-->
HEADLINE
Loading...

Aliyudin Sulap Barang Bekas Hingga Bernilai Ekonomis

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Baru dua bulan menjabat sebagai Ketua RT 02 di Kelurahan Baharu Selatan, Pulau Laut Utara, Aliyudin langsung bergerak cepat mengatasi permasalahan di wilayahnya dengan menyulap barang bekas menjadi barang berharga yang mempunyai nilai ekonomis untuk keperluan warga.

Hal tersebut berawal dari keluhan warga masalah iuran setiap ada kegiatan di RT 02 warga selalu terbebani dengan sumbangan tersebut dan menanggapi keluhan warga itu selaku Ketua RT yang baru Aliyudin langsung menawarkan program kerjanya yaitu, gotongroyong, Bank Warga Cinta Lingkungan (BWCL) untuk mengatasi permasalahan yang ada diwilayahnya.

"Ya, kami tawarkan kepada warga bila ada kegiatan warga tidak perlu menyumbang duit akan tetapi menyumbang sampah yang berguna dan bernilai ekonomis," ujarnya.

Lebih luas dijelaskannya, bahwa nantinya sampah atau barang bekas itu akan diambil oleh petugas kerumah rumah warga oleh petugas pengelola untuk dikelola baik dibayarkan secara langsung ataupun dibuat keterampilan yangmana hasilnya untuk kepentingan bersama.

"Saat ini kami belum bisa membayar langsung kepada warga dan apabila BWCL ini sudah maju dan berkembang hingga mempunyai modal baru kami bisa membayarkannya secara langsung jadi sistemnya sama seperti bank sampah lainnya," ungkap Aliyudin.

Ia, pun, berharap kepada warga RT 02 untuk bisa mendukung program ini sepenuhnya dan membiasakan diri untuk lebih cinta terhadap lingkungan dan tak lupa pula dukungan pemerintah terhadap program kami ini dengan memberikan bantuan baik sarana dan prasarana serta modal untuk BWCL yang kami kelola agar tetap eksis dan bisa berkembang sesuai moto "Bank Warga Cinta Lingkungan Dari Warga Untuk Warga Bersih Lingkungan Sehat Keuangan".

Untuk saat ini tambah Aliyudin, kami belum melakukan penjualan sampah ekonomis tersebut karena masih proses mengumpulkan sumbangan sampah dari warga yang jenisnya beragam dan masih menjajaki kerjasama dengan pihak pengempul dari Batulicin dan infonya pengepul tersebut juga menerima sampah daun kering.

Sekedar diketahui bahwa jenis sampah yang dikelola oleh Bank Warga Cinta Lingkungan (BWCL) RT 02 Baharu Selatan ini adalah jenis plastik, kardus, duplek, besi, kaleng/omplang, aluminium, kaleng sprite, kertas HVS, buku, galon, sepeda, drum, botol saus kaca, rak telur, kaset CD.

Bagi warga yang ingin menyumbangkan barang bekas atau sampah jenis tersebut bisa langsung mendatangi sekretariat pengelolaan sampah BWCL RT 02 RW 02 di Jalan Putri Jaleha Gg Irama Kelurahan Baharu Selatan, Pulau Laut Utara, Kotabaru atau bisa menghubungi via telpon/WA No. 082250337331 - 081345299088.

Dengan diresmikannya Bank Warga Cinta Lingkungan di RT 02 oleh Bupati Kotabaru H Sayed Jafar, Rabu (24/9/2019) tersebut otomatis pengelolaan sampah tersebut sepenuhnya akan dilakukan pengelola setempat.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Bupati Kotabaru Resmikan BWCL Baharu Selatan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Untuk pertama kalinya Bupati Kotabaru H Sayed Jafar meresmikan Bank Warga Cinta Lingkungan (BWCL) atau bank sampah dikawasan RT.02 Kelurahan Baharu Selatan Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh bupati saat memberikan sambutan pembukaan BWCL di kawasan pemukiman padat penduduk RT.02 Baharu Selatan, Selasa (24/9/2019).

"Saya bangga dan apresiasi terhadap warga disini walaupun berada di tengah tengah pemukiman padat penduduk namun warganya cinta akan lingkungan bersih dan ini pertama kalinya saya meresmikan bank sampah," ungkap bupati

Lebih luas dijelaskan Sayed Jafar, bahwa, sebenarnya permasalahan sampah ini tidak ada habisnya karena semakin banyak intensitas penduduknya tentu akan menjadi masalah besar kalau tidak dikelola dengan baik namun kalau dikelola dengan baik maka akan menjadi berkah dan akan menghasilkan uang.

"Setiap wilayah harus mengelola masalah sampah ini secara mandiri dan profesional agar lingkungan bersih dan menjadi pundi pundi amal bagi warga setempat," harapnya.

Disisi lain Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru, Arif Padilah, mengungkapkan, saat ini Kotabaru sudah memiliki 15 bank sampah dan seharusnya minimal satu desa harus ada bank sampah.

"Kami bangga dengan adanya bank warga cinta lingkungan di kawasan RT 02 Kelurahan Baharu Selatan ini sebab dimana mana namanya bank sampah tapi ini bank warga jadi hal ini menginpirasi kami," ujar Arif.

Lebih luas disampaikannya bahwa pemerintah akan melihat dulu perkembangan bank warga cinta lingkungan ini kedepannya bagaimana dan nantinya akan diberikan bantuan.

Lurah Baharu Selatan Misa Herayanti, memaparkan bahwa bank warga cinta lingkungan (bank sampah) di RT 02 ini berawal dari warga yang kesulitan dana apabila ingin mengadakan hajatan acara kampung sehingga warga berinisiatif mengelola sampah ini dan hasilnya akan digunakan untuk keperluan warga setempat.

"Alhamdulillah, peresmian BWCL ini langsung dilakukan oleh Bupati Kotabaru dan berjalan lancar, semoga bank warga ini tambah maju dan berkembang kedepannya," harap lurah.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

PDAM Kotabaru Hentikan Distribusi Air Bersih Kepelanggan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Beberapa bulan tak kunjung hujan di kota yang berjuluk Bumi Saijaan tersebut mengakibatkan ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru kesulitan mendapatkan air bersih seperti biasanya.

Kecemasan dan galau menjadi satu menyelimuti warga Kotabaru setelah mendapatkan info dari pihak PDAM Kotabaru bahwa mulai tanggal 20 September 2019 pendistribusian air bersih kepelanggan akan dihentikan sebab waduk Gunung Ulin sudah kering.

Melihat keadaan tak adanya tanda tanda hujan turun masyarakat pun terpaksa meluangkan waktu dan menyisihkan penghasilan mereka agar bisa mendapatkan air melalui jasa penjual air bersih atau pun mengangkut sendiri menggunakan jiregen untuk keperluan sehari hari.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Humas PDAM Kotabaru Syarwani, kami terpaksa menghentikan pendistribusian air bersih kepelanggan karena waduk yang ada di Gunung Ulin sudah Kering hingga mengakibatkan 3 IPA milik PDAM yaitu, Gunung Relly, Gunung Perak, dan Gunung Pemandangan, pendistribusiannya dihentikan.

"Ya, tidak bisa lagi mengalir karena dari batas normal ketinggian air di waduk Gunung Ulin itu sekitar 600 cm namun tersisa sekarang hanya 45 cm saja," ungkap Syarwani.

Lebih luas dijelaskannya, bahwa, masyarakat bisa mengajukan permohonan permintaan air melalui tangki ke kantor PDAM Kotabaru untuk mengisi Blanko permohonan atau melalui call center: 0823 5875 4069.

"Ada dua layanan mobil tangki yaitu, layanan mobil tangki BPBD menyuplay air bantuan pemerintah( gratis), sedangkan layanan mobil tangki PDAM, menyuplay permintaan Individu/per orangan, Instansi( berbayar pengganti operasional)," jelas Syarwani 










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah