-->
HEADLINE
Loading...

Jamaah Haji Kotabaru Sudah Bisa Melepas Kain Ihram

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, MEKKAH -  Calon jamaah haji Kabupaten Kotabaru yang tergabung di kloter 06 BDJ sudah bisa melepas kain ihram setelah melakukan serangkai rukun haji seperti, niat ihram, tawaf, sa'i, dan tahalul, namun ada beberapa jamaah yang melanggar larangan dengan hal tersebut hingga nantinya akan dilakukan dam (denda).

Hal tersebut diikatakan Ketua TPHD Kotabaru, Burhanudin melalui telepon bahwa, secara umum semuanya sudah melaksanakan rukun haji tersebut dan untuk cuaca di Kota Mekkah hampir sama dengan di negara kita walau pun matahari bersinar, jadi berbeda waktu berada di Kota Madinah.

"Terkait transportasi jamaah pulang pergi dari pemondokan ke Masjidil Haram menggunakan bus shalawat semuanya lancar, namun agar tidak tertinggal kami menghimbau kepada jamaah satu jam sebelum penjemputan datang mereka sudah harus berada di tempat supaya tidak terlamabat menuju Masjidil Haram, dan keberangkatan sendiri hanya satu kali transit saja", jelas Burhan.

Ditambahkn Ketua TPIHI kloter 06 BDJ, H Imran, bahwa, semua jamaah sudah melaksanakan tawaf, sai, dan tahalul, hanya beberapa orang saja lagi ditengarai melanggar larangan dan melepas kain ihram sehingga diperkirakan mereka harus membayar dam (denda) nantinya.

"Ya, memang ada beberapa orang yang lebih dulu melepas kain ihramnya padahal belum sempurna melakukan rukun haji makanya kami nanti akan adakan pertemuan terkait ketentuan dam (denda) karena telah melanggar larangan," ujarnya.

Secara umum kondisi jamaah haji di kloter 06 BDJ dalam keadaan baik dan sehat serta antusias dalam melaksanakan kegiatan haji baik sunat maupun wajib, mereka hanya terserang batuk dan flu saja dan untuk konsumsi jamaah sudah mendapatkan jatah makan saat tiba di Mekkah," ungkap Imran.










- Penulis : Fadjeriansyah - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Maknai Kemerdekaan Kodim 1004 Kotabaru Gelar Do'a Bersama

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Dalam memaknai kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 tahun ini, Kodim 1004 Kotabaru menggelar do'a bersama 17 17 17, di ruang induk Masjid Miftahul Jannah, Kamis, (17/8/2017) yang dihadiri ratusan masyarakat baik dari unsur pemerintahan, swasta, tokoh agama, dan pelajar, membaur menjadi satu.

Setiap jamaah yang akan mengikuti do'a bersama tersebut mereka akan diberikan pita ikat kepala merah putih, yangmana acara ini digagas oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan tema "Indonesia Lebih Kasih Sayang", dan hal ini serempak dilaksanakan oleh seluruh pasukan yang tersebar di Indonesia.

Dalam sambutan Panglina TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang dibacakan oleh Dandim 1004 Kotabaru, Letkol Arh Samujiyo bahwa, memaknai kemerdekaan yang telah kita nikmati bersama selama 72 tahun hingga sekarang dan selayaknya kita bersyukur sebab kita bukan hanya di karuniai kemerdekaan akan tetapi kita juga dilahirkan sebagai bangsa patriot, petarung, dan bangsa pemenang.

Dengan Indonesia yang lebih kasih sayang ungkapnya, Indonesia semakin mengasihi dan menyanyangi dalam keberagaman hingga bisa menjadikan landasan yang kokoh dan menggelorakan kembali semangat persatuan dan kesatuan seluruh warga Indonesia.

Selesai do'a bersama acara pun dilanjutkan dengan pelaksanaan penurunan bendera juga disambung dengan sholat hajat bersama.  










- Penulis : M. Shabirin - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Sanggar Balatik Kotabaru Suguhkan Tari Klosal Laskar Pejuang Banua

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, PULAULAUT - Sesaat sebelum upacara detik-detik proklamai kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 dilaksanakan,  Sanggar Balatik Kotabaru mengisi waktu dengan suguhan tari kolosal berjudul Laskar Pejuang Banua Kalimantan, Kamis, (17/8/2017) pagi, di depan kantor bupati.

Tarian kolosal sendiri mengisahkan tentang perjuangan masyarakat banua kalimantan saat melawan penjajah. Dan ada sekitar 50 orang untuk membawakan kisah tersebut.

Nampak dalam tarian kolosal tersebut mereka menceritakan bagaimana harus melakukan perang grilya untuk dapat merebut kemerdekaan dengan berpegang teguh pada semboyan "Haram manyarah waja sampai kaputing ", hingga akhirnya kemerdekaan pun dapat direbut dari tangan Belanda.

Persembahan tari kolosal ini sendiri kerjasama Dinas Kebudayaan Pariwisata Kotabaru dengan Kodim 1004 Kotabaru.

Walaupun hujan gerimis menyelimuti Bumi Saijaan, namun acara tetap berjalan dan hal ini tentu mendapat respon positif dari masyarakat maupun para peserta upacara yang menyaksikannya.










- Penulis : M. Shabirin - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah