-->
HEADLINE
Loading...
Tampilkan postingan dengan label ASPIRASI RAKYAT. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ASPIRASI RAKYAT. Tampilkan semua postingan

Akses Jalan Desa Sekandis Sangat Memilukan

Telah Dibaca : 0 kali
Gema Saijaan - Desa Sekandis Kecamatan Pamukan Selatan, merupakan salah satu desa yang terisolir karena letaknya jauh dari pusat pemerintahan bahkan untuk mencapai kantor kecamatan masyarakat harus menempuh jarak sekitar 31 km. Selain lokasi desa yang jauh dari pusat kota, akses transportasi di Desa Sekandis juga sangat buruk. Selain itu, masyarakat di Desa Sekandis juga memiliki berbagai permasalahan lain seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Lokasi Desa Sekandis yang terisolir menyebabkan masyarakat desa kesulitan untuk menjangkau berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan pasar. Selain jarak yang jauh dari pusat kota, akses untuk menjangkau berbagai
fasilitas umum tersebut juga sulit karena kondisi jalan yang buruk dan tidak adanya sarana transportasi umum.

Jalan darat di Desa Sekandis kondisinya juga masih buruk. Sebagian besar jalan adalah tanah sehingga jika hari hujan penduduk tidak bisa melakukan aktifitasnya karena jalan yang amblas. Masyarakat biasa menggunakan transportasi laut (speedboat) untuk ke kota tetapi transportasi ini cukup mahal tetapi tidak sebanding dengan pelayanan keselamatan yang diberikan. Hal ini dikarenakan besar kapal yang lebih rendah dari ombak dan tidak disediakannya pelampung saat perjalanan laut sehingga tidak jarang mengalami kecelakaan. Masyarakat sangat berharap kepada pemerintah agar memperhatikan khuhusnya perbaikan jalan yang ada di Desa Sekandis.



Sumber : Gema Saijaan Online
Share:

Tolong, Perhatikan Jalan Kami

Telah Dibaca : 0 kali



Daerah kami yang berjarak ratusan kilometer dari ibukota kotabaru nampaknya kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten, masalahnya akses jalan Desa Semaras Kecamatan Pulaulaut Barat puluhan kilometer jalan tersebut rusak berat dan memperihatinkan.

Memang ada sebagian jalan yang sudah di betonisasi oleh pemkab namun masih banyaknya jalan yang sulit di lewati oleh warga di karenakan kubangan lumpur dimana mana hingga sulit di lewati.

Tolong kepada pemkab kotabaru bisa memperhatikan nasib kami warga lontar dan daerah lainnya yang melewati jalan tersebut, banyak kendaraan roda empat yang amblas apa lagi roda dua.

Padahal daerah kami untuk wisata dan sumber daya alamnya sangat banyak, apabila akses jalan ini bagus tidak menutup kemungkinan akan membuka mata dunia untuk bisa datang ke daerah ini.
 




- Penulis : Arief - Editor : Rian - Sumber : Aspirasi Rakyat
Share:

KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

Telah Dibaca : 0 kali

Sudah sepekan ini di Kecamatan Sungai Durian bensin langka, kalau pun ada harganya sangat mahal berkisar Rp.9000 hingga 10.000/liter di eceran. Hal ini di karenakan sulitnya para pelangsir mendapatkan bensin di SPBU Magalau, Cantung dan Serongga, sedangkan di Sungai Durian sendiri tidak ada SPBU kami harap pihak terkait dapat mencarikan jalan keluar agar di Kecamatan ini harga bensin tidak mahal seperti sekarang dan tidak menjadi langka.

- Penulis : Sofwan Nurohim 
Share:

TERANGI DESA KAMI

Telah Dibaca : 0 kali

Desa kami bernama desa Tebingtinggi kecamatan kelumpang Tengah Kabupaten Kotabaru. Di desa kami belum masuk PLN (Perusahaan Listrik Negara). Sudah bertahun-tahun kami hidup di desa dari dulu hingga di era modern ini belum ada PLN masuk. Desa kami masih menggunakan (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) dan itu hanya menerangi pada malam hari saja. Pada awalnya orang-orang yang dianggap mampu membeli mesin diesel, mereka membeli mesin tersebut dan digunakan sebagai alat penerang, terkadang mereka menggunakannya individu, tetapi ada pula yang menggunakan secara bersamaan. Yakni mereka menyalurkan listrik tersebut kepada tetangga – tetangga disekitar rumah yang tidak memiliki mesin tersebut. Mereka menyalakan diesel tersebut dari jam 6 sore hingga  jam 12 malam, selebihnya itu mereka menggunkan lampu minyak tanah, lampu petromaks, karena untuk menghemat solar.
Hal itu berjalan hingga duapuluh tahunan lebih hingga kini desa kami masih menggunakan PLTD, tetapi berbeda sedikit, sekarang desa kami menggunkan PLTD yang besar yang dikordinir oleh satu orang dan disambungkan kerumah-rumah warga. Perkembangan tersebut berdasrkan usulan dari warga desa kami. Meskipun desa kami sudah memiliki mesin diesel yang besar, namun hal tersebut belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik. Karena mereka hanya menyalakan pada jam 6 sore hingga jam 6 pagi saja. Karena terkendala dengan bahan bakar solar sebagai bahan bakar mesin diesel yang harganya juga mahal.
Problem lain yakni harga bulanan listrik yang harus dibayar ke pengurus PLTD yakni sebesar Rp. 155. 000, 00 bagi pengguna lampu saja, berbeda pembayarannya jika menggunakan alat elektronik yang lain. Akan dikenai tambahan biaya lagi. Sangat berbeda jauh jika menggunakan listrik dari PLN. Masalah ini sangat berat dirasakan oleh kaum kecil yang bermata pencaharian sebagai Petani/ peladang, buruh perkebunan, pedagang kecil. Karena mereka harus mengeluarkan uang sebesar itu untuk kebutuhan listrik untuk menerangi rumah-rumah mereka.
 Sangat ironis sekali melihat hal tersebut, karena di daerah sekitar tebingtinggi kaya akan Tambang Batubara yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing, yang sangat menguntungkan Negara, tetapi mengapa hak rakyat belum terpenuhi secara baik. Meskipun tidak memungkiri banyak perkembangan lain, semisal dibidang pertanian dan perkebunan. Namun hal yang paling penting yakni adanya penerangan yang lebih memadai dari Pemerintah. Karena dengan adanya kemajuan dalam hal penerangan, akan memajukan dalam bidang apapun. Ekonomi, sosial dan budaya. Dengan adanya kelengkapan dalam bidang penerangan maka akan menciptakan lapangan kerja baru dan sangat membantu dalam bidang ekonomi dan sektor lainnya. Terimakasih…..

- Penulis : Ike June - Editor : Erwin - Sumber : Aspirasi RAKYAT
Share:

Arsip Blog

Follow Twetter Gema Saijaan Online
Follow Facebook Gema Saijaan Online
`
 
Tutup
Hosting Murah