-->
HEADLINE
Loading...

Bupati Kotabaru Kunjungi Pulau Kerayaan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, KERAYAAN - Dalam kunjungan kerjanya Bupati Kotabaru H Sayed Jafar bersama rombongan SKPD kunjungi Pulau Kerayaan Kecamatan Pulaulaut Kepulauan Kotabaru untuk mengetahui langsung keadaan warga disana dengan berdialog, Minggu (26/1/2020)

Pulau Kerayaan dengan luas wilayah sekitar lima hektar persegi mayoritas adalah nelayan dan ada dua desa ditempat tersebut yaitu, Desa Kerayaan dan Desa Kerayaan Utara.

Dalam acara dialog itu warga diberikan kesempatan menyampaikan masalah yang telah dihadapi warga setempat kepada orang nomor satu di Bumi Saijaan tersebut yangmana acara berlangsung di gedung bulutangkis Desa Kerayaan Utara Kecamatan Pulaulaut Kepulauan.

Salah satu warga Desa Kerayaan Utara menyampaikan, sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) di Desa Kerayaan Utara Kecamatan Pulaulaut Tanjung Selayar Kotabaru masih belum mempunyai listrik jadi pa bupati dan instansi terkait bisa mencarikan solusinya agar masyarakat bisa menikmati listrik seperti warga lainnya.

"Ya, kami ingin warga yang belum mempunyai aliran listrik bisa dibantu agar mereka juga bisa menikmati penerangan seperti halnya warga lainnya," ungkapnya.

Selain itu warga lainnya juga menyampaikan bahwa saat ini Pulau Kerayaan ingin memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA) sebab sekitar 60 persen masyarakat disini hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja dikarenakan tidak adanya biaya untuk anak mereka sekolah ke luar atau kota.

Menanggapi hal itu Bupati Kotabaru H Sayed Jafar menyampaikan, untuk warga yang belum teraliri listrik pemerintah daerah nanti akan turun tangan bersama tim dalam mendata warga kurang mampu tersebut agar bisa mempunyai listrik dan menikmati penerangan sama dengan warga lainnya.

Sedangkan untuk bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) memang prosesnya akan lama masalahnya sekarang sudah bukan kewenangan bupati lagi namun kewenangan provinsi akan tetapi nanti kita akan siapkan proposalnya dulu seperti lahan sekolah dan lainnya hingga bersama kita ajukan ke provinsi untuk memprosesnya.

"Memang banyak permasalahan yang dihadapi oleh Kotabaru karena daerahnya sangat luas namun perlahan tapi pasti sekarang sudah mulai berubah baik pariwisata, insfrastruktur jalan, dan lainnya," ungkap bupati.

Acara tetsebut juga dirangkai dengan pembagian bantuan kepada para nelayan setempat oleh Bupati Kotabaru H Sayed Jafar disaksikan oleh Kepala SKPD dan ratusan masyarakat Kerayaan.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Sayed Jafar: Masalah Tapal Batas Desa di Kotabaru Sudah Selesai

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, HAMPANG - Banyaknya permasalahan selama ini yang dialami oleh 21 kecamatan khususnya masalah tapal batas desa yang jumlahnya ratusan membuat pemerintah desa harus melapor ke Pemkab Kotabaru agar bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam.kunjungan kerja bupati di Kecamatan Hampang, Sabtu (25/1/2020) Sumarno selaku Camat Hampang berkesempatan menyampaikan masalah tapal batas desa yang selama ini terjadi diwilayahnya kepada orang nomor satu di Bumi Saijaan itu agar bisa selesai hingga tidak terjadi masalah yang berlaku larut.

Menanggapi masalah tersebut Bupati Kotabaru H Sayed Jafar mengatakan, masalah tapal batas desa ini sekarang sudah diselesaikan oleh pemerintah masa kepemimpinan dirinya dan sudah ada ratusan desa bebas masalah tapal batas desa.

"Sekarang masyarakat jangan lagi takut masalah batas desa karena sudah sah dimata hukum dan selama kepemimpinan saya sekarang sudah ada 113 desa selesai permasalahan itu," ucap bupati.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Kotabaru H Sayed Jafar membagikan Perbup tapal batas  kepada 7 desa yaitu, Desa Lalapin, Limbungan, Hampang, Cantung Kanan, Cantung Kiri, Pramasan 2x9, dan Muara Uri, yang diterima langsung oleh masing masing kepala desa.

Selain itu acara juga dirangkai dengan sunatan masal yang diikuti oleh 26 anak anak desa setempat yang melibatkan tenaga medis Dinas Kesehatan Kotabaru. 










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Pengolahan Air PDAM Kotabaru Tidak Sesuai Kebutuhan Pelanggan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Disaat musim penghujan air baku milik PDAM Kotabaru berlimpah namun sebaliknya bila musim panas datang maka akan kekurangan air baku.hal tersebut disebabkan pipa dan pompa transmisi pengolahan air tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Bagian Teknik PDAM Kotabaru Tri Basuki, Sabtu (25/1/2020), memang pengolahan IPA Gunung Relly dari 145 Lt/Dt hanya mampu mengolah 110 Lt/Dt dan hanya bisa melayani sekitar 5.500 pelanggang sedangkan yang harus dilayani sekitar 8000 pelanggan.

"Memang keadaan air baku kita kurang karena selain layanan ke Gunung Relly air tersebut juga harus melayani instalasi Gunung Perak Dan Instalasi Gunung Pemandangan," ungkapnya.

Untuk jangka pendek kata Tri, harus dilakukan penambahan jaringan pipa baru dari embung Gunung Ulin ke IPA Gunung Relly sehingga bisa menambah kapasitas dari 50 lt/dt menjadi 100 lt/dt untuk memaximalkan air embung Gunung Ulin pada saat intake Mandin tidak memasok air lagi ke Gunung Relly.

Ia, pun, tidak menampik permasalahan air ini terus dialami tiap tahunnya oleh kabupaten kotabaru jadi harus ada penambahan air baku agar krisis air bersih ini bisa teratasi seperti pembangunan jaringan perpipaan dengan pemanfaatan sumber air Seratak atau Teluk Mesjid sebagai pasokan air ke IPA Tirawan dan Gunung Relly.

Dan jaringan perpipaan dengan pemanfaatan sumber air Megasari untuk memasok air ke IPA Gunung Sari, Gunung Ulin, dan Gunung Perak, agar bisa menambah kapasitas produksi untuk pemenuhan kebutuhan air dan ini semua harus terwujud dalam waktu minimal 2 tahun anggaran atau dengan anggaran multi years.

Bupati Kotabaru H Sayed Jafar melalui Kepala Bagian Teknik PDAM Kotabaru Tri Basuki mengatakan, pembangunan jaringan perpipaan perlu segera direalisasikan sebab dengan perpipaan tersebut nantinya sumber sumber air yang ada di wilayah Seratak, Kilometer 12 dan sumber lainya bisa di masukan kejaringan pipa," ungkapnya.

"Memang, masalah ini harus segera dituntaskan karena dampaknya sangat terasa dari krisis air bersih ini bila kemarau tiba," ujar Tri menirukan ucapan bupati.

Selain itu, pemanfaatan air baku Seratak untuk memasok air bersih ke IPA Tirawan dan Gunung Relly, sumber air Seratak itu juga akan melayani pasokan air bersih untuk wilayah timur dan Megasari juga wilayah tengah. Dan nanti akan dibangunkan IKK baru disana sehingga masyarakat bisa menikmati akses air bersih.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah