Laut dengan Pulau Kalimantan itu akan menelan dana sekitar Rp3,7 triliun dengan dana patungan.

Pemerintah Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu masing-masing sekitar Rp250 miliar, Pemprov Kalimantan Selatan Rp500 miliar, dan sisanya sekitar Rp2,7 triliun disiapkan pemerintah pusat melalui APBN.

Gubernur menambahkan, pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulaulaut-Pulau Kalimantan merupakan kawasan stragetis serta masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Bupati Kotabaru Irhami Ridjani menambahkan, pembangunan jembatan Pulaulaut-Batulicin, merupakan program yang sudah lama ditunggu-tunggun oleh masyarakat Kotabaru, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kelancaran transportasi di kedua daerah.

"Kita berharap, dengan dibangunnya jembatan ini bisa memberikan dampak positif yang lebih luas lagi, karena arus transportasi akan semakin lancar, itu berarti distribusi barang dan jasa akan semakin lancar," paparnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Selatan Martinus mengemukakan, jembatan Pulaulaut-Pulau Kalimantan memiliki bentang utama jembatan 350 meter, dengan kontruksi struktur cable stayed, dan lajur empat line dengan tambahan line motor.

Sementara itu, kontraktor pemenang yang akan mengerjakan pembangunan jembatan tahap pertama PT Adhi Karya (persero) Tbk dengan total nilai Rp43 miliar berupa pekerjaan pembersihan lahan dan yang lainnya.









- Sumber : Antara News
Share:

Kabag Hukum: Saya Tidak Tahu Apa Dasar Bupati Jadi Tersangka

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Kotabaru, Basuki, mengakui sudah mengetahui dua bupati yang ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi oleh Bareskrim Mabes Polri.

Dua dari bupati yang ditetapkan tersangka oleh Bareskrim, seperti dirilis di beberapa media salah satunya adalah Bupati Kotabaru Irhami Ridjani.

Saat ditemui BPost Online, Basuki mengatakan tidak mengetahui secara pasti dasar Bareskrim menetapkan tersangka kepada Irhami.

"Sudah, mendengarnya juga dari media. Apa dasar penetapan tersangkanya belum tahu," ujar Basuki, Jumat (10/7/2015).

Apa langkah dilakukan bagian hukum? Basuki belum bisa memastikan. "Belum tahu. Akan berkoordinasi dulu dengan bupati dan pengacara beliau," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri menetapkan Bupati Kotabaru, Irhami Ridjani dan Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.

Hal itu disampaikan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Brigjen Ahmad Wiyagus, melalui pesan singkat, Jumat (10/7/2015) pagi. "Betul, Bupati Bengkalis dan Kotabaru telah kami tetapkan status tersangka," ujar Wiyagus.

Ia mengungkapkan, Bupati Kotabaru, Irhami disangka korupsi sekaligus penyalahgunaan wewenang melalui proyek pemanfaatan izin pertambangan di wilayah Kalimantan Selatan. Kerugian negara dalam kasus yang menjerat Irhami masih dalam proses penghitungan.

Disisi lain penetapan Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani sebagai tersangka dugaan korupsi oleh Bareskrim Polri, masih menjadi topik perbincangan hangat masyarakat di Bumi Saijaan.

Penetapan ini menuai persepsi berbeda dari masyarakat. Terlebih setelah mengetahui permasalahannya melalui media.

"Kok bisa menjual tanah milik sendiri jadi tersangka. Dimana dugaan korupsinya. Bingung," sebut Ifin salah seorang warga Pulaulaut Utara kepada BPost Online, Sabtu (11/7/2015).

Sementara itu, Kasubag Peliputan dan Pemberitaan, Humas Sekdakab Kotabaru, Pebriyanta Sitepu, mengatakan, saat ini kondisi bupati masih tenang.

"Alhamdulillah beliau masih tenang. Kondisinya baik-baik saja. Masih di Banjarmasin," katanya.









- Sumber : Banjarmasin Post
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah