-->
HEADLINE
Loading...

Kotabaru Siapkan 20 Sekolah Jadi Adiwiyata Kabupaten

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menyiapkan 20 sekolah untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten, yaitu sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Ketua Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten Kotabaru H. Akhmad Rivai di Kotabaru, Jumat, mengatakan, Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, jadi Adiwiyata merupakan program dan bukan lomba.

"Periode 2016 kita menetapkan 20 Sekolah Adiwiyata Kabupaten, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas," katanya.

Sekolah yang ditetapkan meliputi, enam SDN di antaranya SDN 1 Stagen (nilai 74), SDN Sungai Taib (nilai 73), SDN Teluk Gosong (nilai 70).

Delapan sekolah SMP/MI terdiri dari SMPN 5 Kotabaru (nilai 68), SMPN 1 Kotabaru (nilai 56), SMPN 1 Pulau Laut Timur, 6 SMA/SMK/MA terdiri dari SMKN 2 Kotabaru (nilai 74), SMA Indocement Tarjun (nilai 74), SMAN 1 Pulau Laut Timur (nilai 72).

Untuk itu dengan memerhatikan standar penilaian tingkat Kabupaten berdasarkan kisi-kisi aplikasi dan bukti fisik portofolio minimal memperoleh nilai 58 maka direkomendasikan penilaian ke tingkat provinsi.

Keuntungan mengikuti program Adiwiyata di antaranya menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif; serta menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.

Disamping itu dalam upaya mendukung program Adipura yang digalakkan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar periode 2016 - 2021.

Periode 2016 telah ditetapkan pembinaan sekolah-sekolah Adiwiyata yang dilakukan oleh Tim Pembina Kabupaten mencakup 34 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, 15 SMP/MI, dan 14 SMA/SMK/MA.

Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 dan 2015 melakukan pembinaan ke sekolah binaan/imbas Adiwiyata, yaitu SMAN 2 Kotabaru yang merupakan predikat Adiwiyata Nasional 2014 dan MAN Kotabaru merupakan Adiwiyata Nasional 2015.

"Diharapkan kedua sekolah ini akan meningkatkan predikatnya menjadi Adiwiyata Mandiri," harap mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotabaru.

Rivai menambahkan, telah disepakati sekolah-sekolah di setiap tingkatan dari TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MAN berkomitmen siap mendukung untuk melaksanakan program Adiwiyata, sehingga Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait wajib menyusun program penunjang dalam mensukseskan program Adiwiyata. 










- Sumber : kalsel.antaranews.com
Share:

Yayasan Tahfidz Saijaan Wisuda 261 Santri

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Rumah tahfidz Saijaan yang sudah berumur lima tahun kini melakukan pengukuhan dan wisuda ke VI terhadap 261 santri dan santriwati yang terdiri dari beberapa kecamatan yang ada di wilayah Kotabaru, Sabtu, (15/10/2016).

Dalam kesempatan tersebut nampak Sekretaris Daerah, Suriansyah bersama Ketua Umum Yayasan Tahfidz Saijaan, Irhami Ridjani serta penguruh rumah tahfizd saijaan memberikan penghargaan dan ucapan selamat kepad para santri di ruangan Mesjid Raya Khusnul Khatimah.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru, Suriansyah atas nama Pemerintah Kabupaten Kotabaru memberikan apresiasi terhadap Badan Tahfidz yang mencetak generasi muda beralaskan Al quran dan berakhlak mulia.

"Saya atas nama Pemerintah Daerah memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Rumah Tahfidz Saijaan yang mencetak generasi penghafal Alquran," tutur Suriansyah.

Kali ini rumah tahfidz saijaan dalam acara wisuda santri dan santriwati tahun 2016 mengusung tema "Mencetak Generasi Penghafal Alquran di Bumi Saijaan Kotabaru menjadi Khairul Umrah". Dan wisuda sendiri terbagi dari delapan kategori yaitu dari setengah juz sampai 12 juz.

Gerakan menghafal Al-Qur’an terus tumbuh di Indonesia. Saat ini semakin mudah melihat orang menghafal al-Qur`an. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari penyandang difabel, pegawai negeri, ibu rumah tangga, hingga pejabat. Usianya pun beragam, mulai dari balita, remaja, maupun manula belajar menghafal al-Qur`an.










- Penulis : Rudy - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Ratusan Narapidana Lapas Kotabaru Terpaksa Tidur Bergelantungan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Ratusan warga binaan atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kotabaru, Kalimantan Selatan, terpaksa harus tidur dengan cara bergelantungan dengan menggunakan kain sarung.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kotabaru Bambang Triharjono di Kotabaru Jumat, mengatakan, sudah tidak ada ruang lagi untuk menampung anak binaan, karena semua ruangan yang ada sudah penuh diisi narapidana.

"Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kotabaru yang seyogyanya diisi hanya 180 orang, kini harus diisi 1.087 orang narapidana," katanya.

Narapidana sebanyak itu, lanjut Bambang ditempatkan di 11 blok, dan blok-blok yang digunakan menampung sebelumnya adalah ruang untuk petugas, ruang aula untuk pertemuan dan ruang-ruang yang peruntukkanya bukan untuk tempat narapidana.

Setiap ruangan yang berukuran kecil terpaksa diisi hingga puluhan, bahkan ratusan orang narapidana.

Kondisi yang paling sulit terjadi ketika malam hari waktu istirahat atau tidur, ruangan yang diisi hingga ratusan orang tersebut tidak cukup apabila narapidana tidur secara bersamaan di lantai.

Sebagian terpaksa harus membuat gelantungan dari kain sarung atau tapih dan empat sudut diikat dengan seutas tali ke besi teralis jendela.

Dinding-dinding penuh dipasang paku untuk cantolan pakaian untuk ganti, jerigen, atau gayung tempat sabun dan yang lainnya.

Udara di dalam ruangan terasa pengap, karena sirkulasi udara kurang lancar karena terhalang oleh kain sarung untuk tempat tidur bergelantungan dengan tidak memakai baju namun tetap memakai celana karena panas .

Kepala Lapas Kotabaru mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut, selain tetap meminta Kementerian Hukum dan HAM segera membangun Lapas baru atau merehab Lapas yang ada.

Dikatakan, narapidana di Lapas Kotabaru berasal dari dua kabupaten, yakni, Kabupaten Kotabaru dan Kabupatehn Tanah Bumbu.

Narapidana dari Tanah Bumbu maupun dari Kotabaru sebagian besar atau sekitar 70 persen adalah kasus Narkoba.

Wakil Bupati Kotabaru Burhanuddin yang berkunjung ke blok-blok Lapas Kotabaru mengaku prihatin melihat kondisi yang sudah tidak layak tersebut.

Menurutnya, harus ada terobosan secepatnya yang bisa dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kemenkum HAM maupun pemerintah daerah.









- Sumber : kalsel.antaranews.com
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah