-->
HEADLINE
Loading...

PT STC Bantu Warga Budidayakan Pisang Kepok

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, SELARU - Untuk membantu meningkatkan perekonomian warga setempat PT Sebuku Tanjung Coal (STC) melalui program CSR nya  melakukan budidaya pisang Kepok (menurun) kepada warga dengan memberikan ribuan bibit pisang Kepok untuk di tanam.

Tanaman pisang Kepok ini nantinya akan menjadi penopang perekonomian warga setempat khususnya sekitar area pabrik tambang karena selain mudah ditanam juga pasarannya sangat luas dan menjanjikan.

Hal itu diungkapkan Senior Advisor PT Sebuku Tanjung Coal (STC), Setia Budhi di Desa Selaru Kecamatan Pulau Laut Tengah, Rabu (20/2/2020) kemaren.

Ia, pun, menjelaskan bahwa program CSR PT STC ini sejalan dengan misi program pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan produk pangan guna memenuhi kebutuhan penduduk.

"Pisang Kepok (menurun) ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat sebab pasarannya sampai keluar Kotabaru diantaranya Banjarmasin dan Jawa Timur," kata Budhi.

Kegiatan ini tambahnya, bekerjasama dengan kelompok tani Bina Banua Desa Selaru dan triwulan 1 tahun ini sudah tertanam ribuan bibit pisang Kepok dengan pertumbuhan yang sangat baik. Bahkan nantinya di desa lainnya juga akan di survei potensi apa yang ada di desa itu.

Menanggapi hal itu Ketua Kelompok Tani Bina Banua Desa Selaru, Jamhuri, menyambut baik program pemberdayaan masyarakat dari perusahaan STC ini dan mengharpakan agar lebih ditingkatkan lagi.

“Kami berharap desa kami akan menjadi sentra budidaya pisang di Kabupaten Pulau Laut ini," ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru, Hairuddin menyatakan, bibit pisang yang diberikan pihak perusahaan terhadap masyarakat setempat menurutnya warga penerima bantuan mesti benar-benar memaksimalkannya agar apa yang diharapkan dapat berjalan baik.

"Bibit yang ada agar bisa ditanam dilahan masyarakat sendiri dan mampu memberikan perawatan hingga pohon pisang yang ditanam dapat menghasilkan sehingga dapat membantu perekonomian warga setempat," ujarnya.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Siti Aminah: 28 Tahun Bekerja Bersihkan Jalan

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Tak kenal lelah ataupun malu akan pekerjaan yang digelutinya itulah sosok Siti Aminah seorang petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru yang mana bekerja mulai dini hari hingga pagi membersihkan jalan dari sampah yang dibuang sembarangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Pekerjaan itu rutin dia kerjakan dengan alat sapu dan serok mengumpulkan sampah sepanjang jalan Pangeran Indera Kesuma Jaya mulai bundaran gedung DPRD, depan kantor bupati hingga bundaran Mesjid An Nur, yang menjadi lokasi kerjanya.

Tak tanggung tanggung 28 tahun sudah dirinya menjalani pekerjaan sebagai petugas kebersihan yang penuh dengan suka duka walaupun awal ia bekerja hanya digaji Rp 30.000 rupiah namun berkat kesabarannya hingga sekarang ia pun sudah bisa mendapatkan gaji Rp 1,8 juta rupiah.

"Alhamdulilah, sekarang gajinya sudah lumayan lah bisa untuk keluarga dibanding dulu sangat kecil dan tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga," ungkapnya dengan raut sedih dan bahagia.

Ia, pun, bersyukur walau hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar namun masih bisa diterima bekerja dan mendapatkan perhatian dari atasan baik fasilitas kerja, kesehatan, dan lainnya.

Siti Aminah adalah satu dari 78 orang petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru yang selalu membersihkan jalan jalan di ibukota Kotabaru dengan seragam khas mereka pakaian kuning (pasukan kuning).

Panas, hujan, debu, bau, kotor, semua itu tak menjadi halangan mereka menyusuri jalan yang sudah menjadi tugasnya untuk menjadikan Bumi Saijaan ini bersih dari sampah. Dan mereka juga sadar resiko pekerjaan itu rentan sekali dengan penyakit.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Arif Fadilah menuturkan, tahun ini Bupati Kotabaru meningkatkan gaji mereka dari 1,8 juta menjadi 2,3 juta, terkait masalah kesehatan setiap bulannya para petugas kebersihan tersebut dilakukan pemeriksaan dan mereka juga sudah di daftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.

"Ya, kita sangat memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan mereka makanya gajinya kita naikkan dan selalu memeriksa kondisi kesehatannya," ujar Arif.

Ia, pun, mengharapkan kepada masyarakat akan  kesadarannya untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi, karena para petugas kebersihan ini tidak semuanya sehat dan muda jadi hargailah perjuangan mereka.

Berkaca dari apa yang telah dilakukan mereka dalam menjaga kebersihan di ibukota Kotabaru ini pantaskah kita masih membuang sampah sembarangan sedangkan tong sampah sudah disiapkan petugas.

Nampak diraut wajah puluhan petugas kebersihan itu terpancar kebahagian ketika mereka diberikan paket sembako oleh Dinas Lingkungan Hidup pada saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020, Sabtu (22/2/2020) di halaman Siring Laut Kecamatan Pulaulaut Sigam.

Selain itu bantuan juga mengalir dari pihak perusahaan kepada pasukan kuning tersebut seperti, Pertanian, BCS, Smart, dan Arutmin, hal itu diberikan sebagai bentuk perjuangan mereka dalam menjaga kebersihan khususnya di Kecamatan Pulau Laut Utara.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Ribuan Honorer Pemkab Kotabaru Tidak Jadi Dihapus

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Pasca pemberitahuan bahwa tenaga honorer di seluruh Indonesia akan dihapuskan oleh Kementerian membuat semua pihak gelisah tidak terkecuali Pemkab Kotabaru pasalnya akan terjadi pengangguran besar besaran di daerah yang berjuluk Bumi Saijaan itu.

Saat ini Pemkab Kotabaru memiliki sekitar 1.162 Tenaga Non PNS (Honorer) yang bekerja membantu para PNS menjalankan roda pemerintahan dan kalau sampai itu terjadi tentu selain adanya pengangguran juga akan mengganggu jalannya roda pemerintahan.

Menanggapi aturan dari Kementrian itu, Pemerintah Daerah melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BKPSDM) langsung melakukan koordinasi ke Kementrian dan hasilnya dikembalikan lagi sesuai kebutuhan di daerah.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kotabaru H Sayed saat melakukan rekomendasi perpanjangan kontrak dan arahan kepada ribuan Tenaga Non PNS, Rabu (19/2/2020) di Operation Room Setda.

Ia, pun, mengatakan bahwa keterlambatan perpanjangan kontrak ini bukan keinginan dari pemerintah daerah akan tetapi karena adanya aturan dari Kementrian bahwa semua tenaga honorer di Indonesia akan dihapuskan.

"Ya, kita tidak bisa langsung mengambil keputusan karena masalah kemanusiaan, sebab ribuan TNP ini tenaganya masih kita butuhkan dan siapa yang akan menampung mereka," ungkap bupati.

Lebih luas dijelaskannya, agar para TNP bisa disiplin dalam bekerja, meningkatkan kualitas kerja dan membantu para atasannya dalam bekerja karena sekarang sudah era digitalisasi jadi jangan sampai ketinggalan khususnya bidang pelayanan berikanlah pelayanan yang baik dan maksimal kepada masyarakat.

Nampak terlihat pancaran kebahagian diwajah ribuan TNP Pemkab Kotabaru sebab mereka bisa kembali bekerja seperti biasanya yang mana sebelumnya setelah adanya informasi penghapusan terhadap tenaga honorer di Indonesia membuat mereka gelisah dan gusar namun kini mereka bisa tersenyum.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah