-->
HEADLINE
Loading...

Foto Pemilik 116.937 Butir Obat Daftar G di Kotabaru akan Disebarkan Polisi

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Penggerebekan dilakukan jajaran Polres di sebuah rumah kontrakan kawasan Jalan Damanhuri, Kotabaru Hulu, Pulaulaut Utara, Kotabaru tidak berbuah maksimal.

Barang bukti 116.937 butir daftar G berhasil diamankan. Namun LD diduga kuat pemilik malah berhasil kabur. Polisi pun kini menetapkannya sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

Penggerebekan sempat menjadi perhatian warga saat puluhan anggota polres menuju sebuah rumah LD, Kamis (26/5/2016) siang sekitar pukul 12.00 Wita.

Ketika pintu rumah kontrakan itu dibuka. Petugas menemukan beberapa beberapa dus obat jenis Carnophen. Selain juga didapati dekstro yang sudah terbungkus plastik klip siap edar.

Petugas berhasil mengamankan 30.035 butir Carnophen dan 86.902 butir dekstro serta uang tunai Rp 4.060.000. Namun sayangnya LD yang mengontrak rumah malah menghilang.

Penggerebekan kemarin dibagi dua tim. Selain rumah LD, tim lainnya melakukan penggeledahan di tempat MN, di Jalan Titian Beringin, Desa Rampa Lama, Kecamatan Pulaulaut Utara. Petugas tidak hanya menemukan 324 butir Carnophen namun juga uang tunai Rp 1.299.000.

Bedanya, di sini petugas berhasil mengamankan MN yang diduga kuat pemilik obat masuk daftar G. Selain itu juga turut diamankan dua orang lainnya, LH dan SW yang saat ini masih ditetapkan sebagai saksi.

Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto mengatakan, penggrebekan di sebuah rumah kontrakan yang dijadikan tempat menyimpan obat-obatan terlarang tersebut hasik informasi masyarakat. Sedangkan pemilik barang melarikan diri.

Meski demikian, ditegaskan Suhasto, pihaknya tidak hanya akan terus memburu. Tapi juga menetapkan LD sebagai DPO.

"LD yang sudah ditetapkan DPO, fotonya akan kita sebar," tegas Suhasto.









- Sumber : Banjarmasinpost
Share:

Indocement Gelar Pelatihan Pertanian Hidroponik

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Sebagai upaya nyata yang dilakukan melalui program Corporate Social Responsbility (CSR) salah satu perusahaan produsen semen Tiga Roda yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk(Indocement) Plant Tarjun, kembali menggelar pelatihan pertanian Hidroponik yang diperuntukkan bagi desa-desa binaannya, yang sebelumnya perusahaan juga menggelar pelatihan berkaitan dengan perikanan keramba apung.

Berdasarkan informasi, kegiatan tersebut di ikuti oleh 25 peserta kelompok tani dari 10 Desa binaan dan kegiatan dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Indocement.

Instruktur sekaligus menjadi narasumber pelatihan selaku praktisi Hidroponik di Banjarbaru, Yudhi Khohitu menjelaskan, yang jelas penyampaian materi berkaitan dengan pengenalan sistem Hidroponik, jenis-jenis hidroponik, cara bertanam Hidroponik, peluang bisnis Hidroponik dan perhitungan laba rugi, dan kalau melihat antusias peserta dinilai sangat bagus sekali.

“Menggunakan sistem Hidroponik ini tentunya ada perbedaan dilihat dari sisi konvesional dengan media tanah sedangkan Hidroponik menggunakan air dan nutrisi tanaman serta peralatan penunjangnya. Kelebihannya yaitu praktis, hemat lahan, umur panen lebih cepat, tanaman lebih segar dan bebas pestisida,” terangnya.

Dijelaskannya lebih jauh, dengan Hidroponik modal awal lebih besar tetapi mempunyai umur pakai sampai 10 tahun dan modal produksi lebih rendah dari yang konvensional pastinya dilihat dari hasil produksinya lebih baik, lebih banyak dan lebih cepat.

“Setelah menguasai teknis, peserta mempraktekkan metode Hidroponik baik untuk keperluan keluarga maupun untuk memasarkan hasil tanaman, dan akan terus kita kawal melalui konsultasi jarak jauh, pelatihan lanjutan maupun pengecekan dilapangan secara berkala,” tambahnya.

Salah satu peserta pelatihan, Siti Arbayah menyatakan, sudah dapat dipastikan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena bisa memanfaatkan waktu senggang dan pekarangan yang di miliki.

“Kami bersyukur dengan pelatihan ini saya dapat langsung tanya jawab dan diskusi karena sebelumnya kami tidak mengetahuinya sama sekali, dan dengan itu juga kami dapat memahami dan saya kira dapat diterapkan. Intinya, kami siap menggunakan model bertani sistem Hidroponik karena mudah dan tidak menggunakan lahan yang luas,” ucapnya senang.

Menjadi harapannya, pelatihan seperti ini jangan hanya sekali tetapi terus dilakukan agar informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas. Selain itu juga kepada pihak perusahaan diharapkan ada penyaluran bantuan bibit yang disalurkan kepada masyarakat.

Melihat hal tersebut, Kepala Desa Serongga Kecamatan Kelumpang Hilir, Muhammad Yasa sangat menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan itu karena tentunya akan sangat berguna bagi masyarakat sekitar, dan pihaknya juga mengapresiasi karena CSR Indocement terus selalu kreatif dan Inovatif untuk kemajuan lingkungan sekitarnya atau desa-desa binaannya. Kondisi lingkungan di desa ini sangat mendukung kegiatan pertanian dan ini dapat dilihat karena sebagian besar lahan adalah pertanian dan perkebunan.

“Setelah mendapatkan pengetahuan tentang bertani sistem Hidroponik, maka saya yakin warga kami dapat mempraktekkannya dan sistem itu tidak memerlukan lahan yang luas,” ungkapnya tersenyum.

Ia berharap, khususnya kepada para petani agar lebih giat berusaha, kreatif dan pelatihan yang diberikan Indocement terus dipahami supaya menjadi dasar usaha tersebut serta sukses dan menjadi kebanggan desa, dan pihaknya akan berusaha agar warga Desa setempat berminat pada usaha bertani sistem Hidroponik.

“Sebelumnya warga desa lebih tertarik dengan perkebunan sawit karena dari segi ekonomi lebih menjanjikan sehingga banyak lahan dipedesaan kini telah dipenuhi perkebunan sawit dan lahan kosong sangat sedkit sekali. Dengan bertani sistem hidroponik ini seakan membuka jalan baru bagi warga desa untuk bertani jenis tanaman lainnya karena tidak menggunakan lahan yang luas,” jelasnya.

Dilain pihak, SSECSR Dept Head Indocement Teguh Iman Basoeki mengatakan, dengan adanya pelatihan yang digelar kepada para peserta pelatihan diharapkan bisa menjadi pelopor atau contoh dalam budidaya pertanian dengan metode Hidroponik dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak luas namun tetap produktif dengan dapat menghasilkan buah, sayuran, baik untuk kebutuhan diri sendiri maupun untuk dipasarkan, dan hal lain tentunya lingkungan sekitar rumah menjadi lebih optimal dan hijau.

“Pelatihan ini akan dimonitor implementasi di masing-masing peserta, sehingga diharapkan semua peserta dapat secara mandiri dan berkelanjutan melakukan pertanian dengan Hidroponik, dan sebagai pendorong masing-masing peserta diberikan 1 set paket pertanian Hidroponik untuk dipraktekkan ditempat tinggal masing-masing peserta,” tuturnya santai.

Disambungnya, nilai ekonomis dari pertanian Hidroponik diharapkan menjadi nilai tambah dan alternatif pendapatan bagi masyarakat yang menjalankan pertanian sistem Hidroponik. Sebagai informasi, Indocement memiliki 10 desa binaan yakni Desa Tarjun, Langadai, Serongga, Tegalrejo dan Pulau Panci (Kecamatan Kelumpang Hilir), Sidomulyo, Simpang Tiga, Sungai Kupang dan Cantung Kiri Hilir (Kecamatan Kelumpang Hulu) dan Sungai Dua Kecamatan Batulicin.

“Pelatihan pertanian sistem Hidroponik ini merupakan realisasi dari pilar pendidikan dan ilar ekonomi, dua dari 5 pilar yang mendasari program bina lingkungan sebagai bagian dari program CSR. Pelatihan ini merupakan upaya untuk menciptakan unit-unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di bidang pertanian di desa binaan dan aplikasinya kepada 10 desa binaan sekitar operasional pabrik untuk dikembangkan,” tutupnya diakhir wawancara.










- Penulis : Agus Rifani ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Indocement Berikan Pelatihan Perikanan Keramba

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Melalui program Corporate Social Responsbility (CSR), Perusahaan produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Plant Tarjun, kembali memberikan pelatihan perikanan keramba apung untuk kelompok tani Desa Langadai Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru, yang merupakan binaan dari perusahaan.

Kegiatan sendiri dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Indocement, dan tentunya upaya tersebut dilakukan sebagai langkah nyata untuk membantu masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan serta melatih sumber manusia yang ada agar semakin mandiri dan handal.

Management Indocement, Teguh Iman Basoeki mengutarakan bahwa, kegiatan ini sebagai implementasi program CSR pilar pembangunan ekonomi dan pendidikan tahun anggaran 2016, perusahaan memberikan pelatihan ini bertujuan memberikan ilmu dasar dalam budidaya perikanan, khususnya perikanan dengan keramba apung sehingga masyarakat desa yang berminat dapat mengembangkan dan memanfaatkan lahan-lahan atau kolam untuk budidaya ikan.

“Kegiatan ini adalah yang ketiga kalinya, dengan target minat masyarakat untuk usaha keramba apung meningkat, kedepan perusahaan akan terus membina warganya sehingga lahan-lahan kosong yang dimiliki warga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mampu meningkatkan hasil panen guna peningkatan pendapatan masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, pihak perusahaan ungkap Teguh, juga memenuhi permintaan para petani baik informasi pengetahuan maupun program bantuan untuk mereka kembangkan dilahannya dan melaksanakan pelatihan terlebih dahulu hingga selanjutnya melakukan pembinaan

“Kami melihat budidaya perikanan keramba apung ini dapat dijadikan sebagai alternatif tambahan dalam memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat dan menjadi salah satu sumber ikan bagi pasar dan kebutuhan lokal,” jelasnya.

Salah satu peserta dari RT 6 Desa Langadai, Arbain, mengaku sangat senang karena dengan adanya pelatihan oleh pabrik semen Tiga Roda tersebut karena wilayah Desa Langadai merupakan jalur sungai besar dan ada anak sungai serta kolam alami yang tentunya sangat mendukung budidaya keramba apung.

"Kami akan memanfaatkan lahan yang kami miliki dan mempraktekkan keramba apung ini juga mengembangkan bantuan bibit, dan kalo bisa panen melebihi target untuk menambah penghasilan bagi keluarga,” ungkap Arbain senang.

Sementara, instruktur sekaligus narasumber yang didatangkan dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin Banjarbaru, Muhammad Noor Fahmi, mengatakan, bahwa berkenaan dengan materi yang diberikan kepada peserta yakni manajemen pemeliharaan Nila di keramba tentu ada beberapa persyaratan yakni lokasi, benih berkualitas, pakan, dan kualitas air.

"Saya kira para peserta cukup memahami materi yang diberikan karena penjelasan disertai contoh. Selain itu nantinya akan diberikan pendampingan dengan melihat kondisi jaring apung dan lokasi dilapangan beserta penjelasan langsung," tuturnya.

Dikatakannya lebih jauh, untuk kemampuan para peserta memang diakuinya masih harus banyak dilakukan bimbingan, namun dengan berjalannya waktu pasti akan membuahkan hasil. Dan satu hal yang mesti di ingat adalah tingkat keberhasilan tergantung kemauan dari pelaku usaha untuk maju.

Masih kata Muhammad Noor, dalam mengatasi masalah, pelaku usaha harus sering berkomunikasi dan berkoordinasi guna pemecahan masalah yang dihadapi antara pelaku usaha dan BPBAT Mandiangin Banjarbaru, kalau dilihat untuk prospek pemasaran sangat dicari orang karena semakin sulitnya mencari hasil tangkapan dilaut dan harganya pun relatif tinggi.

Dengan adanya pelatihan tersebut, Kepala Desa Langadai Eddy Marhadi mengungkapkan, mengacu pada kondisi  lingkungan di Langdai, dinilai sangat baik dan ini dapat dilihat selain sebagian besar lahan adalah pertanian dan perkebunan juga banyak sekali tambak-tambak dari usaha dipinggiran laut dan tentunya sangat mendukung usaha keramba apung yang akan dilakoni oleh masyarakat nantinya.

"Tentu selain pertanian, kita juga memerlukan usaha perikanan baik itu hasil tangkapan alami di laut, juga usaha tambak termasuk usaha keramba apung yang mudah pengelolaannya. Dan prosfek usaha ini sangat bagus selain jumlah penduduk desa, juga Desa Langadai adalah lintasan menuju desa-desa lainnya sehingga perdagangan cukup menguntungkan. Kami berusaha agar warga desa berminat pada usaha perikanan keramba apung ini," cetusnya.

Ia berharap, khususnya kepada kelompok tani Desa Langadai, agar waktu untuk pelatihan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, lebih giat berusaha, dan apa yang diberikan Indocement supaya menjadi dasar usaha tersebut, dan kepada Indocement agar terus berbuat dan inovatif untuk masyarakat sekitarnya dengan tujuan tercapainya pemberdayaan masyarakat sekitar guna peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan, harapnya.










- Penulis : Agus Rifani ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah