-->

Indocement Bantu Siswa Tidak Mampu

Telah Dibaca : 0 kali
GEMA, TARJUN - Dalam rangka pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) melalui pilar pembangunan pendidikan, PT.Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Plant Tarjun, Kotabaru, Kalsel memberikan bantuan pendidikan kepada siswa kurang mampu, termasuk anak yatim dan putus sekolah untuk kembali bersekolah.

Sebelumnya Indocement telah melaksanaan bantuan tahap pertama April 2014 lalu dan kini masuk tahap kedua yaitu akan diberikan kembali bantuan seragam sekolah yang terdiri dari baju, celana, sepatu, kaos kaki dan buku tulis.

Desa binaan yang mendapatkan bantuan tersebut antara lain, Desa Serongga sebanyak 15 anak, Desa Sungai Kupang 40 anak, Desa Sidomulyo 20 anak dan Desa Sungai Dua 24 anak.

CSR Section Head Indocement Plant Tarjun, Yanuar Arif menjelaskan, “Ada beberapa dasar pemikiran menyelenggarakan kegiatan ini karena perusahaan ingin lebih memberikan perhatian khusus kepada anak-anak siswa keluarga tidak mampu.

Tujuan ini agar anak mendapatkan hak pendidikan layaknya anak-anak lainnya dan menumbuhkan semangat belajar lebih baik lagi guna manfaat buat dirinya sendiri dan berguna bagi kehidupan bermasyarakat serta untuk menuju masa depan mereka, ugkap Yanuar.

Masih kata Yanuar, selain itu perusahaan juga melaksanakan program anak asuh atau bantuan pendidikan kepada siswa-siswa dari keluarga tidak mampu, termasuk anak yatim dan putus sekolah untuk sekolah kembali dengan pembiayaan sepenuhnya sesuai kebutuhan pendidikan dan sekolah.

Disamping itu pula, dapat membantu program pemerintah dalam wajib belajar 9 tahun dalam kerangka peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, jelas Yanuar.

Kepala SDN 2 Serongga, Siti Rohani, S.Pd mengatakan, “Harapan kami, perusahaan dapat terus menerus melaksanakan program anak asuh ini dan mereka sangat memerlukan bantuan dan dukungan untuk terus bersekolah.

"Nilai raport mereka bagus artinya semangat bersekolahnya sangat baik, sangat disayangkan kalau mereka tidak mendapat dukungan," ungkap Rohani.

Ia menambahkan, mereka di masukkan kriteria tidak mampu terutama anak yatim yang ditinggal orang tua dan anak putus sekolah, karena orang tua mereka berpenghasilan rendah sedangkan keinginan dan semangat anak untuk bersekolah tinggi.

Disi lain Kepala Desa Serongga, Muhammad Yasa menyampaikan, “Selaku aparat pemerintahan desa sangat meapresiasi langkah-langkah kebijakan yang dilakukan management Indocement terhadap pendidikan dalam rangka peningkatan SDM bagi warga desa binaan.

Kami sangat bersyukur dan terima kasih bahwa anak yatim, anak putus sekolah dan siswa keluarga tidak mampu menjadi program anak asuh Indocement. Dan kami sangat mendukung program ini karena besar sekali manfaatnya, jelasnya.

“Harapan kami, kiranya pembinaan dan program bantuan terhadap Anak Yatim, Anak Putus sekolah dan Siswa keluarga tidak mampu ini berjalan hingga lulusan sekolah sesuai dengan program pendidikan yang diwajibkan pemerintah yaitu wajib belajar hingga 9 tahun,” ungkap Yasa.













- Penulis : Humas ITP Tarjun - Editor : Rian - Sumber : Gema Saijaan Online
Share:
Show comments
Hide comments

0 Comments:

Posting Komentar

Terima Kasih Sobat Sudah:

1. Berkomentar Dengan Sopan
2. Tidak Memasukkan Link Aktif Dalam Form Komentar
3. Berkomentar Sesuai Artikel/Postingan
4. Berilah Informasi Kepada Admin Jika ada script yang Sudah tidak berfungsi
5. komentar Jorok/kasar /berbau Sara/Porno /saya anggap sebagai SPAM
6. Tidak Mengcopy paste artikel ini ( Ingat Bahaya Copy paste )

Demikian harap di maklumi

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah