-->
HEADLINE
Loading...

Dampak Covid-19, 102 Warga Desa Dirgahayu Kembali Menerima BLT-DD

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih melanda dunia tak terkecuali di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan yang tentunya berdampak pada perekonomian warga.

Untuk itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) kepada 102 keluarga pemerima manfaat yang terdampak pandemi Covid-19 dibalai Desa Dirgahayu, Kamis (5/8/2021).

Pada kesempatan itu, Pj Kepala Desa Dirgahayu, Supriadi, S.Sos menyampaikan, hari ini ada sekitar 102 warga yang berhak menerima  BLT-DD yangmana per bulannya Rp300.000 dan akan dibayarkan selama tiga bulan.

"Ya, karena pembayarannya tiga bulan langsung jadi nantinya warga akan menerima Rp900.000," ucapnya.

Supriadi berharap, bagi warga yang menerima bantuan ini agar bisa memanfaatkannya untuk keperluan sehari hari yang penting saja jangan untuk keperluan lainnya yang kurang penting 

Selain itu, ia juga menghimbau kepada warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 karena saat ini Kotabaru ditetapkan sebagai zona merah dan masuk PPKM level III.

"Ayo, dari sekarang kita terapkan prokes 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, karena kita semua bisa dan mampu untuk mengatasi ini," himbau kades disambut semangat warganya.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Pandemi Covid-19, Penjualan Semen Indocement Meningkat

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Hampir dua tahun sudah virus Corona melanda dunia termasuk Indonesia sehingga berdampak pada perekonomian semua kalangan mulai masyarakat hingga pelaku dunia usaha sehingga mereka harus mengatur strategi dan berinovasi agar bisa bertahan.

Namun, kondisi pandemi Covid-19 ini tidak berdampak pada penjualan semen oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa, bahkan ada peningkatan penjualan di semester pertama tahun 2021.

Melalui siaran persnya, Direktur dan Corporate Secretary Indocement, Antonius Marcos menyampaikan, pada pertengahan tahun 2021 semester pertama secara keseluruhan volume penjualan meningkat sebesar 11,3 persen dari penjualan domestik meningkat sebesar 8,8 persen, dan untuk penjualan ekspor yang juga mengalami peningkatan sebesar 513,4 persen. Untuk pangsa pasar pada Semester I tahun 2021 adalah 25,6 persen.

"Memang, ada beberapa indikator keuangan yang meningkat yakni pada margin keuangan seperti laba kotor, EBITDA dan laba periode berjalan menunjukkan peningkatan yang disebabkan oleh pertumbuhan volume penjualan dan efisiensi operasional yang berkelanjutan," jelasnya.

Lebih luas dibeberkannya, hingga 30 Juni 2021, Indocement bisa mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan kas sebesar Rp8,1 triliun tanpa hutang (zero debt) dan membukukan volume penjualan domestik (semen dan klinker) secara keseluruhan sebesar 8,0 juta ton pada semester I tahun 2021 meningkat 642 ribu ton atau 8,8 persen dari periode yang sama tahun lalu yang menetapkan pangsa pasar perseroan menjadi 25,6 persen untuk semester I.

Walaupun tambahnya, semester pertama tahun 2021 memberikan signal positif terhadap pemulihan ekonomi akan tetapi bulan Juli dimana Indonesia kembali mengalami gelombang pandemi kedua yang diikuti oleh pembatasan mobilitas yang ketat dari Pemerintah sehingga faktor ketidakpastian yang berkelanjutan pada pemulihan ekonomi.

Namun demikian, Indocement tetap optimis terhadap konsumsi semen domestik pada tahun 2021 dengan perkiraan pertumbuhan 5 persen dari tahun-tahun sebelumnya dan konsumsi semen di semester kedua telah bertumbuh lebih dari 30 persen jika dibandingkan semester pertama. Tren yang sama diperkirakan akan berlanjut disebabkan oleh penyelesaian anggaran belanja pada akhir tahun pada proyek-proyek yang sedang berjalan.

"Kita berharap, pemulihan konsumsi semen tersebut akhirnya akan banyak bergantung pada tingkat penyebaran Covid-19 yang dapat dikendalikan dengan baik dan faktor lain yang membuat ketidakpastian berkenaan dengan tingginya kenaikan biaya energi baik harga pembelian batu bara maupun harga bahan bakar," ucapnya 










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Dua Desa di Kotabaru Saling Klaim Tapal Batas

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Tidak adanya titik temu masalah tapal batas antara Desa Gendang Timburu Kecamatan Sungai Durian dengan Desa Magalau Hulu Kecamatan Kelumpang Barat dikarenakan kedua belah pihak saling klaim batas desa.

Persengketaan tersebut berlangsung puluhan tahun lamanya sejak tahun 2000 hingga sekarang, sehingga Pemerintah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan melakukan mediasi agar tidak ada perpecahan kerukunan dan pihak yang dirugikan tanpa mengurangi hak masing masing desa.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kotabaru H Said Akhmad saat melakukan mediasi kepada perwakilan dua desa di operation room sekretariat daerah, Senin (2/8/2021) kemarin.

"Ya, mereka ada kesepakatan menyerahkan masalah sengketa tapal batas desa ini ke Pemkab Kotabaru untuk bisa menyelesaikannya karena sudah puluhan tahun belum ada titik temu," ucapnya.

Ia, pun, menjelaskan, masalah saling klaim wilayah memang lumrah terjadi akan tetapi ada aturannya yang bisa menyelesaikan dengan baik agar tidak ada pihak yang dirugikan, dan nanti akhir Agustus ini masalah tapal batas tersebut diharapkan bisa rampung sehingga tidak ada lagi konflik dimasa mendatang.

Nampak selain sekda mediasi itu juga dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimda) masing masing, TNI-Polri, tokoh adat dan masyarakat.

Disisi lain, Ketua BPD Desa Gendang Timburu, Jainudin mengatakan, ia sepakat untuk menyerahkan permasalahan itu kepada pemerintah daerah, dengan harapan bisa diselesaikan dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan sebab sudah beberapa kali dilakukan mediasi namun tidak ada titik temu dari kedua belah pihak.

"Memang permasalahan ini sudah lama terjadi walaupun dilakukan mediasi akan tetapi masing masing mengklaim hak mereka jadi tidak ada titik temunya,' ungkap Jainudin.

Padahal tambahnya, sudah ada bukti dukung yang kuat yaitu perjanjian bersama tahun 1954 masalah penetapan batas wilayah masing masing desa, jadi kita lihat nanti bagaimana penyelesaian yang akan diambil oleh Pemkab Kotabaru. 

Senada dengan itu, salah satu tokoh adat Desa Magalau Hulu, Uncun menyambut baik dengan diserahkannya masalah ini kepada pemerintah.

"Kami akan menyerahkan dokumen bukti dukung yang dimiliki, mudah-mudahan ada penyelesaiannya sebagaimana harapan masyarakat adat disana," harapnya.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah