Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kotabaru, Eka Saprudin, menjelaskan, dengan luas wilayah Kotabaru seperempat luas Kalimantan Selatan yakni 9.442,46 km² dengan 22 kecamatan dan 202 desa juga kelurahan, yang mana terdiri dari hutan tentu rentan akan kebakaran apalagi disaat musim kemarau.
"Beberapa hari ini cuaca panas di Kotabaru menimbulkan peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan, tentu saja kita perlu mengantisipasinya sejak dini," ucapnya.
Selain itu, Sekda juga menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama pada musim kemarau karena apai bisa cepat menyebar yang tentunya akan membahayakan lingkungan.
Sementara itu, Kepala BMKG Kotabaru Erik Handono menyampaikan bahwa musim kemarau di wilayah Kotabaru diperkirakan berlangsung dari akhir Juni hingga Agustus 2025, dengan puncak pada bulan Agustus hingga Oktober.
“Saat ini tanpa hujan masih dalam kategori pendek, sekitar 1 sampai 5 hari. Namun, kita tetap perlu waspada karena potensi karhutla bisa meningkat seiring berkurangnya curah hujan,” jelas Erik.
Ia juga menyebutkan bahwa potensi hujan diperkirakan akan terjadi di akhir bulan Juli hingga awal Agustus, yang diharapkan bisa menekan risiko kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru, Hendra Indrayana, memaparkan sejumlah langkah yang telah dilakukan pihaknya dalam menghadapi musim kemarau dan potensi karhutla. Di antaranya adalah pemetaan daerah rawan, peningkatan kapasitas personel, serta pembentukan Satgas Karhutla Hebat.
“Kami menggunakan teknologi seperti aplikasi Sipongi dan Lancang Kuning untuk mendeteksi dini daerah rawan. Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat dan perusahaan agar bertanggung jawab terhadap wilayah operasionalnya,” jelas Hendra.
Satgas Karhutla Hebat, lanjutnya, merupakan singkatan dari Hebat: Hadir, Edukasi, Beraksi, Antisipasi, dan Tanggap. Satgas ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak penanggulangan karhutla hingga ke tingkat desa.
Pemerintah Ajak Masyarakat Lebih Siaga
Melalui talk show “Halo Kotabaru”, Pemerintah Daerah bersama BPBD dan BMKG mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih waspada menghadapi musim kemarau serta berperan aktif dalam mencegah terjadinya karhutla.
“Kami ingin semua desa menjadi Desa Tangguh Bencana. Edukasi seperti ini menjadi salah satu langkah penting untuk membangun kesadaran bersama,” tutup Sekda Eka.
Talk show ini menjadi wujud nyata sinergi lintas instansi dalam mengedukasi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan demi mengurangi risiko bencana di Kabupaten Kotabaru.
0 Comments:
Posting Komentar
Terima Kasih Sobat Sudah:
1. Berkomentar Dengan Sopan
2. Tidak Memasukkan Link Aktif Dalam Form Komentar
3. Berkomentar Sesuai Artikel/Postingan
4. Berilah Informasi Kepada Admin Jika ada script yang Sudah tidak berfungsi
5. komentar Jorok/kasar /berbau Sara/Porno /saya anggap sebagai SPAM
6. Tidak Mengcopy paste artikel ini ( Ingat Bahaya Copy paste )
Demikian harap di maklumi